Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani soal Pembentukan LPI: Kita Butuh Dana untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Sri Mulyani soal Pembentukan LPI: Kita Butuh Dana untuk Meningkatkan Kesejahteraan Menkeu Sri Mulyani. ©2020 Media Center Kemenkeu

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati buka-bukaan terkait urgensi atau pentingnya mendirikan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) di Indonesia. Kehadiran LPI untuk menciptakan berbagai instrumen inovatif dan institusi yang bisa meningkatkan kemampuan pembiayaan pembangunan di Tanah Air.

"Kita butuh dana untuk terus meningkatkan kemampuan Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual di Jakarta, Senin (25/1).

Dia mengatakan, untuk mencapai visi Indonesia menjadi kekuatan dunia nomor lima, maka total investasi untuk infrastruktur estimasinya di dalam RPJMN mencapai Rp6.645 triliun. Dana itu dibutuhkan melalui APBN, BUMN, maupun berbagai instrumen dan kerja sama lain.

Orang lain juga bertanya?

Sementara karakteristik pembiayaan infrastruktur di Indonesia adalah padat modal, di mana cost of fundnya sangat tinggi dan tenor panjang. Pada sisi lain, investasi asing langsung atau FDI tidak naik signifikan saat kebutuhan meningkat.

"Kalau ingin terus meningkatkan dengan hanya bersandar pada instrumen utang, kita akan leverage makin tinggi," kata dia.

Di samping itu, kapasitas pembiayaan APBN dan BUMN saat ini di dalam neraca pengaruhnya sangat besar. Maka dari itu, pemerintah butuh melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pendanaan domestik dalam rangka meneruskan upaya pembangunan.

"Oleh karena itu kita melihat perlu terobosan dalam bentuk pembentukan mitra investasi yang andal dan terpercaya terutama bagi investor yang sebetulnya punya ketertarikan tinggi untuk masuk ke Indonesia namun dari sisi familiriaty dan risk appetite, butuh mitra yang dianggap reliable," paparnya.

Keunggulan dan Karakteristik LPI

Bendahara Negara itu menambahkan, LPI besutan pemerintah Jokowi memiliki karakteristik dan keunggulan. Salah satunya adalah LPI akan fokus pada capital maximization. Kemudian tata kelolanya mengikuti praktik bisnis internasional.

"Tujuan ekonominya seimbang dengan manfaat komersial jadi ada keseimbangan antara tujuan ekonomi dan manfaat komersialnya," kata dia.

Di samping itu, LPI memiliki landasan hukum yang kuat untuk memberikan kepastian, memiliki fleksibilitas dalam melakukan investasi, serta adanya support yang kuat dari negara.

"Makanya dia dalam bentuk soverign wealth fund, mampu meng-capture eptatit dari investor sehingga kita bisa memaksimalkan investor yang ingin berinvestasi ke Indonesia, dan memiliki independensi kuat serta manajemen yang profesional," jelas dia.

Tujuan sekaligus target dari LPI adalah bagaimana mengoptimalkan nilai investasi pemerintah pusat, meningkatkan direct investment dan sekaligus mendorong perbaikan iklim investasi di Tanah Air.

Sedangkan LPI sendiri diberi kewenangan khusus dalam rangka pengelolaan investasi seperti yang ada di dalam undang-undang. Maka tujuannya adalah meningkatkan dan mengoptimalkan nilai-nilai investasi yang dikelola secara jangka panjang dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan.

"Sedangkan tugas dan fungsinya adalah mengelola investasi dan LPI bertugas merencanakan menyelenggarakan mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi investasinya," sebut dia.

Adapun wewenang yang akan diberikan LPI adalah melakukan penempatan dana dalam instrumen keuangan, menjalankan kegiatan pengelolaan asing, dan akses melakukan kerja sama dengan pihak lain termasuk entitas dalam perwalian atau dalam hal ini trust fund, aset, menentukan calon mitra investasi, dan memberikan serta menerima pinjaman.

"Dalam menjalankan kewenangan tersebut dapat melakukan kerjasama dengan mitra investasi manajer investasi BUMN badan atau lembaga pemerintah dan entitas di dalam maupun di luar negeri," jelasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Ungkap Resep Ekonomi Indonesia Melesat di Tahun 2024
Sri Mulyani Ungkap Resep Ekonomi Indonesia Melesat di Tahun 2024

Sri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi

Sebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.

Baca Selengkapnya
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

Baca Selengkapnya
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat

Selain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Saya dari India dan Banyak Orang Tak Punya WC, Buang Air Besar di Mana-Mana
Sri Mulyani: Saya dari India dan Banyak Orang Tak Punya WC, Buang Air Besar di Mana-Mana

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan oleh suatu negara.

Baca Selengkapnya
Butuh Rp600 T Bangun Jakarta Jadi Kota Global, Heru Budi Undang Investor Untuk Investasi
Butuh Rp600 T Bangun Jakarta Jadi Kota Global, Heru Budi Undang Investor Untuk Investasi

Heru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Mahfud Sindir Bahlil soal Belum Ada Investor Masuk IKN: Cari Terus, Mas Bahlil
Mahfud Sindir Bahlil soal Belum Ada Investor Masuk IKN: Cari Terus, Mas Bahlil

Baru-baru ini, Bahlil mengakui belum ada investor asing yang menanam modal di proyek IKN.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali

Perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.

Baca Selengkapnya
KAI Dapat Suntikan Modal Rp2 Triliun tapi DPR Minta Ini
KAI Dapat Suntikan Modal Rp2 Triliun tapi DPR Minta Ini

Pemerintah perlu menyampaikan roadmap perkeretaapian Indonesia tentang kebutuhan transportasi penduduk.

Baca Selengkapnya
Pemenang Pilpres jadi Penentu Banjirnya Investasi Asing Masuk ke Indonesia
Pemenang Pilpres jadi Penentu Banjirnya Investasi Asing Masuk ke Indonesia

Harus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.

Baca Selengkapnya