Stok beras surplus, Pemkot Mataram tak setuju dengan impor beras
Merdeka.com - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merasa keberatan dengan rencana pemerintah yang akan mengimpor beras. Hal itu akan disampaikan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pertanian.
"Sikap keberatan kita ini akan saya sampaikan ke pemerintah pusat, bersama dengan beberapa daerah lainnya dalam kegiatan rapat koordinasi dengan jajaran Kementerian Pertanian," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli seperti dikutip Antara, Selasa (16/1).
Mutawalli mengatakan, Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat secara umum sejauh ini belum membutuhkan beras impor, sebab produksi beras di daerah ini sudah surplus.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang dikatakan Kementan soal produksi beras di tahun 2023? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
"Produksi gabah kering giling di NTB sekitar 4 juta ton, sementara kebutuhan 800 ribu ton, selebihnya dikirim untuk memenuhi kebutuhan di luar daerah," imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah kota tidak setuju jika pemerintah berencana mengimpor beras, apalagi sebentar lagi masuk musim panen. Dikhawatirkan, impor beras justru akan mematikan usaha petani.
"Kalau pemerintah mendatangkan beras dari luar negeri, lalu siapa yang akan membeli beras petani," ujarnya.
Sementara mengenai kenaikan harga beras, dia mencurigai adanya permainan orang-orang tertentu dikaitkan dengan rencana impor beras sehingga ikut-ikutan menaikkan harga. Hal itu akan menjadi atensi tim pengawasan pangan untuk melakukan penyelidikan terhadap indikasi tersebut agar masyarakat tidak dirugikan.
"Yang perlu diketahui masyarakat, stok beras di daerah ini mencukupi hingga masa panen tiba, dan harganya relatif stabil sesuai dengan jenis beras yang dibeli masyarakat yakni berkisar Rp 9.000 per kilogram hingga Rp 11.000 per kilogram," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaProduksi beras menurun akibat fenomena el nino, sehingga dibutuhkan beras impor.
Baca SelengkapnyaPenyebab masuknya beras impor ke Sulses bukan karena produksinya. Tapi didistribusi ke daerah, akhirnya kekurangan untuk sendiri.
Baca SelengkapnyaVolume impor beras Indonesia sepanjang Januari hingga November 2022 mencapai 326.5 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 157,97 ribu ton berasal dari India.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaAtas situasi tersebut, Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini.
Baca SelengkapnyaTito akan mengecek secara langsung ke lapangan mengenai kebenaran informasi tersebut bersama kementerian/lembaga terkait.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca Selengkapnya