Stok melimpah, Kementan prediksi harga beras turun jelang Lebaran

Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim stok beras di dalam negeri hingga saat ini masih melimpah. Kementan optimistis, stok beras tersebut akan mencukupi kebutuhan sampai Lebaran mendatang.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan Suwandi mengatakan, produksi padi diprediksi sekitar 35,5 juta ton gabah kering giling (GKG) pada periode Maret-Juni 2016. Melimpahnya stok pedagang juga diikuti turunnya harga beras di pasar menjelang panen raya padi Maret-Mei 2016.

"Anomali ini terjadi karena perilaku pasar dengan indikasi menahan stok di saat paceklik dengan harapan harga naik tinggi, selanjutnya melepas ke pasar untuk menghindari turunnya harga memasuki panen raya," kata Suwandi di Kafe Phoenam, Jakarta, Minggu (8/5).

Berdasarkan hasil survei Sucofindo dan Badan Pusat Statistik (BPS), stok beras sebanyak 8-10 juta ton tersebar di Bulog dan masyarakat. "Stok di konsumen mencakup rumah tangga, industri pangan, hotel, restoran, katering dan lainnya," kata dia.

Sementara stok di produsen, lanjut Suwandi, berdasarkan data Sensus Pertanian BPS 2013 dari total 14,3 juta Rumah Tangga Petani padi, terdapat 37,6 persen tidak menjual gabah beras hasil padinya biasanya untuk disimpan dan konsumsi sendiri. Sementara 54,9 persen menjual sebagian hasilnya, dan sisanya 7,6 persen menjual seluruh hasil usahanya.

"Stok beras berfluktuasi antar ruang dan waktu, terutama saat musim panen dan paceklik, serta antar wilayah 16 provinsi sentra dan non sentra padi," kata dia.

Suwandi menambahkan, stok juga melimpah di tingkat pedagang. Pada musim paceklik Januari-Februari 2016, beras melimpah di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan di pasar sentra beras lainnya naik di atas 100 persen pada Januari-Februari 2016 dibandingkan periode yang sama 2015.