Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi kurangi defisit transaksi berjalan versi UOB Indonesia

Strategi kurangi defisit transaksi berjalan versi UOB Indonesia Ekonom UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia kuartal II tahun 2018 sebesar 3,04 persen terhadap PDB atau nilainya USD 8 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dari kuartal I-2018 yang mencapai USD 5,7 miliar.

Ekonom UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja, menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan. Salah satunya yaitu meningkatkan pendapatan dari sektor jasa.

"Kita punya defisit di sektor oil and gas, tapi punya hal yang bisa mengecilkan (defisit transaksi berjalan). Contohnya dari service balance, tourism income kita," ungkapnya dalam Konferensi Pers, di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (3/9).

Menurut dia sektor jasa, terutama pariwisata masih harus perlu dikembangkan. Sebab Indonesia memiliki potensi yang cukup menjanjikan di sektor tersebut.

"Tahun 2017, naiknya tidak seberapa USD 15 miliar (pendapatan dari sektor pariwisata) saja. Menurut saya masih banyak potensi yang harus digali," kata dia.

"Program yang membangun, banyak investasi (di sektor pariwisata), saya rasa sangat mendukung supaya tourism income kita ini bisa naik," lanjut dia.

Sisi lain yang harus dilakukan adalah meningkatkan kecakapan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Peningkatan skill TKI, akan meningkatkan pendapatan. Peningkatan pendapatan TKI tentu akan meningkatkan devisa Indonesia dalam bentuk remitansi alias tranfer dana dari para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Diketahui, nilai remitansi tenaga kerja Indonesia yang mengadu nasib di luar negeri sepanjang 2017 sebesar USD 8,7 miliar. Angka ini masih kalah dibandingkan Filipina yang mencapai USD 32,8 miliar.

"Yang kedua (untuk memperbaiki) secondary income, remitansi kita, dana untuk vocational training misalnya supaya bahasa Inggris menjadi lebih baik," ujar dia.

Jika kedua sektor ini dapat diperbaiki performanya, maka dalam jangka panjang defisit transaksi berjalan akan dapat dikurangi. "Jadi kita bisa dalam jangka panjang secara konsisten membenarkan dua sisi ini," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erick Thohir Genjot Pendapatan BUMN: RI Belum Bisa Hanya Andalkan Pajak
Erick Thohir Genjot Pendapatan BUMN: RI Belum Bisa Hanya Andalkan Pajak

Erick Thohir terus mendorong pendapatan dari perusahaan BUMN karena Indonesia belum bisa mengandalkan pendapatan negara dari penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp266 Triliun Hingga 31 Juli 2024, Lebih Tinggi Dibanding Realisasi Tahun Lalu
Pemerintah Tarik Utang Rp266 Triliun Hingga 31 Juli 2024, Lebih Tinggi Dibanding Realisasi Tahun Lalu

Realisasi pembiayaan utang mengalami pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni sebesar 36,6 persen.

Baca Selengkapnya
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram

Transaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.

Baca Selengkapnya
Menteri Hadi Tjahjanto Ungkap  Prasyarat Indonesia Sebagai Negara High Income
Menteri Hadi Tjahjanto Ungkap Prasyarat Indonesia Sebagai Negara High Income

Pemerintah perlu menetapkan berbagai kebijakan guna memajukan perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2025 Sebesar 2,82 Persen
Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2025 Sebesar 2,82 Persen

“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Sebut Defisit Anggaran Sulsel Masih Bisa Diatasi: Kurangi Belanja Tidak Penting
Kemenkeu Sebut Defisit Anggaran Sulsel Masih Bisa Diatasi: Kurangi Belanja Tidak Penting

Anggaran Provinsi Sulawesi Selatan mengalami defisit hingga Rp1,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Karena Ini, Indonesia Dinilai Belum Cukup Layak Masuk OECD
Karena Ini, Indonesia Dinilai Belum Cukup Layak Masuk OECD

Kebijakan OECD yang menjadi rujukan berbagai negara maju bisa menjadi dorongan bagi Indonesia untuk menaikkan standar.

Baca Selengkapnya
Airlangga Sebut Pemerintah Siapkan Strategi Jaga Prospek Pertumbuhan Ekonomi
Airlangga Sebut Pemerintah Siapkan Strategi Jaga Prospek Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah akan melanjutkan rangkaian strategi kebijakan dalam meningkatkan keberlanjutan.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI Sunarso Ungkap Pentingnya Memformalkan UMKM untuk Peningkatan Tax Ratio
Dirut BRI Sunarso Ungkap Pentingnya Memformalkan UMKM untuk Peningkatan Tax Ratio

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Prabowo Dikabarkan Bakal Naikkan Rasio Utang, Apindo: Negara Tidak Boleh Gagal Bayar Utang
Prabowo Dikabarkan Bakal Naikkan Rasio Utang, Apindo: Negara Tidak Boleh Gagal Bayar Utang

Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah pada Mei 2024 sudah mencapai Rp8.353,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Tim Prabowo: Butuh Tambahan Anggaran Rp300 Triliun untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Tim Prabowo: Butuh Tambahan Anggaran Rp300 Triliun untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi

APBN 2025 mematok target belanja negara senilai Rp3.621,3 triliun.

Baca Selengkapnya
PPN Naik Jadi 12 Persen, Inflasi 2025 Diprediksi Capai 2,5 Persen
PPN Naik Jadi 12 Persen, Inflasi 2025 Diprediksi Capai 2,5 Persen

Pemerintah perlu melanjutkan kebijakan konsolidasi fiskal dengan menjaga defisit.

Baca Selengkapnya