Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi Pengusaha Restoran Tetap Bertahan di Tengah Penerapan PPKM

Strategi Pengusaha Restoran Tetap Bertahan di Tengah Penerapan PPKM Ilustrasi restoran. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Chubykin Arkady

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 1,5 tahun di Indonesia berdampak pada sektor ekonomi nasional, termasuk di antaranya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berdasarkan data, dampak Covid-19 telah membuat 9 dari 10 pelaku UMKM mengalami penurunan permintaan serta 2 dari 3 UMKM mengalami penurunan pendapatan.

Selain itu, lebih dari 80 persen mencatat margin keuntungan lebih rendah, lebih dari 53 persen UMKM mengalami penurunan nilai aset, dan sebagian besar UMKM kesulitan mendistribusikan produknya. Namun demikian sekitar 44 persen UMKM yang disurvei telah bergabung dengan pasar online.

Hal yang sama juga dialami oleh Owner Waroeng Steak & Shake Jody Broto Suseno. Dia mengatakan pandemi berdampak pada perkembangan bisnis yang dijalaninya. Pandemi ditambah dengan adanya PPKM yang membatasi jam operasional hingga aktivitas di restoran. Hal ini kemudian membuat penjualan serta omzetnya turun bahkan hingga 70 persen.

Orang lain juga bertanya?

"Selama pandemi usaha kuliner, ada aturan PPKM kan enggak boleh dine-in. Penurunan (omzet)-nya bisa sampai 70 persen," ujar Jody dikutip Selasa (10/8).

Namun demikian, Jody membuat inovasi untuk mempertahankan penjualan, terutama selama pemberlakukan PPKM. Salah satunya dengan menyediakan layanan dine-in your car.

"Kita buat inovasi, dine in your car. Makan di dalam mobil. Jadi order, karyawan stand by di parkiran, kemudian orang datang. Karyawan mencatat order, bayar langsung. Kemudian diantar, bisa makan pakai hot plate di dalam mobil," katanya.

Jody juga mengeluarkan beberapa menu baru yang sehat untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Sebab menurutnya, saat ini masyarakat lebih aware dengan kesehatan. Sehingga preferensi makanan mereka mulai berubah, yakni ke arah makanan sehat dengan sayur dan tidak banyak mengandung gula.

"Mengeluarkan menu baru, menu yang pas buat kondisi pandemi. Jadi kita ngeluarin menu healthy. Kita ngeluarin menu honey lime. Buat meningkatkan pelanggan di masa pandemi," tandasnya.

Lebih lanjut Jody menjelaskan kunci utama agar bisa bertahan di masa pandemi yaitu kreativitas. Pelaku usaha harus kreatif mencari inovasi. Bisa juga dengan mempelajari dari kompetitor, kemudian mengembangkan apa yang kira-kira baik.

Bekal Pengusaha

Untuk itu, gelaran webinar dibutuhkan guna memperluas perspektif pelaku usaha dan masyarakat yang baru akan terjun ke dunia usaha kuliner dalam mencari inovasi yang sesuai di masa pandemi COVID-19. Seperti webinar 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' yang dilaksanakan oleh Kraft Heinz Food Service.

Menurutnya, acara tersebut bisa membekali para pengusaha agar bisnisnya bisa berlari kencang usai PPKM Darurat selesai diberlakukan.

"Pandemi ini kan cuma sementara. PPKM Darurat cuma sementara. Pasti ada saatnya dibuka lagi. Nah ketika dibuka kesempatan teman-teman pengusaha yang baru mulai dari nol, ini kan pengusaha lama pada turun semua. Mereka harus adaptasi dengan kondisi yang baru. Jadi start-nya benar-benar dari nol semua. Jadi ketika PPKM dibuka, September atau Agustus akhir dibuka, kita sudah mulai ancang-ancang," katanya.

Managing Director Kraft Heinz Indonesia & PNG, Steven Debrabandere mengatakan gelaran webinar tersebut merupakan bentuk dukungan Kraft Heinz Food Service agar UMKM kuliner di Indonesia bisa maju dan berkembang, terutama di masa pandemi Covid-19.

"Melalui webinar ini, Kraft Heinz Food Service sebagai partner pelaku bisnis kuliner, ingin menyediakan wadah berbagi pengalaman dan pengetahuan khususnya untuk UMKM kuliner agar bisa maju dan berkembang di masa pandemi ini." ujarnya.

Dia menambahkan dalam rangka mendorong digitalisasi bagi UMKM kuliner, Kraft Heinz Food Service juga mengajak Digital Marketing Expert, Niko Julius untuk berbagai ilmu seputar pembuatan konten sosial media dan pemasaran produk secara digital. Hal ini juga sejalan dengan upaya Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) yang menargetkan 30 juta UMKM go digital hingga tahun 2024.

Selain berbagi ilmu dan pengalaman, lanjut Steven, pihaknya juga memberikan kesempatan bagi UMKM peserta webinar terpilih dengan bisnis dan prospek paling potensial untuk mempromosikan bisnis kulinernya melalui detikcom.

Ada juga tambahan modal senilai Rp30 juta bagi para UMKM kuliner untuk mengembangkan bisnisnya. Sementara itu, bagi 10 UMKM terpilih juga akan berkesempatan mengikuti sesi pelatihan eksklusif dan kelas memasak dari Ultra Indonesia dan ACP Indonesia.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi

Masih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Beberkan Penyebab Produk UMKM Tak Laku di e-Katalog
Menteri Teten Beberkan Penyebab Produk UMKM Tak Laku di e-Katalog

Padahal sudah ada 87 persen pelaku UMKM telah terlibat dalam e-katalog.

Baca Selengkapnya
4 Strategi Pemerintah Dorong UMKM Go Internasional
4 Strategi Pemerintah Dorong UMKM Go Internasional

Pemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.

Baca Selengkapnya
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing

Ada arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.

Baca Selengkapnya
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online

50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Banyak UMKM Beralih Pinjam Modal Lewat Pinjol
Ini Alasan Banyak UMKM Beralih Pinjam Modal Lewat Pinjol

Adanya pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Fintech lending, disebabkan mereka yang selama ini belum dapat mengakses industri perbankan.

Baca Selengkapnya
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja

UMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Ternyata 95 Persen UMKM Indonesia Belum Kompetitif
Ternyata 95 Persen UMKM Indonesia Belum Kompetitif

Pemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.

Baca Selengkapnya
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal

Sebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan

BI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK

Dalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya