Strategi Kemendag Jaga Harga dan Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru

Merdeka.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan menjelang Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru), upaya sinergi harus tetap dilakukan untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Mengingat, permintaan pasokan pangan saat ini masih lemah akibat virus corona.

"Yang indikasikan inflasi tahun kalender untuk kelompok pangan yang bergejolak sebesar 0,12 persen. Hal ini, relatif rendahnya tingkat inflasi tersebut dipengaruhi oleh masih lemahnya permintaan masyarakat dan terjaganya pasokan dan distribusi barang pangan," kata Agus di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (26/11).

Dia menjelaskan, menjelang Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 akan mendorong peningkatan masyarakat kepada kebutuhan barang bahan pokok. Potensi kenaikan permintaan tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan perekonomian masyarakat, khususnya UMKM yang dalam beberapa bulan terakhir merasakan dampak negatif atas kelambatan ekonomi nasional.

"Namun, di sisi lain kondisi rendahnya harga di tingkat petani selama masa pandemi Covid-19 berpotensi menyebabkan penurunan pasokan ke depan. Karena, berkurangnya insentif untuk produksi serta kondisi musim hujan pada akhirnya tahun berpotensi mengganggu kelancaran retribusi dan pasokan," imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan langkah-langkah antisipasi pertumbuhan untuk kecukupan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok di daerah-daerah sejak jauh-jauh hari. "Khususnya, saat permintaan masyarakat berangsur pulih, agar masyarakat tidak terbebani oleh harga pangan serta kelangkaan barang pada Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021," jelasnya.

Selain itu, dia juga meminta Pemerintah Daerah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Karena, menurutnya Pemerintah Daerah memiliki informasi ketersediaan barang kebutuhan pokok secara lebih detail. Sehingga, dapat melakukan langkah-langkah peningkatan kelancaran distribusi di masyarakat secara lebih tepat.

Jalin Komunikasi

Kemudian, untuk para Kepala Dinas Perdagangan di Provinsi untuk dapat menjalin komunikasi dan koordinasi secara lebih intensif dengan pelaku usaha distribusi barang kebutuhan pokok di wilayahnya masing-masing.

"Dan, juga melakukan pendataan jalur distribusi untuk masing-masing komoditas barang kebutuhan pokok. Sehingga, dapat memperoleh informasi dan melakukan langkah secara lebih cepat bekerjasama sama dengan Satgas Pangan Daerah serta Bulog setempat," ungkapnya.

Sementara, untuk beberapa distribusi barang dan kebutuhan pokok yang perlu menjadi perhatian pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2021. Sementara, untuk harga beras selama pandemi Covid-19 relatif stabil karena didukung oleh pasokan yang cukup serta intensifnya pelaksanaan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium oleh Bulog.

Namun, yang perlu terus diantisipasi ketersediaan stok beras di Bulog di tengah kondisi pandemi Covid-19. Serta iklim La Nina atau curah hujan yang tinggi dapat berdampak kepada produksi, sementara penyaluran kebutuhan untuk bantuan penyaluran sosial cukup tinggi.

Kemudian, untuk komoditas cabai merah dan bawang merah untuk saat ini cenderung naik. Karena, rendahnya tren pasokan pada akhir tahun serta sudah mulai masuk musim penghujan.

"Harga minyak goreng perlu kita cermati bersama. Karena, harga yang mengalami trend kenaikan sejak Bulan Mei 2020 sampai dengan saat ini. Hal ini, akan berdampak kepada kenaikan harga minyak goreng di tingkat eceran. Sementara itu, berdasarkan pemantauan harga gula pasir dan daging sapi relatif stabil," tandasnya.