Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Studi: Revolusi industri keempat, 5 juta pekerjaan bakal lenyap 2020

Studi: Revolusi industri keempat, 5 juta pekerjaan bakal lenyap 2020 ilustrasi melamar pekerjaan. ©Dailymail.co.uk

Merdeka.com - Revolusi industri keempat tak hanya akan mengacaukan model bisnis, tetapi juga pasar tenaga kerja dalam lima tahun ke depan. Adapun revolusi keempat dimulai sejak awal 2000 didorong oleh perkembangan pesat teknologi di berbagai bidang. Diantaranya, robotik, nanoteknologi, percetakan tiga dimensi, genetika dan bioteknologi.

Demikian hasil studi bertajuk "The Future of Jobs" dirilisWorld Economic Forumdi Jenewa, Swiss, kemarin.

Laporan itu dibuat berdasarkan survei terhadap kepala sumber daya manusia dan petinggi perusahaan tersebar di sembilan industri dan 15 negara dengan perekonomian terbesar. Total, kelima belas ekonomi besar itu menghimpun sekitar 65 persen angkatan kerja global.

Inti laporan menyebut, sebanyak 7,1 juta pekerjaan bakal hilang lantaran sudah tak dibutuhkan lagi pada 2020. Untungnya, masih akan bermunculan sekitar 2,1 juta pekerjaan baru dibidang komputer, matematika, arsitektur, dan teknik.

Sehingga, hanya sekitar 5 juta pekerjaan benar-benar hilang atau tanpa kompensasi.

"Tanpa aksi urgen untuk mengelola transisi jangka pendek dan membangun angkatan kerja dengan skill sesuai masa depan, banyak pemerintahan bakal menghadapi pertumbuhan pengangguran, dan penyusutan bisnis berbasis konsumsi," kata Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman World Economic Forum.

Lebih lanjut, laporan itu juga mengungkap dari jutaan pekerjaan bakal hilang tersebut, sebanyak 52 persen dilakoni pria. Sisanya, 48 persen wanita.

Di sisi lain, ini menunjukkan bahwa pria masih mendominasi pasar tenaga kerja global. Dengan kata lain masih ada bias gender yang lebar dalam dunia kerja.

Dimana wanita kehilangan lima pekerjaan dari setiap pekerjaan didapat. Bandingkan dengan pria yang hanya kehilangan tiga dari setiap pekerjaan didapat. Jumlah wanita bekerja di bidang prospektif semacam teknologi, sains, dan teknik juga rendah. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Pekerjaan yang Tidak Tergantikan AI dan Paling Dibutuhkan di Masa Depan
5 Pekerjaan yang Tidak Tergantikan AI dan Paling Dibutuhkan di Masa Depan

Peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.

Baca Selengkapnya
10 Pekerjaan Ini Nantinya Tak Butuh Manusia, Bisa Dijalankan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan
10 Pekerjaan Ini Nantinya Tak Butuh Manusia, Bisa Dijalankan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan

WEF melaporkan bahwa dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI

Kemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Wanti-Wanti Perusahaan Lebih Pilih Rekrut Pekerja Lepas
Jokowi Wanti-Wanti Perusahaan Lebih Pilih Rekrut Pekerja Lepas

Gig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.

Baca Selengkapnya
15 Pekerjaan Diprediksi Punah Tahun 2027, Ada Teller Bank dan Satpam
15 Pekerjaan Diprediksi Punah Tahun 2027, Ada Teller Bank dan Satpam

Riset WEF mengungkapkan bahwa 23 persen tenaga kerja di berbagai industri akan berubah hanya dalam lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Hampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI
Hampir 40 Persen Pekerjaan di Dunia Bakal Digantikan AI

Kemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Target Jumlah Pengangguran Berkurang di 2025, Indef: Sulit Tecapai Jika Industri Tidak Tumbuh
Jokowi Target Jumlah Pengangguran Berkurang di 2025, Indef: Sulit Tecapai Jika Industri Tidak Tumbuh

Selain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.

Baca Selengkapnya
Berkat AI, Usia Karyawan di Masa Depan Bisa Sampai 100 Tahun
Berkat AI, Usia Karyawan di Masa Depan Bisa Sampai 100 Tahun

Rasa lelah karyawan bisa dikurangi berkat kecerdasan buatan.

Baca Selengkapnya
Bank Dunia: Pemilu 2024 Bisa Perlambat Momentum Pertumbuhan Ekonomi
Bank Dunia: Pemilu 2024 Bisa Perlambat Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.

Baca Selengkapnya
8 Robot Canggih Ini Bisa Bikin Pengangguran Makin Banyak
8 Robot Canggih Ini Bisa Bikin Pengangguran Makin Banyak

Berikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.

Baca Selengkapnya
Tahun 2030, India Bakal Kebanjiran SDM Ahli Teknologi
Tahun 2030, India Bakal Kebanjiran SDM Ahli Teknologi

Semakin banyak perusahaan teknologi peluang pekerja gig akan terus tumbuh.

Baca Selengkapnya
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.

Baca Selengkapnya