Strategi Pemerintah Bikin Startup RI Mendunia
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian mencatat potensi nilai industri digital tanah air mencapai USD 150 miliar, ditopang startup dan bonus demografi Indonesia pada Tahun 2030. Hal ini diyakini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi 1-2 persen per tahun.
Untuk itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong startup Indonesia di era industri 4.0 semakin mengglobal. "Yang patut disyukuri, industri digital mampu menyerap 17 juta tenaga kerja," ujar Airlangga melalui keterangan tertulis, Kamis (13/12).
Agar industri digital mampu mencapai target tersebut, pemerintah akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung hal tersebut. Beberapa di antaranya, pengembangan kemasan produk yang berdaya saing, sumber daya manusia yang unggul, pemasaran yang baik dan produk barang dan jasa nya sendiri yang unggul serta produk yang berstandar.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa kontribusi AI terhadap ekonomi Indonesia? Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana KEK Singhasari mendukung ekonomi digital? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
"Industri kreatif di dalam negeri mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian. Karena itu, kami terus melakukan peningkatan daya saingnya agar semakin kompetitif di kancah domestik hingga global, bahkan siap memasuki era ekonomi digital," imbuhnya.
Dia menambahkan salah satu cara lain untuk mendongkrak pertumbuhan industri adalah melalui program one village one product (OVOP). Airlangga berharap nantinya tiap daerah memiliki keunggulan kompetitif masing-masing dengan memiliki produk barang yang khas.
Ketua Umum Partai Golkar ini melanjutkan sektor usaha rintisan (startup) di era ekonomi digital dan para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) perlu memanfaatkan teknologi manufaktur terkini dan peluang e-commerce.
Airlangga menyebutkan data tentang Industri kreatif di Indonesia yang mencatatkan kontribusi yang terus meningkat terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2015, sektor ini menyumbang sebesar Rp 852 triliun, sedangkan pada 2016 mencapai Rp 923 triliun,dan bertambah menjadi Rp 990 triliun di 2017. Tahun 2018 diproyeksi tembus hingga Rp 1.000 triliun.
Sementara itu, Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih menambahkan bahwa tahun ini Kemenperin membuka pendaftaran bagi para startup lokal yang ingin mengikuti kompetisi 'Making Indonesia 4.0 Startup'.
Dari kompetisi ini akan diambil lima peserta terbaik dri 15 finalis yang mendapatkan hadiah sebesar masing-masing Rp 50 juta pada Acara Festival Startup 4.0. Kelima startup terbaik tersebut adalah Neurabot, Bantuternak, MSMB, Khaira Energy dan Pigmi.
Acara Festival IKM atau Festival Startup 4.0 yang diselenggarakan di JS Luwansa Hotel dibuka Menperin Airlangga Hartarto. Dalam festival tersebut digelar juga pameran, talkshow, pemberian penghargaan, hingga MoU dengan sejumlah pihak.
Selain itu akan diberikan penghargaan OVOP bintang 5 kepada 4 IKM. Mereka adalah PT. Tama Cokelat Indonesia, Batik Winotosastro, Tenun Antik Hj. Fatimah Sayuti dan UD. Mawar Art S. Sementara untuk OVOP bintang 4 diberikan kepada 26 IKM.
Menurut Gati, Sasaran dari program kompetisi tersebut adalah startup binaan perguruan tinggi, incubator bisnis, pemerintah daerah, bahkan BUMN dan swasta. "Kami senang dengan respons masyarakat terhadap teknologi baru cukup bagus," imbuh Gati.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaJokowi sebut ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menuju ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2024, terdapat 2.593 startup yang didukung oleh 120 inkubator dan akselerator.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya