Suara Hati Rakyat Kecil Akan Dampak Buruk Kenaikan Harga BBM Subsidi
Merdeka.com - Pemerintah terus memberikan sinyal akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Di mana, pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial (bansos) sebagai peredam dampak buruk kenaikan harga BBM.
Sejumlah elemen masyarakat menyuarakan penolakan atas rencana kenaikan harga BBM. Salah satunya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang menegaskan, kelompok buruh akan menggelar aksi demonstrasi di DPR RI pada 6 September 2022 mendatang. Mereka menolak kenaikan harga BBM Subsidi, pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja, dan meminta kenaikan upah 2023 sebesar 13 persen.
"5.000 buruh massa aksi pada 6 September akan berunjuk rasa di DPR RI, sedangkan ribuan buruh lainnya di kantor gubernur," kata dia dalam konferensi pers.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Apa yang baru dari aturan BBM Subsidi? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Apa tujuan dari program pengalihan subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Apa yang direvisi BPH Migas tentang BBM subsidi? Pertimbangkan Masukan Masyarakat Menurut Kepala BPH Migas Erika Retnowati, masukan dari masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan revisi regulasi tersebut.
-
Kenapa BPH Migas revisi regulasi penyaluran BBM subsidi? 'Pertama, pengaturan volume Jenis BBM Tertentu (JBT) Minyak Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) untuk transportasi darat disusun berdasarkan kajian kewajaran pembelian JBT Minyak Solar dan JBKP transportasi darat, seperti data histori transaksi pembelian JBT dan JBKP, jenis kendaraan dan tempuh' jelasnya pada saat ditemui dalam Public Hearing di Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/9/2024).
Ketua DPP PKS Kurniasih Mufidayati mengungkapkan, kenaikan harga BBM bersubsidi pasti akan berdampak pada meningkatnya inflasi dan harga-harga kebutuhan pokok.
"Akhirnya siapa yang harus menanggung beban ini? ya ibu rumah tangga para emak-emak yang setiap hari sudah dibebani cara mengirit pengeluaran karena ekonomi keluar sedang bangkit sejak pandemi, ditambah beberapa kenaikan komoditas pokok dan sekarang dapat kado kemerdekaan berupa harga BBM subsidi naik. BBM subsidi naik, emak-emak makin menjerit," kata Kurniasih.
Selain itu, terdapat pula suara para masyarakat kecil terkait rencana kenaikan harga BBM subsidi ini. Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
1. 3 Tahun Tak Naik Gaji, Buruh Khawatir Terjadi PHK Massal
Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, ada beberapa alasan mengapa pihaknya menolak kenaikan BBM. Pertama, kenaikan harga BBM subsidi akan menurunkan daya beli kaum buruh. Pil pahit ini terjadi lantaran kenaikan harga BBM tidak diimbangi dengan kenaikan upah buruh.
"Khususnya buruh pabrik yang selama 3 tahun tidak naik sudah menyebabkan daya beli turun 30 persen. Kalau BBM naik, bisa-bisa daya beli mereka turun hingga 50 persen," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/8).
Kedua, kenaikan BBM akan memicu gelombang PHK. Hal ini imbas efisiensi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. "Hal ini, karena, perusahaan juga akan melakukan efisiensi akibat biaya energi yang meningkat," bebernya.
2. Ojol Khawatir Penghasilan Turun
Di Banten, para pengemudi ojek online hingga nelayan mengaku tidak setuju dengan rencana kenaikan harga BBM tersebut. Menurut mereka, naiknya harga BBM akan berdampak terhadap penghasilan sehari-hari.
"Untuk kita yang para driver ojek online jelas keberatan soal naiknya harga bbm ini," kata Ali Ramadhan, salah satu pengemudi ojol di Kabupaten Serang, melansir YouTube Fokus Indosiar.
Diungkapkan Ali, kenaikan harga BBM nantinya akan memengaruhi pendapatannya sebagai pengemudi ojek online. Ia merasa jika harga bahan bakar jenis pertalite naik, penghasilannya akan berkurang.
"Karena ini motornya boros, jadi kalau naik akan jadi kurang pendapatannya, jadi kita para ojol keberatan," lanjut Ali.
Selain ojol, para nelayan di Binuangeun, Kabupaten Lebak juga mengaku tidak setuju akan naiknya harga BBM bersubsidi jenis solar.
Menurut mereka, kondisi tangkapan sedang sulit karena faktor cuaca. Saat ini mereka bisa menghabiskan hingga 100 liter solar dengan harga Rp5.150 rupiah per liter hanya untuk sekali melaut.
"Kalau harga solar dinaikkan saya merasa mengeluh, soalnya kadang-kadang harga solarnya sekarang aja nggak kebeli jadi kewalahan, apalagi ketika nantinya jadi dinaikkan pemerintah," tutur Hermawan, salah seorang nelayan di perairan Binuangeun, Lebak.
3. Sebelum Harga Naik, Nelayan Sudah Sulit Dapat Solar
Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Aceh meminta agar pemerintah menunda rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan ini dinilai akan sangat berdampak terhadap nelayan kecil di daerah.
"Kami berharap agar pemerintah menunda kenaikan harga BBM pertalite dan biosolar karena akan berdampak kepada nelayan di daerah," kata Ketua KNTI Aceh, Azwar Anas dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, selama ini nelayan tradisional merasa kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite dan Biosolar, akibat adanya dugaan pihak-pihak yang cara menutup akses nelayan tradisional untuk mendapatkan BBM subsidi.
Sebab itu, nelayan harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli BBM non subsidi guna memenuhi kebutuhan ketika hendak melaut, sehingga sangat berpengaruh pada iklim usaha nelayan dalam menangkap ikan.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuan dari revisi Perpres 191 adalah untuk menghindari penyalahgunaan subsidi yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat kelas bawah.
Baca SelengkapnyaSeharusnya alokasi subsidi BBM ditujukan pada sektor konsumen, bukan untuk produknya.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaKenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencoba menyelesaikan masalah subsidi yang tidak tepat sasaran dengan berbagai langkah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaRencana penggunaan dana BOS ini pertama kali diungkapkan oleh Menko Perekonomian Airlangga
Baca SelengkapnyaPemerintah akan memperketat penjualan solar bersubsidi.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra pada kegiatan bersama DPR RI di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca Selengkapnya