Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi Arab Saudi bangun ekonomi usai ambruk dihantam harga minyak

Strategi Arab Saudi bangun ekonomi usai ambruk dihantam harga minyak Ekplorasi Minyak. shutterstock

Merdeka.com - Perekonomian Arab Saudi tengah ambruk karena rendahnya harga minyak dunia sejak pertengahan 2014 silam. Harga minyak dunia sendiri turun dari puncaknya di atas USD 100 per barel hingga jadi USD 40 per barel saat ini.

Negara-negara penghasil minyak pun ikut kena imbas dari anjloknya harga minyak dunia. Arab Saudi pun tak tanggung-tanggung. Kerajaan Saudi langsung menambah utang akibat penurunan pendapatan negaranya sebesar USD 98 miliar. Memang, Arab Saudi selama ini mengandalkan minyak sebagai pendapatan utama untuk membiayai pembangunan negara tersebut.

Berbagai langkah dilakukan Arab Saudi untuk memperbaiki perekonomiannya. Salah satunya mengandalkan utang. Arab Saudi melakukan pinjaman luar negeri yang besar. Bahkan, pemerintah bakal meminjam USD 10 miliar dari JPMorgan Chase (JPM) dan HSBC (HSBC). Selain itu, untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir, Arab Saudi juga menjual surat utangnya untuk mendapatkan pendanaan sebesar USD 4 miliar.

Langkah lainnya, Kerajaan Arab Saudi juga berencana untuk menarik pajak penghasilan para warganya. Akan tetapi, usulan ini menjadi isu terakhir dalam meningkatkan perekonomian negara Petro Dolar.

Akhirnya, Kerajaan Arab Saudi tak jadi memperkenalkan penarikan pajak penghasilan dalam waktu dekat. Kerajaan mengatakan penarikan pajak penghasilan bukan merupakan strategi dalam memecahkan ketergantungan ekonomi terhadap minyak.

Selain itu, Kerajaan Arab Saudi juga mempunyai cara-cara dalam memperbaiki ekonominya. Berikut rangkuman seperti dilansir CNNmoney.com:

Dana kemakmuran Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi berencana untuk membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar di dunia. SWF merupakan dana investasi khusus yang dibuat oleh pemerintah untuk memegang atau menguasai aset-aset asing untuk tujuan jangka panjang. Hal ini untuk untuk menciptakan arus pendapatan baru.

Arab Saudi berencana mengeluarkan dana USD 1,9 triliun pada 2030. Dana ini diklaim menjadi dana terbesar di dunia, mengalahkan dana kemakmuran Norwegia.

Privatisasi BUMN

Kerajaan Arab Saudi berencana menjual saham BUMN, Saudi Aramco ke publik dan ingin mengubah perusahaan menjadi 'konglomerat industri global'.

Dia ingin sektor swasta untuk memperhitungkan hampir dua pertiga dari ekonomi pada tahun 2030, naik dari 40 persen dari saat ini. Arab Saudi juga berharap untuk menarik lebih banyak investasi asing.

Bangun industri baru

Kerajaan Arab Saudi harus membangun industri baru selain minyak. Negara ini bisa mengembangkan industri manufaktur, teknologi, pariwisata dan pertambangan lokal.

Dari industri baru ini, Arab Saudi diperkirakan bakal meraup pendapatan mencapai USD 266 miliar pada tahun 2030 dari USD 43 miliar tahun ini.

Memberi pekerjaan lebih kepada warganya

Arab Saudi berencana mengurangi pengangguran hingga 7 persen dari 11,6 persen. Selain itu, pemerintah juga bakal memberikan banyak lowongan pekerjaan kepada para perempuan. Saat ini, angkatan kerja perempuan hanya sebesar 22 persen.

Sektor ritel telah diidentifikasi sebagai salah satu pendorong pertumbuhan kerja di masa depan. Pemerintah berharap untuk membuat 1 juta pekerjaan tambahan di ritel dalam empat tahun ke depan.

Pariwisata

Arab Saudi dikenal sebagai negara impian umat muslim di seluruh dunia. Untuk itu, pariwisata keagamaan menjadi daya tarik sendiri.

Kerajaan Arab Saudi berencana meningkatkan jumlah jamaah setiap tahunnya dari 8 juta menjadi 30 juta pada 2030. Hal ini untuk meningkatkan pendapatan negaranya dari pariwisata.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ini Sumber Uang Iran hingga Bisa Serang Israel Pakai 300 Rudal dan Drone
Ternyata Ini Sumber Uang Iran hingga Bisa Serang Israel Pakai 300 Rudal dan Drone

Ini sumber-sumber kekayaan Iran hingga bisa serang Israel menggunakan 300 rudal dan drone.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Energi Terbarukan Dapat Pengaruhi Kebijakan Fiskal
Said Abdullah Sebut Energi Terbarukan Dapat Pengaruhi Kebijakan Fiskal

Said Abdullah, mengatakan setiap tahun Indonesia menghadapi masalah karena menurunnya lifting minyak dan gas bumi.

Baca Selengkapnya
Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang

Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.

Baca Selengkapnya
Terungkap Cara Petani di Arab Saudi Sulap Padang Pasir Menjadi Hijau, Subur Ditumbuhi Tanaman
Terungkap Cara Petani di Arab Saudi Sulap Padang Pasir Menjadi Hijau, Subur Ditumbuhi Tanaman

Cara petani di Arab Saudi mengolah padang pasir jadi lahan pertanian.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Minyak Turun, Arab Saudi Kencangkan Ikat Pinggang Sampai Kurangi Investasi Luar Negeri
Pendapatan Minyak Turun, Arab Saudi Kencangkan Ikat Pinggang Sampai Kurangi Investasi Luar Negeri

Sejumlah departemen di Kerajaan Arab Saudi harus ikat pinggang demi poryek-proyek ambisius.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Kemandirian Energi Dapat Difokuskan ke Energi Terbarukan
Said Abdullah Sebut Kemandirian Energi Dapat Difokuskan ke Energi Terbarukan

Said juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir

Pada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,

Baca Selengkapnya
Anak Buah Luhut Sebut Gara-Gara Subsidi BBM, Anggaran Rp120 Triliun Tiap Tahun Menguap Jadi Asap
Anak Buah Luhut Sebut Gara-Gara Subsidi BBM, Anggaran Rp120 Triliun Tiap Tahun Menguap Jadi Asap

Pemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.

Baca Selengkapnya