Stok Premium langka karena minat masyarakat tinggi usai harga turun
Merdeka.com - Pasca penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Selasa (5/1) lalu, sejumlah Sentral Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa daerah mengalami kekosongan stok.
VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menjelaskan, kelangkaan BBM di beberapa wilayah terjadi karena animo atau minat masyarakat yang cukup tinggi setelah harga BBM diturunkan.
"Kalau BBM sendiri jadi kita per 5 Januari itu banyak masyarakat itu yang animonya tinggi membeli dengan harga baru," ujarnya di Jakarta, Senin (11/1).
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
Sebelum harga BBM turun, Pertamina tercatat mendistribusikan BBM jenis Premium sekitar 79 ribu Kiloliter (KL) per hari. Namun pasca harga turun, distribusi BBM meningkat mencapai 95 ribu KL per harinya.
Meski begitu, Wianda memastikan saat ini pola penyaluran sudah berangsur normal. Pihaknya juga meminta masyarakat aktif untuk melaporkan di SPBU wilayah mana yang mengalami kekosongan stok.
"Jadi sudah berangsur ke konsumsi yang lebih normal. Adapun tugas kita selama belakangan hari ini menjaga supaya pasokan suplai bisa cepat sampai ke SPBU," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, di saat harga jadi murah, belasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sumatera Barat (Sumbar) malah mengalami kekosongan.
"Ada sekitar 11 unit SPBU kosong, mulai dari Padang sampai Payakumbuh. Jadi kendaraan kami belum terisi premium sejak pagi tadi," ujar salah seorang warga, Frislidia (45) seperti ditulis Antara, Rabu (6/1).
Frislidia mengaku sedang menuju Kota Pekanbaru, Provinsi Riau setelah menghabiskan waktu liburan Tahun Baru 2016 dengan berjumpa keluarga besar Kota Padang, Sumbar.
Sepanjang perjalanan dari Padang menuju Payakumbuh berjarak sekitar 120 kilometer, terlihat sejumlah SPBU kosong atau tanpa disertai antrean kendaraan bermotor dan disertai papan atau plank bertuliskan permohonan maaf karena Premium atau Solar habis.
Frislidia mengaku kesal melihat kondisi belasan SPBU berada jalan di lintas Sumbar-Riau mengalami kekosongan penjualan kepada yang sangat membutuhkan bahan bakar minyak.
"Hendaknya Pertamina jangan seperti ini. Kasihan warga, pulang liburan tahun baru dari Sumbar terutama ke Provinsi Riau terpaksa beli Premium dari pedagang eceran karena tidak tersedia di SPBU," katanya.
Sehari sebelumnya atau pada Selasa (5/1), bahan bakar minyak di sejumlah SPBU di Kota Padang, Sumatra Barat terpantau mengalami kekosongan baik Premium, Pertamax dan Pertalite.
Kondisi tersebut berbeda dengan yang dialami pada 147 unit SPBU di Provinsi Riau tidak terlihat kekosongan atau antrean panjang untuk mendapatkan ketiga jenis bahan bakar minyak yang dipasarkan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Sebenarnya Beras Sulit Ditemukan di Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaStok beras di sejumlah mini market, seperti Alfamart, Indomaret hingga Alfamidi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur langka.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaSebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca Selengkapnya