Strategi alternatif untuk BI amankan nilai tukar Rupiah
Merdeka.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Pieter Abdullah Redjalam, mengungkapkan beberapa alternatif kebijakan yang dapat dilakukan Bank Indonesia (BI) untuk mengamankan nilai tukar rupiah, salah satunya kebijakan capital flows management.
"Kita tahu capital yang masuk ke Indonesia harusnya diatur well behave in dan well behave out keluarnya tidak kita bebaskan begitu saja, kalaupun terjadi seperti ini, ketika The Fed naikkan suku bunga dan insentif lain ckup tinggi mereka (investor) tidak bisa keluar begitu saja, kebijakan sperti ini bisa diterapkan BI untuk tahan pelemahan rupiah," ungkapnya di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (24/4).
"Kalau asing mau beli SBN (Surat Berharga Negara), dia harus ada aturan main. Misalnya kalau kamu mau beli, kamu baru boleh jual, setelah kamu hold misalnya 6 bulan. Kalau kamu masuk, mau keluar syaratnya seperti ini," lanjut dia.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Mengapa BI mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Siapa yang mengelola Redenominasi Rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Menurutnya, aturan mengenai capital flows management ini dapat dituangkan dalam bentuk PBI (Peraturan Bank Indonesia). Meski demikian, kebijakan ini perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang sebab bisa berdampak pada jumlah investasi yang masuk ke Indonesia.
"Tapi ini ada benturannya. Seandainya yang diatur SBN ada kepentingan Pemerintah di situ. Karena kalau ini diatur, kemungkinan permintaan asing terhadap SBN kita kan turun. Kalau turun harganya naik, yield-nya naik. Nah, implikasi yang seperti itu harus diperhitungkan juga. Dan biasanya ini yang menghambat capital flows management. Koordinasi di antara BI dan pemerintah. Kepentingannya belum tentu cocok," imbuhnya.
Selain capital flows management, langkah yang dapat diambil Bank Sentral adalah melakukan capital control. Kedua kebijakan ini, kata dia, dapat digunakan BI sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan BI terhadap kondisi perekonomian Indonesia.
"Satu lagi alternatif yang mungkin bisa dilaukan walau dipandang negatif, yaitu capital control. Bukan melarang orang memiliki devisa tapi ini sudah sering diusulkan tapi tidak ditanggapi positif BI. Misalnya mewajibkan eksportir khususnya BUMN untuk menyerahkan hasil devisanya kepada BI," kata dia.
Sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif. Di perdagangan hari ini, Selasa (24/4). Rupiah dibuka di level Rp 13.922 atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.975 per USD.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah sempat melemah usai pembukaan menyentuh level Rp 13.972 per USD, namun menguat kembali ke level Rp 13.881 per USD dan saat ini berada di level Rp 13.895 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPerry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaMelansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca Selengkapnya