Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi perbankan atasi penurunan margin bunga bersih

Strategi perbankan atasi penurunan margin bunga bersih Dirut BRI Suprajarto. ©2018 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) di beberapa bank BUMN tercatat mengalami penurunan pada kuartal III-2018. Mengacu pada laporan keuangan kuartal III 2018, penurunan NIM terbesar dibukukan oleh BRI sebesar 40 basis points (bps) menjadi 7,61 persen.

Direktur Utama BRI Suprajarto menjelaskan, tajamnya penurunan NIM disebabkan kenaikan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) yang telah mencapai 150 bps menjadi 5,75 persen.

"Biaya bunga simpanan kan naik, tapi tidak diikuti secara otomatis suku bunga pinjaman. Karena penyaluran kredit kita kan kecil-kecil, jadi nggak mungkin yang kecil-kecil kita naikin, NIM-nya kan otomatis langsung ke geret ke bawah," tuturnya di Bontang, seperti ditulis Senin (29/10).

Dia menjelaskan, perseroan kini mencari sumber laba dari pendapatan non bunga (fee based income/FBI). Kata dia, perseroan menargetkan pendapatan non bunga sebesar Rp 11,8 triliun pada tahun ini.

"Jadi memang justru yang kita dorong nanti bukan interest margin lagi, tapi fee base nanti, Kita akan bikin platform yang terkait dengan fee base, akan kita dorong terus," ujarnya.

Dijumpai di tempat yang sama, Direktur Utama Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama BTN Maryono menyatakan sependapat. Mereka menilai, NIM perbankan dipastikan turun jika tidak diikuti kenaikan bunga kredit merespon suku bunga BI.

"NIM kan turun karena memang kita kan likuiditas ketat dan bunga acuan BI meningkat," jelas Kartika.

Dia menargetkan fee based income perseroan dapat tumbuh 11 hingga 12 persen sampai akhir tahun. "Kita fee based sudah tinggi, 30,5 persen dan yang penting bisa tumbuh di atas 10 persen, 11 persen atau 12 persen lah," imbuhnya.

Sementara itu, Dirut BTN Maryono menyebutkan, NIM akan didorong dengan mencari pendapatan bunga non promo, pendapatan kredit non subsidi, serta meningkatkan kredit komersil sebesar 0,25 persen.

"Suku bunga BI itu kan naik, otomatis kita naikkan pricing bunga, sedangkan kredit kita belum menaikkan, sehingga antara pendapatan bunga dan biaya bunga itu lebih cepet kenaikan biaya bunga," kata Maryono mengimbangi.

"Pendapatan bunga kita punya portofolio 85 persen dari KPR subsidi. Kapanpun bunganya tidak akan dinaikan karena itu adalah program pemerintah," ungkapnya.

Reporter: Bawono Yadika Tulus

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Strategi BRI Tangani Kredit Macet UMKM
Begini Strategi BRI Tangani Kredit Macet UMKM

Strategi selanjutnya adalah melakukan restrukturisasi kredit bagi UMKM.

Baca Selengkapnya
Tumbuh 15 Persen, Bank BNI Raup Laba Rp15,8 Triliun per September 2023
Tumbuh 15 Persen, Bank BNI Raup Laba Rp15,8 Triliun per September 2023

Rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.

Baca Selengkapnya
Kinerja Apik, Kualitas Kredit Terjaga dengan Loan at Risk yang semakin Menurun
Kinerja Apik, Kualitas Kredit Terjaga dengan Loan at Risk yang semakin Menurun

Hal ini disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto bahwa hingga kuartal III-2023 untuk kinerja bank only.

Baca Selengkapnya
Tiga Tahun Transformasi, BNI Catat Kenaikan Laba 14 Persen Jadi Rp20 Triliun di 2023
Tiga Tahun Transformasi, BNI Catat Kenaikan Laba 14 Persen Jadi Rp20 Triliun di 2023

Sepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Naik 17 Persen, BNI Raup Untung Rp10,3 Triliun di Semester I-2023
Naik 17 Persen, BNI Raup Untung Rp10,3 Triliun di Semester I-2023

Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.

Baca Selengkapnya
Jurus BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional
Jurus BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional

UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cetak Laba Rp29,56 Triliun, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,41%
Cetak Laba Rp29,56 Triliun, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,41%

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).

Baca Selengkapnya
Cetak Laba Rp45,36 triliun, BRI Punya Fundamental Bisnis Kuat
Cetak Laba Rp45,36 triliun, BRI Punya Fundamental Bisnis Kuat

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso pada press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2024 di Jakarta (30/10).

Baca Selengkapnya
Tumbuh 2,9%, BRI Cetak Laba Bersih Rp45,36 Triliun di Kuartal III 2024
Tumbuh 2,9%, BRI Cetak Laba Bersih Rp45,36 Triliun di Kuartal III 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun pada Kuartal III Tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Sisa Utang BUMN Karya ke Bank Himbara Tembus Rp78 Triliun
Data OJK: Sisa Utang BUMN Karya ke Bank Himbara Tembus Rp78 Triliun

Data OJK: Sisa Utang BUMN Karya ke Bank Himbara Tembus Rp78 Triliun

Baca Selengkapnya
BNI Raup Laba Bersih Rp5,33 Triliun, Tumbuh 2 Persen
BNI Raup Laba Bersih Rp5,33 Triliun, Tumbuh 2 Persen

Pertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.

Baca Selengkapnya
BNI Raup Laba Rp10,7 Triliun di Semeseter I-2024, Naik 3,8 Persen
BNI Raup Laba Rp10,7 Triliun di Semeseter I-2024, Naik 3,8 Persen

Pencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.

Baca Selengkapnya