Strategi Jitu Pertahankan Karier di Tengah Ancaman Resesi
Merdeka.com - Dampak pemulihan ekonomi global masih menyisakan ketidakpastian yang cukup tinggi. Sejumlah perusahaan di bidang teknologi yang semula bisnisnya tetap moncer selama masa pandemi kini mulai goyang.
Beberapa di antaranya bahkan telah mengumumkan PHK besar-besaran dan pembekuan perekrutan untuk mengurangi pengeluaran. Sebut saja dari Apple dan Meta, hingga Microsoft dan Netflix yang berkembang pesat selama pandemi, menunjukkan tanda-tanda penurunan.
CEO Lemon.io, Aleksandr Volodarsky menyebut kondisi ini mau tak mau membuat para profesional harus bekerja lebih giat. Mereka harus bisa mempertahankan posisi yang saat ini dipegang agar tidak hilang.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa yang terjadi pada karyawan di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
"Berita ini cukup mengecilkan hati untuk menimbulkan kecemasan, memaksa para profesional untuk bekerja lebih keras lagi untuk mempertahankan pekerjaan mereka," kata Volodarsky dikutip dari CNBC.com, Jakarta, Senin (25/7).
Dia pun memberikan beberapa strategi untuk para pekerja mempertahankan posisinya di tengah ancaman ketidakpastian global. Berikut ulasannya untuk Anda:
1. Atur Kembali Sumber Pendapatan
Volodarsky menilai sebagai pegawai seharusnya tidak hanya menghasilkan pendapatan dari satu sumber. Idealnya pegawai memiliki sumber penghasilan tambahan di luar pekerjaan utamanya.
"Idealnya, cari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian Anda yang berbeda untuk mendiversifikasi portofolio pendapatan Anda dan meminimalkan risiko," kata dia.
Jika salah satu pekerjaan berhenti jadi lebih mudah untuk mencari pekerjaan baru. Misalnya ditutup, Anda akan lebih mudah menemukan penggantinya. Sehingga masih bisa menghasilkan pendapatan, minimal 30 persen dari total pendapatan yang dimiliki.
Namun, ada pilihan lain selain lepas atau mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. "Anda selalu dapat menemukan perusahaan yang menawarkan banyak proyek, bukan hanya satu, sehingga meminimalkan risiko sambil tetap berada di lingkungan kerja yang lebih nyaman," tambah Volodarsky.
2. Ikut serta dalam gig economy
Tenaga kerja lepas terus tumbuh karena semakin banyak orang yang menginginkan fleksibilitas dan kebebasan dalam hal pekerjaan. Menurut Laporan Dampak Ekonomi Freelance Economic Impact Report tahun 2022 dari platform freelancer Fiverr menyebut di Amerika Serikat, ada lebih dari 6 juta profesional independen pada tahun 2021.
"Tenaga kerja ini diperkirakan telah memperoleh pendapatan USD 247 miliar pada tahun 2021, naik dari perkiraan USD234 miliar pada tahun 2020," kata laporan itu.
Volodarsky mengatakan peningkatan permintaan akan pekerja gesit merupakan kesempatan sempurna untuk melepaskan diri dari perbudakan perusahaan. Termasuk meningkatkan potensi penghasilan tanpa berhenti atau mengubah pekerjaan Anda.
"Jika Anda benar-benar meninggalkan dunia korporat, jangan khawatir harus menghabiskan banyak waktu untuk membangun reputasi profesional sebelum mendapatkan sen pertama Anda."
3. Peka terhadap Kondisi Perusahaan
Volodarsky mengatakan saat ini prospek tahun ini masih terhalang awan mendung. Pemodal ventura memperingatkan perusahaan portofolio mereka untuk bersiap menghadapi masa-masa yang lebih sulit.
Bahkan beberapa start-up telah mengambil tindakan. Misalnya, raksasa fintech Swedia Klarna mengumumkan mereka berencana untuk memberhentikan sekitar 10 persen dari tenaga kerja globalnya. Padahal mereka menjadi unicorn fintech paling berharga di Eropa pada Juni tahun lalu ketika bernilai USD 46 miliar.
Artinya kata Volodarsky sebagai pegawai harus bisa memastikan perusahaan tetap berjalan dengan baik. Peka terhadap kondisi perusahaan. Mempertimbangkan bisnis model yang dijalani dan akan dikembangkan. Termasuk soal transparansi penghasilan dan keuntungan perusahaan.
"Selalu periksa tiga kali perusahaan tempat Anda bekerja, karena Anda sering dapat melihat tanda-tanda masalah dalam pengeluaran besar-besaran," kata dia memperingatkan.
4. Tingkatkan Keterampilan sesuai Zaman
Volodarsky mengatakan di masa yang paling menantang, ada keterampilan yang sangat dibutuhkan. Makanya dia menyarankan untuk pegawai agar meneliti keterampilan yang sedang tren.
Pastikan sebagai pegawai Anda harus bisa berbicara dengan sumber daya manusia atau pemimpin tim untuk mencari tahu bagaimana menjadi aset yang berharga. Sebab biasanya perusahaan akan menghargai pegawai dengan kemauan belajar yang tinggi.
"Setiap krisis adalah kesempatan. Pengusaha menghargai dan mempromosikan anggota staf berbakat yang ingin belajar," tambahnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tech winter adalah periode penurunan atau stagnasi dalam industri teknologi.
Baca SelengkapnyaDi era saat ini, banyak pilihan investasi mulai dari saham hingga obligasi, yang memungkinkan pelaku bisnis untuk mengelola risiko dengan lebih baik.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaDia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, banyak startup yang mampu bertahan karena memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang pelatih karier profesional, Caroline Castrillon mengungkapkan strategi berharga bagi para pencari kerja di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMencari pekerjaan di luar negeri, menjadi pilihan sebagian orang Indonesia untuk bisa mendapatkan penghasilan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaSektor yang mengalami pertumbuhan lapangan kerja bukanlah sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan upah yang tinggi.
Baca SelengkapnyaTidak ada salahnya memulai bisnis sebagai salah satu cara paling menguntungkan sekaligus menantang untuk membangun keamanan finansial.
Baca Selengkapnya