Stimulus UMKM Dikritik, Hanya Indah Dalam Pembahasan
Merdeka.com - Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, mengkritik upaya pemerintah memberikan sejumlah stimulus bagi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di masa pandemi Virus Corona. Menurutnya, sejumlah stimulus yang menelan dana sebesar Rp123 triliun tersebut tak dirasakan langsung oleh UMKM.
"Tidak ada hal konkret untuk UMKM yang terealisasi, hanya indah diretorika. Hanya indah dalam pembahasan dan diskusi. Itu yang harus direformasi. Kalau UMKM salah satu penggerak ekonomi terbesar maka tempatkan UMKM pada porsinya," ujar Enny dalam diskusi online, Jakarta, Jumat (10/7).
Selama ini, kata Enny, ada sejumlah kekurangan pemerintah dalam menerapkan kebijakan bagi UMKM. Hal tersebut dipicu ketidaktahuan pemerintah akan kebutuhan UMKM.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana DPR bantu UMKM? Dari segi anggaran, Puteri juga mengalokasikan anggaran subsidi dalam APBN 2023 untuk mengejar plafon penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp297 triliun.
"Dari program PEN UMKM, ada 6 skema yang disiapkan ada subsidi, restrukturisasi, ada penjaminan, relaksasi pajak dan pembiayaan melalui LPDB. Artinya apa yang menjadi skema itu yang harus dipikirkan pemerintah. Kita tahu baru 20 persen UMKM kita yang dapat mengakses permodalan, sisanya tidak mengerti," jelasnya.
Persoalan dasar tersebut seharusnya diselesaikan terlebih dahulu oleh pemerintah yaitu memberi pengetahuan dan bimbingan kepada UMKM agar mengakses modal melalui skema yang disiapkan. Selain itu juga perlu dilakukan penyederhanaan prosedur administrasi yang tidak penting.
"Kalau usaha bisa dibiayai dengan biaya yang lebih efisien tidak mungkin UMKM mengambil pinjaman dari rentenir yang bunga nya tinggi. Mengapa mereka tak bisa akses permodalan karena persoalan yang menjadi kendala selama ini tidak pernah tersentuh. Persoalan mereka misalnya tidak bisa bikin administrasi keuangan, lalu juga bagaimana menyiapkan dan menyiasati agunan," paparnya.
UMKM Tidak Naik Kelas
Enny melanjutkan, ketidaktahuan mengakses modal membuat UMKM tidak pernah naik kelas dari tahun ke tahun. Padahal, ada Kementerian Koperasi dan UKM yang ditugaskan untuk mendorong kinerja UMKM yang lebih baik.
"Ini kritik saya setiap tahun. Untuk apa ada Kementerian Koperasi dan UKM kalau objek yang dibina tidak naik kelas. Ini kan Kementerian mengurusi UMKM. Posisi dari tahun ke tahun berhenti disitu, menurut saya tidak seberapa UMKM yang berhasil naik kelas," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Triwulan II 2024 tercatat ekosistem UMi berhasil menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta debitur.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaMelainkan hanya akan berlaku bagi UMKM yang sebelumnya pernah terdampak pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaPada RAPBN 2025, pagu anggaran Kementerian BUMN ditetapkan sebesar Rp277 miliar. Angka ini lebih rendah dari pagu anggaran 2024 sebesar Rp284,36 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaDidapati dana Rp10 miliar hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk manfaat rakyat.
Baca Selengkapnya