Strategi Cerdas Gunakan Kartu Kredit Tanpa Harus Jadi Buruan Debt Collector
Merdeka.com - Banyaknya manfaat dan promo yang didapat dengan memiliki kartu kredit membuat banyak orang tergoda untuk memilikinya. Terlebih mengajukan aplikasi bank untuk mendapatkan kartu kredit juga terbilang mudah. Sayangnya, tidak semua tahu strategi tepat dalam menggunakannya dan berakhir dengan tunggakan utang yang kian membesar, bahkan hidup jadi tak tenang karena terus ditagih oleh debt collector. Jangan sampai hal ini terjadi, yuk bijak gunakan kartu kredit dengan beberapa strategi tepat berikut.
Kenali Biaya di Kartu KreditKemudahan bertransaksi dan promo-promo yang ditawarkan jadi daya tarik utama bagi siapa saja untuk mengajukan kartu kredit. Tapi sebaiknya ketahui terlebih dahulu biaya yang wajib dibayar oleh penggunanya.
Selain dibebani bunga 2,25 persen, ada juga iuran tahunan yang ditetapkan tiap bank setiap tahunnya, biaya keterlambatan maksimal Rp150 ribu, biaya over limit, penggantian kartu, ganti pin, hingga tarik tunai. Dengan mengetahui besaran biaya-biaya tersebut, diharapkan dapat menggunakan kartu kredit dengan lebih bijak.
-
Siapa yang memberikan tips tentang kartu kredit Danamon? Hal ini turut didukung oleh Marlia Cuanda, Unsecured Product Specialist, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, di acara DXPO Talks bersama Jerome.
-
Apa saja syarat punya kartu kredit? Syarat pengajuan kartu kredit tiap bank penerbit pada dasarnya tidak banyak berbeda, berikut persyaratannya secara umum: Berusia minimal 21 tahun atau telah menikah. Memiliki penghasilan per bulan minimum Rp 3 juta. Memiliki Kartu Identitas, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM) atau Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) bagi calon nasabah berstatus Warga Negara Asing. Memiliki NPWP.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari transaksi mencurigakan? Demi untuk meminimalkan risiko kecurangan dan penggelapan dana, serta kesalahpahaman dengan pihak lain yang sedang bertransaksi denganmu, maka wajib hukumnya untuk mengecek kembali mutasi rekening yang dimiliki.
-
Apa tips keuangan untuk menghadapi krisis? Penting bagi individu dan keluarga untuk mempertimbangkan beberapa tips mengelola keuangan sebagai langkah pro-aktif agar keuangan tetap terjaga.
-
Bagaimana cara menghindari penipuan dana? Untuk menghindari penipuan dengan modus ini, DANA mengajak pengguna untuk tidak sembarangan mengetuk tautan yang mencurigakan dan sesering mungkin untuk memeriksa pengaturan keamanan di ponsel masing-masing.
-
Apa saja tips menghindari judi online? Melansir dari berbagai sumber berikut beberapa tips praktis yang dapat Anda terapkan: 1. Kendalikan penggunaan internet.Batasi waktu yang dihabiskan online untuk mengurangi kemungkinan terpapar dengan situs judi.2. Identifikasi pemicu. Sadari faktor apa yang memicu Anda untuk berjudi online, dan cari cara untuk menghindarinya.3. Pilih teman dan lingkungan yang mendukung. Bergaul dengan orang-orang yang tidak mendorong judi dan hindari lingkungan yang memfasilitasi praktik perjudian. 4. Gunakan blokir dan pembatas. Aktifkan perangkat lunak atau fitur yang memblokir akses ke situs judi online.5. Temukan alternatif yang sehat. Cari kegiatan pengganti yang bermanfaat dan menyenangkan, seperti olahraga atau hobi lainnya. 6. Cari dukungan. Jika Anda merasa kesulitan mengendalikan kebiasaan berjudi, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari ahli atau kelompok pendukung.7. Pantau aktivitas finansial. Pantau dengan cermat keuangan Anda untuk mendeteksi pola pengeluaran yang tidak biasa yang dapat mengindikasikan masalah judi. 8. Edukasi diri. Pahami risiko yang terlibat dalam judi dan dampak negatifnya, serta manfaat dari hidup bebas judi.9. Perkuat keterampilan pengendalian diri. Pelajari dan kembangkan keterampilan untuk mengontrol impuls dan mengelola stres tanpa menggunakan judi.10. Pertahankan fokus pada tujuan: Tetap fokus pada tujuan hidup dan apa yang penting bagi Anda, sehingga Anda tidak tergoda untuk mengambil risiko dengan judi online.
Setiap kartu kredit punya limit yang besarannya berbeda dan ditentukan oleh bank setelah mempertimbangkan gaji bulanan calon pemegang kartu kredit. Sayangnya, limit kartu terkadang nilainya lebih besar ketimbang penghasilan bulanan sehingga banyak yang bertransaksi hingga limitnya habis. Ujung-ujungnya, pengguna tak bisa membayar seluruh tagihan saat jatuh tempo.
Solusi dari permasalahan ini sebenarnya cukup mudah, kok. Cukup bikin limit sendiri dengan mematok besaran cicilan kartu yang dibayar tiap bulan sehingga tak melebihi 30 persen gajimu.
Bayar Tepat WaktuSalah satu hal yang tepat saat menggunakan kartu kredit adalah selalu membayar tagihan tepat waktu. Bahkan, pembayaran bisa dilakukan tanpa menunggu jatuh tempo. Begitu billing statement sudah diterima, segera bayar tagihan kartu kredit untuk meminimalkan keterlambatan dan menghindari penambahan bunga.
Jauhi Opsi Pembayaran MinimumMelakukan pembayaran minimum sama saja dengan menyetujui tagihan kartu kredit yang dikenai bunga. Padahal, pembayaran penuh yang dilakukan tepat waktu dapat membuatmu bisa membayar utang tanpa kena bunga sama sekali. Begitu juga saat melakukan pembayaran minimum untuk membeli barang dengan cicilan bunga 0%. Hal ini dianggap sia-sia karena tetap harus membayar bunga 2,25% di bulan berikutnya.
Hindari Tarik Tunai dengan Kartu KreditAwalnya kartu kredit hanya dipakai untuk transaksi pembelian, tapi fungsinya terus bertambah. Salah satunya bisa digunakan untuk tarik tunai. Walau terlihat praktis, namun tarik tunai dengan kartu kredit dikenai bunga untuk pengembalian uangnya. Selain itu, dana tarik yang digunakan sebelumnya pun harus dibayar sepenuhnya saat jatuh tempo.
Miliki Kartu Kredit SecukupnyaSetiap bank menawarkan promo yang berbeda untuk kartu kredit yang dikeluarkannya, misalnya untuk tiket bioskop, makan di restoran, hingga keperluan traveling. Tidak sedikit yang punya sederet kartu kredit dalam dompetnya. Tapi jangan hanya tergiur dengan penawaran yang tampak menarik, pertimbangkan jika penghasilan bulananmu cukup untuk membayar tagihan kartu kredit yang jumlahnya cukup besar.
Jadi cerdas dan bijak dalam menggunakan kartu kredit agar terhindar dari jerat utang yang bisa bikin kondisi keuangan merana. (eth) (mdk/wri)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kartu kredit kerap menjadi momok bagi masyarakat tradisional dan konservatif terhadap pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaAnda harus membuat pengeluaran di bawah tingkat pendapatan. Salah satunya mengurangi pengeluaran untuk rumah dan mobil.
Baca SelengkapnyaJika Anda mengalami kesulitan membayar utang, maka jelaskan dengan baik kondisi keuangan Anda.
Baca SelengkapnyaTren pemakaian paylater di masyarakat terus meningkat.
Baca SelengkapnyaNamun, pengajuan kredit seringkali menunjukkan kendala. Sehingga tidak berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaUmumnya, sebelum berangkat ke luar negeri, masyarakat menukarkan rupiah dengan mata uang negara yang akan dituju.
Baca SelengkapnyaUsahakan untuk memiliki dana darurat yang mencukupi untuk menutup biaya hidup selama beberapa bulan ke depan.
Baca SelengkapnyaSelalu ada kemungkinan permohonan pengajuan tersebut ditolak pihak bank.
Baca SelengkapnyaOJK mengimbau, masyarakat yang ingin mengakses pinjaman layanan fintech lending untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar
Baca SelengkapnyaMenggunakan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan pokok bisa menjadi salah satu cara penghematan.
Baca SelengkapnyaSering kali seseorang akan mengalami kekurangan uang menjelang tanggal tua.
Baca SelengkapnyaDengan mengunakan prinsip 50,30,20 akan lebih mempermudah dalam membuat rencana keuangan.
Baca Selengkapnya