Subsidi energi membengkak, pemerintah pastikan tak ditutup dari utang
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan pemerintah berencana menambah anggaran subsidi energi. Kenaikan tersebut dipicu oleh naiknya harga minyak dunia.
"Memang kalau harga crude oil naik, ya pasti biayanya naik," ungkapnya di sela-sela acara 'Jakarta Food Security Summit 4', di JCC, Jakarta, Kamis (8/3).
"Pemerintah bisa saja diam, tapi bisa collapse dia kalau tidak dinaikkan subsidinya. Jadi naikkan subsidi sebagai konsekuensi dari naiknya harga crude oil itu kan," lanjut dia.
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Apa tugas Pertamina terkait subsidi energi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran.
-
Kenapa Pertamina perlu menjamin ketersediaan BBM subsidi? 'Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi disetiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok,' tukas Riva.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
Mantan gubernur Bank Indonesia ini memastikan bahwa kenaikan subsidi energi tersebut tidak serta merta menaikkan utang. Sebab, tambahan kebutuhan anggaran yang disebabkan oleh naiknya subsidi energi akan ditutup dari kenaikan penerimaan Indonesia dari penjualan minyak mentah.
"Bukan. Penerimaan kita juga naik. Kita juga kan jualan crude oil, kita penerimaannya naik. Subsidi naik, dengan dana apa, penerimaan. Kita itu masih surplus," tegas dia.
Sebelumnya, Analis Moody's Anushka Shah mengatakan rencana pemerintah menaikkan subsidi energi merupakan suatu kemunduran reformasi. "Keputusan pada harga Solar tak memberikan efek langsung pada fiskal. Namun, penahanan kenaikan tarif listrik dapat mempengaruhi neraca keuangan," ujarnya.
Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengatakan pemerintah berencana menambah besaran dana subsidi listrik sekitar Rp 5 triliun. Namun, dia menegaskan subsidi ini untuk keperluan penambahan pelanggan baru di daerah yang belum terlistriki dan kurang mampu.
Mantan menteri perhubungan ini menegaskan pemerintah tidak akan menambah subsidi yang disebabkan oleh naiknya harga batu bara. "Tidak akan menambah subsidi karena harga batu bara naik karena diatur harga batu bara. Pengaturan harga batu bara untuk kelistrikan yang dapat mempertahankan tarif listrik harga saat ini sampai akhir 2019 dan tidak akan buat PLN sampai merugi yang luar biasa," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan perlu peran BPH Migas dan PT Pertamina, sekaligus pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi melalui digitalisasi.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca Selengkapnya