Sri Mulyani: Tiap Rp 100 per USD sumbang penerimaan Rp 4,7 triliun
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat kerja dengan komisi XI DPR RI. Dalam kesempatan tersebut, DPR mempertanyakan pengaruh fluktuasi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).
Sri Mulyani mengatakan, setiap pelemahan Rp 100 per USD menyumbang penerimaan Rp 4,7 triliun dan belanja juga naik sebesar Rp 3,1 triliun. Oleh karena itu, keseimbangan APBN sebesar Rp 1,6 triliun apabila melemah Rp 100 per USD.
"Kami sampaikan dengan postur APBN 2018 Rp 100, dari pelemahan Rupiah kita terhadap Dolar mempengaruhi kenaikan penerimaan kita sebesar Rp 4,7 triliun dan belanja juga naik Rp 3,7 triliun. Tapi kenaikan penerimaan lebih tinggi dari belanja sehingga total balance nya adalah positif Rp 1,6 triliun," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/9).
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
Sri Mulyani menjelaskan, realiasi penerimaan negara sampai dengan 31 Agustus 2018 menunjukkan kenaikan sebesar 18,4 persen. Sementara perpajakan mengalami kenaikan sebenar 16,5 persen.
"Ini pertumbuhan yang sangat tinggi. Dibandingkan tahun lalu, tax growth kita untuk posisi Agustus hanya tumbuh 9,5 persen sekarang kita tumbuh 16,5 persen. Jadi kenaikan yang sangat tinggi," jelasnya.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami perbaikan dipengaruhi oleh harga komoditas yang terus membaik. Hingga 31 Agustus PNBP tumbuh 24,3 persen naik dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 20,2 persen.
"PNBP kita kan harga komoditas meningkat tahun lalu sudah tumbuh tinggi 20,2 persen. Namun dengan kenaikan yang saya sampaikan tadi, harga komoditas mulai recovery dan kursnya kita sekarang 24,3 persen. Masih lebih tinggi dari tahun lalu," jelasnya.
Secara keseluruhan, kata Sri Mulyani, defisit total APBN sampai Agustus 2018 mencapai Rp 150 triliun turun dibanding tahun lalu sebesar Rp 220 triliun. Pemerintah akan terus menjaga defisit tetap berada pada target yang ditetapkan dalam APBN 2018.
"Jadi ini perbaikan dari sisi postur APBN. Kami tetap menjaga fiskal tetap hati-hati karena dalam situasi yang tidak pasti ini kita butuh APBN untuk menjaga ekonomi baik stabilitasi maupun alokasi dan distribusi. Sehingga bisa digunakan dalam mengelola ekonomi yang sangat besar."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menyampaikan anggaran subsidi BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) turun dari Rp114,3 triliun menjadi Rp113,7 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca Selengkapnya