Strategi Dahlan selamatkan Pertamina dari anjloknya Rupiah
Merdeka.com - Melemahnya nilai tukar Rupiah saat ini cukup dirasakan oleh Pertamina. Salah satu alasannya karena harus tetap melakukan impor minyak di mana pembayarannya menggunakan dolar AS.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut Pertamina adalah institusi terbesar yang menggunakan dolar di dalam negeri. Pertamina menggunakan seperempat dari kebutuhan keseluruhan dolar di Indonesia.
Untuk menyelamatkan Pertamina, Dahlan meminta kepada perusahaan pelat merah ini untuk mempelajari kemungkinan menerapkan hedging atau lindung nilai. Selama ini Pertamina tidak menerapkan sistem ini karena takut akan disangka 'main-main'.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
"Pertamina tidak bisa seperti swasta di mana beli sekarang barang diterima tapi bayarnya 3-6 bulan lagi dengan dolar yang dipatok. Swasta bisa begitu, itu namanya hedging atau nilai lindung kurs," ucap Dahlan di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (23/8) malam.
Dahlan mengakui, dengan menggunakan sistem hedging ada kemungkinan terjadi kerugian ketika dolar sedang melemah dan Rupiah menguat. Namun kondisi ini sangat jarang terjadi.
"Ini kadang untung dan kadang rugi walaupun banyak untung. Kalau dia hedging 10 kali, itu 9 kali untung aman tidak terpengaruh, tapi rugi sekali itu rugi. Kalau Pertamina nanti rugi sekali ini, ruginya ini bisa dianggap kerugian negara dan diperiksa kejaksaan," kata Dahlan.
Bayangan kerugian ini yang membuat Pertamina takut menerapkan sistem hedging saat ini. "Sembilan kali untung tidak jadi masalah, dan satu kali rugi jadi masalah. Negara sebenarnya membutuhkan ini karena Pertamina membutuhkan seperempat keperluan negara," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada dua upaya pemerintah menanggulangi geopolitik Timur Tengah yang berdampak kenaikan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaBerikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaJika dalam situasi geopolitik seperti sekarang, Pertamina menaikkan harga BBM misalnya, maka efek spiralnya ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca Selengkapnya