Subholding Gas Pertamina Garap Bisnis Biometana, Olah Limbah Sawit Jadi EBT
Merdeka.com - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk siap mengembangkan bisnis biometana sebagai salah satu program dekarbonisasi khususnya dengan memanfaatkan limbah cair minyak kelapa sawit menjadi energi baru dan terbarukan (EBT).
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan mengatakan, pengembangan biometana tersebut sejalan target pemerintah dan komitmen BUMN dalam mengurangi emisi karbon guna mencapai net zero emission pada 2060.
"PGN terbuka untuk bermitra dengan berbagai pihak untuk kolaborasi dalam bisnis biomethane," katanya dalam SOE International Conference G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (17/10).
-
Bagaimana Pertamina mencapai target Net Zero Emission 2060? Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mencapai target Net Zero Emission 2060? Demi mencapai target Net Zero Emission 2060 PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan berbagai program yang hasilnya telah terlihat nyata. Pertamina pamerkan deretan capaian tersebut pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28 di Uni Emirat Arab.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi karbon? Langkah tersebut menurut Nicke, sudah sesuai dari aspek lingkungan karena dapat menurunkan karbon emisi dan juga dapat menurunkan impor gasoline.
-
Kapan Pertamina akan capai target Net Zero Emission? Nicke mengungkap energi adalah katalis pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya disaat yang sama, Indonesia terutama Pertamina perlu mengamankan energi sekaligus mengurangi karbon untuk mendukung target pemerintah mengenai Net Zero Emission pada 2060 mendatang.
-
Apa tujuan Pertamina dalam mengembangkan bioenergi? 'Nanti energi kita akan berbasis bioenergi, karena Indonesia ada banyak sumber daya. Di India saya bertemu dengan technology liaison untuk bioethanol dan limbahnya bisa diproses di perusahaan India, ini salah satu follow up yang akan kita kerja samakan,' ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
Konferensi internasional tersebut menjadi ajang positif PGN meraih kesempatan, kepercayaan dunia, dan kerja sama strategis atas transformasinya dalam mengembangkan energi baru yang berkelanjutan. Menurut Heru, salah satu hasil pengolahan limbah cair pabrik minyak kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME) adalah dapat diolah menjadi biometana.
Di Indonesia, sebanyak 187,5 juta ton buah sawit mentah dapat menghasilkan 45 juta ton CPO dan 109,3 juta ton POME, yang dapat melepaskan metana ke atmosfer setara 36 juta ton CO2e.
"Potensi POME diusulkan untuk diolah menjadi biomethane yang pemanfaatannya dapat disandingkan dengan gas bumi. Biomethane dapat menjadi opsi EBT untuk menggantikan bahan bakar minyak dari fosil. Pengolahan POME membantu mengatasi permasalahan lingkungan, karena limbah cairnya dapat membahayakan lingkungan, jika tidak diolah dan dimanfaatkan dengan tepat," jelas Heru.
Dia juga mengatakan, total potensi biometana di Indonesia sebesar 195 MMSCFD yang meliputi Riau, Kalteng, Sumut, Kalbar, dan Sumsel. Sementara, ada beberapa pabrik kelapa sawit di jalur pipa gas PGN Group di Sumatera yakni Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, dan Lampung.
"Infrastruktur gas bumi PGN Group yang sudah ada siap digunakan untuk pemanfaatan biomethane, sehingga investasi tambahan tidak diperlukan untuk pengembangan infrastruktur baru," lanjut Heru.
Potensi Penggunaan Akhir
Dengan karakteristik setara gas bumi, biometana memiliki berbagai potensi penggunaan akhir yang juga mirip gas seperti bahan bakar kendaraan, generator listrik, dan pemanas. Selain juga, biometana memiliki emisi karbon yang rendah.
Menurut Heru, biometana menarik untuk investasi dalam jangka panjang ke depan. Apalagi, saat ini, banyak industri dunia fokus pada investasi bersih berbasis hijau.
Dengan pemanfaatan biometana, investor akan mendapatkan kredit karbon pengurangan gas rumah kaca dan biosertifikat green house gas reduction atas konversi bahan bakar dari fosil ke biometana.
Dia melanjutkan pemerintah, sudah menggencarkan berbagai program energi bersih khususnya pada masa transisi menuju energi terbarukan.
Sesuai Paris Agreement 2016, pemerintah menargetkan penurunan emisi 29-41 persen pada 2030 dengan sumber energinya menggunakan 23 persen energi terbarukan pada 2025 dan 31 persen pada 2050.
“Biomethane merupakan produk energi bersih berbasis bio, sehingga dapat mencegah emisi. Bahan baku untuk menghasilkan biomethane juga berkelanjutan dan melimpah, sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang," terang Heru.
Sebagai bagian Holding Migas Pertamina, PGN proaktif dalam perluasan biometana agar berkontribusi pada Nationally Determined Contribution (NDC) dan desentralisasi bahan bakar dual fuel yang mengarah pada sistem energi yang stabil dan andal di Indonesia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsorsium nantinya akan menggunakan jaringan pipa gas bumi PGN untuk mendistribusikan biometana berbahan POME.
Baca SelengkapnyaPertamina akan terus mengembangkan penggunaan bahan bakar berbasis bioenergi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Baca SelengkapnyaPertamina memaparkan roadmap bisnis perusahaan di bidang bisnis biofuels dan dekarbonisasi kepada pebisnis dan praktisi di Singapura.
Baca SelengkapnyaPGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.
Baca SelengkapnyaPertamina Persero beberkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaPertamina akan mulai dengan E5% dan dalam Kebijakan Energi Nasional Indonesia, secara bertahap akan meningkat menjadi E40.
Baca SelengkapnyaDemi mencapai target Net Zero Emission 2060 PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan berbagai program yang hasilnya telah terlihat nyata.
Baca SelengkapnyaPertamina terus mencanangkan Program Langit Biru dengan mengembangkan Bahan Bakar Kendaraan berbasis nabati atau bioenergi.
Baca SelengkapnyaDirektur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan pengembangan bisnis baru tersebut dijalankan menggunakan strategis step out.
Baca SelengkapnyaEnergi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen mendukung seluruh kebijakan pemerintah termasuk pelaksanaan penyaluran gas bumi kepada industri.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini berfokus pada komersialisasi kredit karbon dari penangkapan gas metana yang sebelumnya terlepas ke atmosfir.
Baca Selengkapnya