Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani Soal Perubahan Iklim: Sejak 2010, Tinggi Air Laut Naik 0,3 Cm per Tahun

Sri Mulyani Soal Perubahan Iklim: Sejak 2010, Tinggi Air Laut Naik 0,3 Cm per Tahun Menkeu Sri Mulyani. ©Foto Humas Kemenko Perekonomian

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, sejak tahun 2010, tinggi muka laut terus mengalami kenaikan. Setiap tahun tidak kurang ketinggian air laut naik 0,3 sentimeter (cm).

"Kenapa air laut kita ini meningkat? Karena setiap tahun ada kenaikan 0,3 cm sejak tahun 2010," kata Menteri Sri Mulyani dalam Sosialisasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/12).

Kondisi itu terjadi karena es di kutub utara dan selatan meleleh akibat bumi kian menghangat. Bongkahan es yang mencair bukan dalam ukuran kecil, tetapi diperkirakan sebesar kota Bandung yang menjadi ibukota provinsi Jawa Barat. Sehingga perlu dilakukan antisipasi.

"Tadi pagi di BBC melaporkan Artik sudah meleleh. Esnya ini gede banget, satu es besarnya seperti Kota Bandung," kata dia.

Kian hangatnya suhu bumi menjadi ancaman dunia, termasuk Indonesia. Perubahan iklim harus segera diatasi. Maka, langkah yang diambil pemerintah mengurangi emisi karbon yang menjadi pemicunya.

Salah satunya dengan menerapkan pasar karbon. Setiap perusahaan yang mengeluarkan CO2 dalam jumlah yang melebihi ketentuan harus membayarkan pajak. "Buat yang berkontribusi CO harus bayar karena dia membuat dunia lebih hangat," kata dia.

Penggunaan Pungutan Pajak Karbon

Hasil pajak karbon tersebut akan digunakan untuk berbagai proyek yang menurunkan emisi. Misalnya membantu transisi penggunaan energi bersih.

Bisa juga digunakan untuk melakukan penanaman kembali pohon-pohon yang menyerap karbondioksida. Seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo yang beberapa waktu lalu mendorong penanaman mangrove di pesisir pantai.

"Setiap helai daun yang ini bisa menyerap karbon yang dilepaskan," kata dia.

Maka dari itu perlu adanya pengendalian peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemerintah Indonesia telah menandatangani komitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 29 persen dengan usaha sendiri pada tahun 2030.

Mitigasi perubahan iklim di Indonesia membutuhkan pembiayaan karena mengubah perilaku aktivitas ekonomi yang berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Canda Sri Mulyani soal Suhu Panas: Ini Bukan Karena Politik, Tapi Benar-benar Panas
Canda Sri Mulyani soal Suhu Panas: Ini Bukan Karena Politik, Tapi Benar-benar Panas

Dengan nada bercanda, Sri Mulyani mengungkap bahwa suhu panas yang terjadi itu bukan dari tahun politik.

Baca Selengkapnya
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Papua Berkurang Empat Meter, BMKG Ungkap Penyebabnya
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Papua Berkurang Empat Meter, BMKG Ungkap Penyebabnya

Diperkirakan berkurang sekitar empat meter berdasarkan pemantauan terakhir pada Desember 2023

Baca Selengkapnya
Salju Abadi di Papua Terancam Punah Akibat Fenomena El Nino
Salju Abadi di Papua Terancam Punah Akibat Fenomena El Nino

Fenomena ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya
Sudah Masuk Musim Hujan tapi Masih Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG
Sudah Masuk Musim Hujan tapi Masih Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG

Berikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BRIN soal Penyebab Suhu Menyengat di Sejumlah Daerah
Penjelasan BRIN soal Penyebab Suhu Menyengat di Sejumlah Daerah

Berdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Penyebab Suhu Lebih Dingin di Bandung Raya
BMKG Ungkap Penyebab Suhu Lebih Dingin di Bandung Raya

Ia menyebut fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen

Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Heran Lautan Es Sebesar 10 Kali Wilayah Inggris Tiba-tiba Menghilang
Ilmuwan Heran Lautan Es Sebesar 10 Kali Wilayah Inggris Tiba-tiba Menghilang

Peristiwa itu merupakan fenomena 1 dari 2.000 tahun sekali.

Baca Selengkapnya
Es di Laut Antartika Capai Titik Terendah, Para Ilmuwan Mulai Takut
Es di Laut Antartika Capai Titik Terendah, Para Ilmuwan Mulai Takut

Perairan dingin Antartika juga penting untuk terciptanya arus laut dalam yang mengalir ke utara membawa nutrisi dan oksigen yang penting bagi ekosistem.

Baca Selengkapnya
Di KTT G20 Brasil, Prabowo Sebut Indonesia Pindahkan Ibu Kota karena Permukaan Laut Naik
Di KTT G20 Brasil, Prabowo Sebut Indonesia Pindahkan Ibu Kota karena Permukaan Laut Naik

Menurut Prabowo, pemindahkan ibu kota dilakukan karena permukaan air laut di pesisir utara Pulau Jawa mengalami kenaikan akibat perubahan iklim dunia.

Baca Selengkapnya
Suhu Dingin Serang Bandung hingga di Bawah 20 Derajat Celcius, Ini Penjelasan BMKG
Suhu Dingin Serang Bandung hingga di Bawah 20 Derajat Celcius, Ini Penjelasan BMKG

BMKG menyebut fenomena alamiah ini muncul saat puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Gunung Es Berukuran 4000 km Tercabut dari Akarnya, Dampak Besar akan Terlihat di Depan Mata
Gunung Es Berukuran 4000 km Tercabut dari Akarnya, Dampak Besar akan Terlihat di Depan Mata

Ini dampak yang mungkin terjadi jika wilayah laut dilewati sisa-sisa gunung es ini.

Baca Selengkapnya