Pertamina Lubricant incar posisi 15 besar pemain pelumas dunia
Merdeka.com - Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants, mengincar posisi 15 besar dunia dalam tiga tahun mendatang atau 2020 sebagai pemain global industri pelumas. Untuk itu, perusahaan berupaya memperluas pasar baik domestik maupun internasional dan meningkatkan kualitas produk.
Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Afandi mengatakan hingga saat ini, Pertamina Lubricants menjadi pemimpin pasar di industri pelumas domestik dengan menguasai sekitar 60 persen pangsa pasar pelumas nasional. Keunggulan produsen pelumas ini antara lain karena didukung oleh keberadaan tiga pabrik di dalam negeri dan satu di luar negeri serta jangkauan produk pelumasnya ke semua sektor industri.
"Kami mengoperasikan 3 unit produksi di Gresik, Cilacap, dan Jakarta serta 1 unit produksi di Thailand dengan total kapasitas lebih dari 535 juta liter per tahun," ujarnya dikutip Antara, Selasa (13/6).
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Apa tujuan utama Pertamina? Semoga Pertamina mampu terus meningkatkan komitmennya dalam menyediakan kebutuhan energi bangsa, mewujudkan kemandirian energi nasional dan mendorong percepatan transisi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Bagaimana cara Pertamina mencapai tujuannya? 'Kita harus melakukan tiga hal tersebut namun kita juga harus menjaga semua agar berjalan paralel. Kita yakin Indonesia bisa mandiri energi. Kita harus bergerak lebih cepat, lebih lincah karena tantangan ke depan lebih menantang. Semuanya memiliki perannya masing-masing. Kita akan harmonisasi dan sinergi sehingga Pertamina Grup memiliki kekuatan untuk bergerak lebih cepat menuju net zero emmision 2060,' tutupnya.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
Ketiga pabrik pelumas Pertamina sudah menggunakan teknologi terkini. Terlebih pabrik yang di Jakarta merupakan pabrik pelumas terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.
"Tahun ini kami mengalokasikan dana investasi Rp 500 miliar untuk meningkatkan kemampuan pabrik di Jakarta, membangun pabrik gemuk dan modernisasi Depot Supply Point," jelasnya.
Afandi menambahkan pasar industri merupakan pasar potensial yang terus menjadi target perusahaan. Apalagi, tahun ini, beberapa industri yang sebelumnya lesu mulai bergeliat naik.
Pertamina Lubricants akan tetap menjadikan industri-industri yang ikut menggerakan perekonomian nasional sebagai pasar utama seperti pertambangan, minyak dan gas bumi, perkapalan, semen, pembangkit listrik, petrokimia, perusahaan kertas dan karet serta lainnya.
"Berbagai industri tersebut membutuhkan pelumas dalam volume yang cukup besar dan dengan karakter pelumas yang terbilang khusus, sehingga produsen harus mampu memberikan jaminan suplai dan juga karakteristik oli yang dibutuhkan oleh konsumen industri," kata Afandi.
Menurutnya, target pasar pelumas Pertamina tidak cuma fokus dalam negeri melainkan aktif melakukan penetrasi pasar internasional yang tersebar di Asia, Afrika, dan Australia. "Bahkan ke depan kami akan lebih fokus menggarap pasar ekspor mengingat penguasaan pasar domestik telah mencapai 60 persen," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serba-serbi PT Pertamina Hulu Energi, perusahaan Nasional yang bergerak di Hulu Migas
Baca SelengkapnyaPerusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaPertamina memimpin skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua belah pihak itu juga menjadi wadah untuk untuk berbagi ilmu serta transfer data.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) memaparkan keyakinannya untuk mengembangkan binis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJadi Peserta GIIAS 2024, Pertamina Hadirkan Promo dan Game Menarik. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaFederal Oil kembali menerima penghargaan dari Top Brand Award untuk 2023 di kategori 2-Wheel Engine Lubricants. Penghargaan ini terhitung sudah 10 kali.
Baca SelengkapnyaPana Oil Indonesia bekerja sama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membantu mitra distributor dan retailer di ekosistem bisnis pelumas.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaSebanyak 42 mitra merupakan produsen makanan dan minuman khas nusantara, sedangkan 8 mitra menjual kerajinan.
Baca SelengkapnyaShell Helix Astra, hasil kolaborasi antara PT Shell Indonesia dan PTAstra Otoparts Tbk, merayakan 10 tahun di pasar pelumas Indonesia sejak 2013.
Baca Selengkapnya