Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani: Tiap Hari Urus Uang Negara, Tiap Detik Ada Godaan Korupsi

Sri Mulyani: Tiap Hari Urus Uang Negara, Tiap Detik Ada Godaan Korupsi Gaya casual Sri Mulyani. ©Instagram/Sri Mulyani

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa Kementerian Keuangan setiap hari berurusan dengan uang negara. Kondisi tersebut membuat pegawai dan pejabat kementerian tersebut harus berhadapan dengan godaan korupsi.

"Saya selalu katakan kalau di Kemenkeu karena tiap hari kerjanya ngurus uang negara, godaan itu ya setiap detik ada. Bagaimana kita bisa bangun integritas," ujar Sri Mulyani saat memberi paparan di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (9/12).

Sri Mulyani mengatakan, untuk menghadapi godaan korupsi pihaknya selalu menggencarkan pentingnya meningkatkan integritas. Selain itu, pihaknya juga membuat tiga lapisan pertahanan penting untuk membentengi pegawai dari korupsi.

Orang lain juga bertanya?

"Di dalam sistem Kemenkeu ada first line of defence, second line of defence, third line of defence. Kenapa? karena kita merasa perlu ada lapisan lapisan yang harus dibangun. First line nya adalah yang ada di dalam unit kerja itu sendiri, atasan langsung atau orang tersebut diberikan terus menerus suatu diedukasi atau peringatan," jelasnya.

Pertahanan Korupsi Lapisan Kedua

Lapisan pertahanan kedua, kata Sri Mulyani adalah membuat kepatuhan internal yang bekerja sama dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Sosok pengisi kepatuhan internal tersebut tak selalu mudah karena dihadapkan dengan kredibilitas yang harus mumpuni serta teruji.

"Second line of defence nya adalah sistem di dalamnya yang kita punya internal untuk kepatuhan internal. Membangun kepatuhan internal itu tak mudah untuk suatu instansi yang selama ini atau dulu legasinya memang korupsi itu sebagai suatu yang membudaya dan struktural karena mereka semuanya direkrut sama sama, bahkan dulu sekolahnya di STAN sama-sama," jelasnya.

"Jadi membangun kredibilitas kepatuhan internal itu luar biasa sulitnya. biasanya kita harus potong, waktu itu KPK kita minta bantuan KPK sama-sama bangun itu. Kadang-kadang kita impor orang dari KPK supaya ada sedikit break. Tapi tetap harus dibangun internalnya," sambungnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, lapisan ketiga yang terus dilakukan adalah menggandeng Inspektorat Jenderal (Irjen) dan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) sebagai pengawas internal. Irjen dan APIP berfungsi sebagai pengawas agar pegawai tidak korupsi.

"Jadi sikap pimpinan akan sangat penting. Kalau kita anggap Irjen itu dihormati, kita gunakan dan kita juga buat pembahasan mengenai temuannya. Maka tone from the top itu sangat penting itu yang saya anggap pencegahan yang luar biasa sangat penting," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Direksi BUMN Ini Teken Pakta Integritas Anti-Fraud, Kawal Perusahaan dari Tidak Korupsi
Direksi BUMN Ini Teken Pakta Integritas Anti-Fraud, Kawal Perusahaan dari Tidak Korupsi

Hakordia merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif dalam memerangi korupsi, sebuah kejahatan luar biasa.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Trik Korupsi dalam Pelayanan Ekspor-Impor
Sri Mulyani Ungkap Trik Korupsi dalam Pelayanan Ekspor-Impor

Bentuk korupsi dari kegiatan ekonomi biasanya sifatnya lebih masif.

Baca Selengkapnya
Pesan Sri Mulyani ke Anak Buah: Jaga Sikap dan Netralitas, Manusia Diatur oleh Tata Krama
Pesan Sri Mulyani ke Anak Buah: Jaga Sikap dan Netralitas, Manusia Diatur oleh Tata Krama

Sri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan.

Baca Selengkapnya
Anggaran Polri Ternyata Ketiga Terbesar di Antara Kementerian dan Lembaga
Anggaran Polri Ternyata Ketiga Terbesar di Antara Kementerian dan Lembaga

Pagu indikatif Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di tahun 2024 sebesar Rp99,26 triliun.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung: Kalau Pimpinan Korupsi, Anak Buahnya Rampok
Jaksa Agung: Kalau Pimpinan Korupsi, Anak Buahnya Rampok

Burhanuddin menilai, Indonesia masuk ke dalam negara yang paling rawan korupsi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global

Berdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp2,5 Triliun di LPEI ke Kejagung
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp2,5 Triliun di LPEI ke Kejagung

Ada 4 perusahaan yang diduga melakukan fraud berpotensi merugikan negara hingga Rp2,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Pengelolaan Keuangan Harus Terapkan Sifat Nabi Muhammad
Sri Mulyani: Pengelolaan Keuangan Harus Terapkan Sifat Nabi Muhammad

Prinsip keadilan diterapkan pada aspek perpajakan di mana pihak yang mampu akan memberikan kontribusi lebih besar.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Disebut Bendahara Negara yang Pelit, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Tak Terima Disebut Bendahara Negara yang Pelit, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Sri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Kementerian Lembaga Jangan Hanya Aktif Minta Anggaran, Tapi Juga Mau Rawat Aset Negara
Sri Mulyani: Kementerian Lembaga Jangan Hanya Aktif Minta Anggaran, Tapi Juga Mau Rawat Aset Negara

Kementerian Keuangan tengah mengoptimalkan penerimaan melalui aset negara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan: APBN Tak Mudah Akomodasi Program Makan Siang Gratis, Butuh Reformasi Pajak
Sri Mulyani Buka-bukaan: APBN Tak Mudah Akomodasi Program Makan Siang Gratis, Butuh Reformasi Pajak

Untuk memitigasi tantangan tersebut, Kementerian Keuangan berencana untuk melakukan reformasi pada sejumlah aspek.

Baca Selengkapnya