Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategis bos Garuda Indonesia di tengah utang dan persaingan

Strategis bos Garuda Indonesia di tengah utang dan persaingan Arif Wibowo ditunjuk sebagai Dirut Garuda. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) memutuskan menunjuk Arif Wibowo menggantikan Emirsyah Satar sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Tongkat estafet kepemimpinan Garuda Indonesia kini ada di tangan mantan Dirut Citilink tersebut.

Menjadi nahkoda perusahaan maskapai besar tidak bisa disamakan saat dia memimpin Citilink. Tugas berat dan segudang persoalan menunggu sentuhan tangan Arif. harus diakui, dia ditunjuk menggantikan Emirsyah di saat kondisi Garuda Indonesia tengah dirundung awan hitam.

Garuda Indonesia mencatat, hingga kuartal III 2014 kerugian (comprehensive loss) USD 206,4 juta. Belum lagi masalah di industri penerbangan nasional yang sedang goyah di tengah mahalnya harga avtur.

Orang lain juga bertanya?

Sementara, dari sisi utang terus mengalami peningkatan, dari USD 800 juta saat 2006 menjadi sekarang USD 1 miliar atau Rp 12,4 triliun.

"Saya tidak mau gegabah mengurusi Garuda Indonesia karena tantangan lebih besar ketimbang mengurusi Citilink," ujar Arif di Kantor Garuda, Tangerang, Jumat (12/12).

"Kasih waktu saya seminggu untuk lebih detail menyelesaikan kinerja Garuda," katanya.

Tidak hanya dihadapkan pada persoalan internal perusahaan, Ketua INACA ini juga harus siap dengan makin ketatnya persaingan industri penerbangan nasional. Dia menyebut tantangan Garuda Indonesia adalah serbuan maskapai-maskapai asing.

"Daya tahan terhadap gempuran airlines asing yang masuk ke wilayah-wilayah regional termasuk juga gempuran terhadap LCC di regional. Itu adalah ancaman-ancaman nyata yang langsung masuk ke kita Garuda grup," ucapnya.

Apa saja strategi Arif menghadapi kondisi Garuda dan persaingan industri penerbangan di masa depan? merdeka.com merangkumnya.

Pangkas biaya operasional

Direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang baru, Arif Wibowo sadar harus menggerakkan mesin bisnis Garuda Indonesia agar lebih maksimal dalam menghadapi persaingan.

"Mesin penghasil uang kita harus benar-benar berjalan maksimal dan revenue generatednya itu bisa kita turunkan di berbagai hal. Misalnya mulai dari SDM, alat, sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang bagus," ungkapnya.

Mantan bos Citilink ini juga berencana merestrukturisasi biaya operasional Garuda. Biaya-biaya yang sekiranya menambah beban perusahaan dipangkas sebagai strategi menghadapi kemungkinan terjadi stagnasi dalam pertumbuhan industri penerbangan.

"Cost driver harus direstrukturisasi. Mengapa? Karena kita harus kompetitif ke depan. Tahun depan, kita akan menghadapi stagnasi ekonomi. Bila kita lihat stagnasi ekonomi ini akan berpengaruh bagi angkutan negara. Sehingga kita harus yakin cost kita harus kompetitif," papar dia.

Kurangi kursi kelas bisnis

Direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang baru, Arif Wibowo mengaku sudah punya strategi untuk menekan potensi kerugian perusahaan. Rendahnya tingkat keterisian kelas bisnis disebut-sebut menjadi salah satu potensi kerugian.

Menurut Arif, kursi kelas bisnis pesawat Garuda Indonesia tidak selalu terisi penuh. Karena itu dia memilih memaksimalkan kelas ekonomi. Ini diyakini bisa memperkecil potensi kerugian, sekaligus menggenjot pemasukan.

"Ada cost utilisasi pesawat. Kita lagi pertimbangkan reconfiguration (menata ulang) kursi kelas bisnis dan kelas ekonomi," ujar Arif di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (12/12).

Menurut Arif, ditambahnya kursi kelas ekonomi akan menjadi peluang bagi Garuda Indonesia menjaring penumpang.

"Beberapa tingkat isian kelas bisnis hanya separuh. Kita coba memperluas kelas ekonomi. Akan turunkan per unitny. Artinya volume lebih besar sehingga cost per seat turun. Turunkan unit cost berikan peluang bertahan dari gempuran pesaing. Biaya murah, kok, artinya kita bertahan dari pesaing," jelas dia.

Hemat anggaran

Direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang baru, Arif Wibowo mengatakan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan Garuda untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik ke depan.

"Pesan dari ibu, ada beberapa hal yang penting jadi kita harus memastikan ini Garuda segera kondisinya semakin baik," ujar Arif di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (12/12).

Menurut dia, selama hampir 30 menit, Menteri BUMN menekankan kepadanya untuk Garuda Indonesia dapat menghemat biaya operasional. Ini menjadi penting untuk mengurangi risiko kerugian.

"Kita harus sadar bahwa meski 1 dolar pun harus kita hitung seberapa besar value added buat perusahaan itu sendiri. Itu pesan yang paling lebih banyak di situ," jelas dia.

Tetap full service

Meski memaksimalkan kursi ekonomi, Garuda akan tetap menerapkan sistem full service bagi penumpang. Baik penerbangan domestik maupun internasional. Menurutnya, strategi ini sebagai bagian dari upaya menghadapi ketatnya persaingan di bisnis sektor penerbangan.

"Tapi yang paling penting adalah kita membangun Garuda sebagai sebuah grup holding company untuk memastikan daya saing kita meningkat. kita akan sangat konsen kepada penguatan cost structure kita itu harus punya level seminimum mungkin," ujar Direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Arif Wibowo

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Rela Anggaran Kementeriannya Dipangkas Demi Selamatkan Garuda Indonesia dari Kebangkrutan
Prabowo Rela Anggaran Kementeriannya Dipangkas Demi Selamatkan Garuda Indonesia dari Kebangkrutan

Prabowo satu-satunya menteri Jokowi yang berkorban untuk Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Pria Tajir Berharta Rp26 Triliun Ternyata Crazy Rich Cirebon
Tak Banyak yang Tahu, Pria Tajir Berharta Rp26 Triliun Ternyata Crazy Rich Cirebon

Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya

Baginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.

Baca Selengkapnya
Lion Air Kuasai 70 Persen Lalu Lintas Udara, Menhub Tak Ingin Ada Monopoli Penerbangan
Lion Air Kuasai 70 Persen Lalu Lintas Udara, Menhub Tak Ingin Ada Monopoli Penerbangan

Lion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara

Capaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya
Eks Dirut Garuda Indonesia Dituntut 8 Tahun Atas Pengadaan Pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600
Eks Dirut Garuda Indonesia Dituntut 8 Tahun Atas Pengadaan Pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600

Jaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.

Baca Selengkapnya
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024

Selain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bos RANS Dony Oskaria Jabat Wamen BUMN, PDIP di DPR Sebut Powernya Besar Dibanding Erick
VIDEO: Bos RANS Dony Oskaria Jabat Wamen BUMN, PDIP di DPR Sebut Powernya Besar Dibanding Erick

Terlebih hari ini Dony juga baru ditunjuk sebagai wakil komisari Garuda Indonesia

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk 25 Perusahaan Terbesari di Indonesia Versi Fortune 100
Garuda Indonesia Masuk 25 Perusahaan Terbesari di Indonesia Versi Fortune 100

Penghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.

Baca Selengkapnya
Profil Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia yang Kini Diisukan Akan Diganti
Profil Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia yang Kini Diisukan Akan Diganti

Rumor penggantian Irfan dari jabatan Dirut Garuda mencuat jelang RUPSLB 15 November 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Startup Butuh Strategi Jitu Hadapi Tantangan Krisis
Startup Butuh Strategi Jitu Hadapi Tantangan Krisis

Menghadapi krisis butuh kepiawaian startup untuk beradaptasi dalam situasi yang tak mudah.

Baca Selengkapnya
Profil Glenny Kairupan, Komisaris yang Baru Diangkat Jadi Komisaris Garuda Indonesia
Profil Glenny Kairupan, Komisaris yang Baru Diangkat Jadi Komisaris Garuda Indonesia

Glenny pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.

Baca Selengkapnya