Steadfast target IPO awal Juni 2018, lepas 35 persen saham
Merdeka.com - PT Steadfast, perusahaan galangan kapal nasional, akan mencatatkan saham perdananya di pasar modal (IPO) pada awal Juni 2018 ini. Perseroan menargetkan meraup dana segar Rp 40 miliar.
Hal ini seperti dituturkan oleh Komisaris Utama Perseroan yaitu Eddy Kurniawan. "Iya pakai buku Desember, akan lepas 35 persen saham pada awal Juni nanti. Target dana IPO bisa Rp 40 miliar," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta (09/4/2018).
Dia menambahkan dana yang diperoleh dari penawaran saham perdana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan penambahan modal kerja perseroan. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) dari PT Jasa Utama Capital Sekuritas.
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Apa itu saham? Saham merupakan hak yang dimiliki oleh individu atas perusahaan sebagai hasil dari penyerahan modal dalam bentuk investasi. Dalam bentuk fisik, saham biasanya terwujud dalam lembaran kertas yang mencantumkan nama pemilik, yang menandakan bahwa orang tersebut memiliki bagian dari perusahaan.
-
Bagaimana cara memulai investasi? Bagi para investor pemula sebaiknya tidak langsung membeli produk investasi tanpa mengetahui profil risiko. Profil risiko investor umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu resiko rendah, sedang, dan tinggi.
-
Bagaimana Mela mendapatkan modal awal? Jadi tanpa modal, uangnya ini dari DP konsumen yang saya putarkan lagi,' terang dia.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
PT Steadfast sudah membuat 88 kapal sejak 2005 silam. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan akan menambah jumlah produksi kapal sebanyak 13 buah yang mana kliennya berasal dari perusahaan pemerintah serta swasta.
"Kita fokus pada pembangunan dan perbaikan kapal. Pembelinya dari kalangan swasta dan kalangan pemerintah. Sekarang saat ini sedang menyelesaikan proyek kapal pembangunan departemen perhubungan laut," ujarnya.
Saat ini perseroan sedang membangun kapal-kapal lain dalam rangka mendukung kegiatan patroli, logistik, dan juga jasa perminyakan. Aset perseroan senilai Rp 600 miliar dengan laba tahun lalu (2017) sebesar Rp 10 miliar. Di mana, pelanggan paling besar dari perseroan diperoleh dari departemen perhubungan.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saham Newport Marine Services ditawarkan pada harga Rp100 per saham dan mengalami oversubscribed sebanyak 60,51 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaAdapun rencana tersebut tidak akan dilakukan tahun ini maupun dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaOversubscription IPO yang mencapai 12,9 kali menunjukkan kepercayaan investor terhadap ISEA ke depannya.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaNamun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan juga mengembangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan dana hasil IPO yang sebesar Rp179,62 miliar.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca Selengkapnya