Sri Mulyani Sebut Varian Delta Berikan Tekanan ke Ekonomi RI
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, kemunculan varian delta yang berujung pada lonjakan kasus Covid-19 memberikan tekanan terhadap ruang fiskal pemerintah. Akibatnya pemerintah harus menata ulang program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Covid varian delta memberikan tekanan ke ekonomi kita, maka kita akan terus melakukan revisi dan redesign untuk program PEN kita," katanya dalam Webinar Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi, Rabu (7/7).
Peningkatan kasus Covid-19, membuat pemerintah melakukan realokasi anggaran untuk program PEN. Hasilnya anggaran kesehatan dinaikan menjadi Rp193,93 triliun, program perlindungan sosial Rp153,86 triliun, program prioritas Rp117,04 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp171,77 triliun, dan insentif usaha Rp62,83 triliun.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Bagaimana LPDUK berbenah setelah pandemi? Sesuai arahan Menpora Dito Ariotedjo, LPDUK mencoba melakukan transformasi dengan menjadi lembaga yang lebih progresif dan mendukung ekosistem Industri Olahraga sebagai bagian dari DBON.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Kita hitung kembali kemarin dan menggunakan APBN untuk tetap membantu kesehatan dan bansos. Pemulihan ekonomi akan diutamakan meski kita menghadapi tantangan-tantangan dalam bentuk munculnya varian delta," ungkapnya.
Bendahara Negara itu menambahkan, upaya lain pemerintah untuk bisa mengendalikan covid-19 ini adalah dengan mempercepat proses vaksinasi. Menurut dia, vaksinasi menjadi salah satu cara untuk mendorong mobilitas dan perekonomian namun kasus covid-19 tetap terkendali.
"Kalau vaksinasinya rendah, maka setiap kali kita ngegas, perekonomian naik maka terjadi kenaikan covid. Tapi kalau vaksin meluas maka mobilitas masih bisa berjalan dengan risiko covid bisa terjaga," jelas dia.
Meluas ke-96 Negara
Sri Mulyani mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian delta sudah menjalar ke-96 negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini tentu berpengaruh terhadap dinamika perkembangan ekonomi Global dan Indonesia.
Dia mengatakan, varian delta ini dua kali lipat lebih menular dibandingkan virus Covid-19. Bahkan 50 persen lebih menular dibandingkan varian Alpha yang waktu itu muncul di negara Inggris.
"Sehingga memang penyebarannya menjadi sangat meluas dan banyak negara harus melakukan replaning atau merencanakan kembali, bahkan perencanaan mereka untuk membuka beberapa daerah untuk beberapa daerah sempat melakukan lockdown," kata Sri Mulyani.
Dia mengatakan, beberapa negara yang sempat melakukan lockdown sebelumnya adalah Afrika Selatan yang sudah dimulai sejak 28 Juni lalu. Kemudian Bangladesh, Vietnam juga telah melakukan penutupan selama 2 minggu
"Ini menggambarkan covid akan terus jadi faktor menentukan dinamika dan perkembangan ekonomi sebab negara. Tergantung dari bagaimana eskalasi dan kemudian menanganinya" ujarnya.
Dia melanjutkan peningkatan kasus aktif Covid-19 di Indonesia selalu memiliki korelasi sangat erat dengan mobilitas masyarakat. Dalam 1,5 tahun setengah begitu covid mulai terjadi, mobilitas menjadi turun.
"Kita lihat bahwa begitu covid terjadi biasanya pemerintah lakukan langkah-langkah cukup drastis, awal maret lalu kita langsung lockdown dan mobilitas langsung drop sangat rendah -30 dibandingkan sebelum covid," pungkas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTinggiya harga tersebut berdampak pada tekanan inflasi yang tinggi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca Selengkapnya