Studi: ketimbang kecerdasan, perilaku lebih menentukan kesuksesan
Merdeka.com - Kebanyakan orang mungkin masih berpikir bahwa kesuksesan hanya milik individu berotak encer. Namun, stigma itu dimentahkan riset Psikolog Universitas Stanford Carol Dweck.
Seperti diberitakan Forbes, kemarin, Dweck telah menghabiskan sebagian besar karir akademisnya untuk mengkaji perilaku dan kinerja. Penelitian terakhirnya menunjukkan bahwa perilaku lebih bisa menjadi indikator kesuksesan ketimbang kecerdasan.
Dweck perilaku inti seseorang terbagi ke dalam dua kategori: pola pikir tetap (fixed mindset) atau pola pikir bertumbuh (growth mindset).
-
Apa yang dikatakan tentang orang sukses? Orang sukses mampu melihat dan mengambil pelajaran dari kesalahan yang dibuatnya, sekaligus mau memperbaiki dan berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda.
-
Siapa yang bisa sukses dalam bisnis? 'Wirausahawan sejati menciptakan peluang bisnis, sementara wirausahawan biasa menunggu peluang bisnis.'
-
Siapa yang bisa sukses dengan mentalitas pemenang? Sikap ini mencerminkan bahwa anda memiliki mentalitas pemenang yang siap menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
-
Siapa yang memiliki ciri-ciri wirausahawan sejati? Wirausahawan sejati adalah orang bodoh yang pintar yang mempekerjakan orang-orang yang lebih pintar di usaha mereka.
-
Bagaimana orang cerdas berpikiran? Orang dengan IQ tinggi menunjukkan pemikiran analitis dan perhatian terhadap detail. Mereka mampu berpikir di luar kotak, membuat mereka kreatif, adaptif, dan serbaguna.
-
Siapa yang berpendapat bahwa manusia egois? Pemikiran tentang sifat jahat manusia sudah banyak digemari oleh filsafat modern, termasuk pemikiran Thomas Hobbes yang berpendapat bahwa manusia pada dasarnya egois.
"Dengan fixed mindset, Anda meyakini Anda adalah Anda dan tak bisa berubah," katanya. "Ini bisa menciptakan masalah ketika Anda sudah merasa kesulitan atau kewalahan mengimbangi seseorang yang lebih baik."
Sedangkan orang dengan growth mindset meyakini kemampuannya bisa meningkat lewat kerja keras. Meskipun mereka memiliki tingkat kecerdasan rendah.
"Sebab, mereka memeluk tantangan dan menganggapnya sebagai peluang untuk belajar."
Menurut Dweck, sukses terkait dengan bagaimana Anda berurusan dengan kegagalan.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjadi kaya menurut sains tidak hanya bergantung pada tindakan Anda. Melainkan juga pada karakter.
Baca SelengkapnyaTerdapat cara yang bisa dilakukan untuk menilai kepintaran diri kita sendiri.
Baca SelengkapnyaMemiliki karier yang disukai adalah faktor terpenting untuk menjalani kehidupan yang memberi kenyamanan.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca SelengkapnyaOrang kidal kerap dianggap lebih pintar dan menyimpan potensi pada dirinya. Ketahui mitos dan faktanya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Sejak 1930 Otak Manusia Berkembang Tapi IQ Gen Z Justru Turun
Baca SelengkapnyaKepribadian pendidikan memiliki hubungan penting dalam mengelola kekayaan.
Baca Selengkapnya