Stafsus Erick Thohir: Kabar soal Vaksin Covid-19 Mengandung Chip Hoaks
Merdeka.com - Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyebut ada kekeliruan informasi terkait barcode dalam kemasan vaksin Covid-19. Dia memastikan, kabar soal adanya chip dalam vaksin Covid-19 adalah hoaks.
"Pasti yang menyebarkan ini hoaks ya melintirlah informasi. Yang di maksud Pak Erick Thohir itu adalah bahwa yang namanya barcode vaksin itu, itu terdata supaya tidak ada barcode yang palsu. Misalnya, vaksin yang satu ini punyanya si A. Jadi ketahuan datanya gitu loh, jadi semuanya ada barcodenya," kata Arya kepada Merdeka.com, Selasa (19/1).
Arya menjelaskan, seluruh jenis vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada masyarakat ialah berupa cairan. Sehingga tidak mungkin terdapat chip di dalamnya.
-
Bagaimana vaksin cacar api bekerja? Zostavax adalah vaksin cacar api generasi pertama yang telah digunakan sejak 2006. Vaksin ini menggunakan virus varicella-zoster yang dilemahkan untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
-
Apa jenis vaksin cacar api? Ada dua jenis utama vaksin cacar api yang digunakan untuk mencegah herpes zoster, yaitu vaksin Zostavax dan vaksin Shingrix.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin cacar monyet? Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu,' ujar Maxi.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
"Mana mungkin ada chipnya di situ (vaksin). Itu kan cairan gitu, gimana sih," kesalnya.
Dia menduga berita hoax ini sengaja disebarkan oleh kelompok-kelompok tertentu yang bermaksud menghambat upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona jenis baru itu.
"Orang-orang yang bikin hoaks ini memang malah semuanya sengaja untuk membuat banyak korban rakyat Indonesia kalau nggak di vaksin kan gitu. Kan tujuannya seperti itu," terangnya.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh masyarakat tak perlu khawatir atas beredarnya berita bohong ini. Menyusul setiap jenis vaksin yang beredar di tanah air telah memenuhi ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Karena kita tau, bahwa vaksin ini kan harus mencapai sekian puluh persen gitu," kerasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaKlaim cincin lancip perusak lembar suara Pilpres 2024 adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim larangan konsumsi sayap dan leher ayam pedaging karena sudah disuntik hormon.
Baca Selengkapnya