Sri Mulyani Target Defisit Anggaran Bisa Turun Jadi Rp939 Triliun di 2021
Merdeka.com - Kementerian Keuangan memproyeksikan outlook defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 secara nominal akan mengecil menjadi Rp939,6 triliun. Proyeksi defisit tahun ini akan turun Rp66,8 triliun dari target defisit dalam APBN 2021 yang secara nominal dipatok Rp1.006,4 triliun.
"Kita perkirakan akhir tahun defisitnya di bawah itu, yaitu Rp66,8 triliun lebih kecil menjadi Rp939,6 triliun. Ini adalah sesuatu yang bagus," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, di Jakarta, Senin (12/7).
Meski defisit secara nominal alami penurunan, namun secara persentase defisit diproyeksi akan tetap sama di level 5,7 persen terhadap PDB. Dia memastikan akan tetap membantu ekonomi masyarakat dalam penanganan Covid-19 yang efektif, disertai dengan upaya melakukan konsolidasi fiskal di tahun mendatang.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
-
Bagaimana deflasi dihitung oleh BPS? BPS mencatat bahwa pada bulan tersebut, terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan, yang menyebabkan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,06 di bulan Agustus 2024 menjadi 105,93 di bulan September 2024.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana menghitung persentase kenaikan dengan rumus? Cara menghitung persentase kenaikan dengan rumus dapat disederhanakan sebagai berikut: Persentase Kenaikan (%) = ((Akhir-Awal))/Awal x 100%
"(Nominal defisit rendah) Ini bagus artinya APBN tetap bisa responsive bantu rakyat merespons dunia usaha dan tangani Covid -19 namun kita tetap bisa mengurangi dan tangani defisit dalam tingkat yang semakin hati hati," jelasnya.
Secara rinci, penerimaan negara sepanjang tahun ini akan lebih tinggi mencapai Rp1.734 triliun, atau 101 persen dari target. Bahkan penerimaan negara tumbuh 6,9 persen dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu tercatat Rp1.647,8 triliun.
Kemudian outlook penerimaan perpajakan sepanjang tahun ini, mencapai Rp1.176,3 triliun. Outlook ini hanya mencapai 95,7 persen dari target penerimaan pajak tahun ini mencapai Rp1.229,6 triliun, namun secara yoy tumbuh 9,7 persen.
Selanjutnya untuk kepabeanan dan cukai diproyeksi mencapai 104,3 persen dari target atau lebih tinggi Rp9,1 triliun, dari Rp215 triliun menjadi Rp224,1 triliun. Begitu pula dengan PNBP yang diproyeksi tumbuh lebih tinggi Rp59,5 triliun menjadi Rp357,7 triliun dibandingkan pagu yang ditetapkan dalam APBN 2021 tercatat Rp298,2 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini setara dengan 0,71 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAPBN pada bulan Oktober mengalami defisit Rp700 miliar atau 0,003 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menegaskan bahwa tingkat defisit tersebut masih tergolong moderat dan aman.
Baca SelengkapnyaDefisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca Selengkapnya