Strategi BI Jaga Harga Cabai Tak Sumbang Inflasi Solo
Merdeka.com - Cabai masih menjadi komoditas penting yang menjadi sumber terjadinya inflasi di Kota Solo dan sekitarnya. Untuk mengendalikan inflasi akibat tingginya harga cabai, Bank Indonesia (BI) Solo mengaku telah melakukan berbagai upaya.
Selain program klasterisasi, juga dilakukan dengan gerakan menanam komoditas cabai di pekarangan dan memanfaatkan lahan kosong. Klasterisasi komoditas cabai binaan BI di wilayah Soloraya telah dilakukan di Kabupaten Wonogiri dan Sragen.
"BI Solo memang melibatkan banyak pihak untuk memastikan ketahanan pangan di daerah sekaligus dalam rangka pengendalian inflasi," ujar Kepala BI yang juga Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Surakarta Bambang Pramono di sela Rapat Koordinasi di Kantor BI Solo, Selasa (17/9).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Banyuwangi kendalikan inflasi? Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
Bambang mengatakan, Soloraya ini khususnya Kota Solo masih mengalami deflasi. Namun dia melihat masih ada sumber inflasi salah satunya dari komoditas cabai. Secara spesifik, dikatakannya, permintaan cabai di Soloraya cukup tinggi. Namun kondisi tersebut tidak sejalan dengan volume produksi mengingat panennya terkendala oleh musim kemarau berkepanjangan.
"Sumber distribution cabai kita kebanyakan berasal dari Jawa Timur. Ketergantungan ini membuat kondisi 'volatile'. Oleh karena itu, kami cari solusi agar permasalahan cabai ini tidak setiap tahun muncul," tandasnya.
Untuk itu pihaknya berupaya memitigasi untuk kemudian menangani permasalahan yang ada, khususnya dari sisi produksi. Yakni dengan gerakan menanam cabai, selain kartelisasi yang telah dilakukan sebelumnya. "Ini untuk mengurangi permintaan komoditas cabai di pasaran sehingga dampaknya adalah harga dapat lebih terkendali," jelasnya.
Terkait penambahan jumlah klaster, Bambang berdalih akan disesuaikan dengan anggaran yang ada. Dia mengaku tengah melakukan diskusi dengan perbankan dan pihak-pihak yang bisa diajak mengembangkan program klasterisasi. Tujuannya bukan hanya untuk ketahanan pangan, namun juga untuk wisata.
Koordinator kampung sayur organik Mojosongo Paryanto menyampaikan, warga di kampungnya sudah memanfaatkan pekarangan rumah untuk gerakan menanam pangan. Menurutnya, saat ini sudah ada sekitar 50 rumah yang melakukan gerakan menanam komoditas pangan di depan rumah masing-masing.
"Di Kampung Ngemplak, ada beberapa komoditas yang ditanam. Diantaranya cabai, terong, dan beberapa jenis sayuran. Untuk saat ini memang hanya dikonsumsi pribadi, tetapi ada juga beberapa yang menjual bibit ke warga daerah lain," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaHal itu dilakukan sebagai langkah untuk memastikan pasokan pangan aman dan harga tetap stabil di pasaran.
Baca SelengkapnyaGerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga memastikan cadangan beras nasional pada 2024 akan berada di level aman.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaTercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.
Baca SelengkapnyaInflasi November 2023 naik akibat lonjakan berbagai harga pangan, salah satunya cabai.
Baca SelengkapnyaKenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melakukan peninjauan harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Batangase.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca Selengkapnya