Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah 4 tahun, penyaluran subsidi rumah belum optimal

Sudah 4 tahun, penyaluran subsidi rumah belum optimal perumahan. ©2012 Merdeka.com/sapto anggoro

Merdeka.com - Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) belum optimal. Sebab, pemerintah kurang gencar menyosialisasikan program subsidi perumahan sejak digulirkan pada 2010.

Demikian isi laporan evaluasi FLPP dikeluarkan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, kemarin.

"Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU-PPP) sebaiknya melakukan sosialisasi melalui spanduk di jalan, pasar atau depan pabrik, agar informasi lebih menyentuh masyarakat berpenghasilan rendah."

Orang lain juga bertanya?

BLU PPP adalah lembaga otonom di bawah Kementerian Perumahan Rakyat, kini berubah nama menjadi Kementerian PU-Pera, pengelola dana FLPP.

Berdasarkan data BLU-PPP, penyaluran subsidi hanya mampu menghasilkan 374.211 rumah sepanjang Oktober 2010-31 Desember 2013. Itu baru 28 persen dari target pembiayaan perumahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 sebesar 1,350 juta unit.

Adapun kekurangan rumah (backlog) perumahan tahun ini diperkiakan sekitar 15 juta. Rata-rata permintaan residensial sekitar 700 unit-800 ribu unit tiap tahunnya. Sedang pemerintah hanya mampu membangun sekitar 300 ribu rumah.

"Lebih lanjut direkomendasikan untuk ketepatan sasaran penerima pembiayaan perumahan, sebaiknya perlu dikaji ulang kebijakan atas status MBR yang mendapatkan subsidi, apakah keluarga atau individu?"

Selain itu, Kementerian PU-Pera juga perlu mengkaji ulang besaran penghasilan MBR layak diberikan subsidi rumah. Sebab, batasan maksimum penghasilan MBR, baik tetap maupun tak tetap, sebesar Rp 4 juta per bulan sudah tak sesuai.

"Itu setara dengan gaji pokok PNS Golongan IVe dengan masa kerja golongan 12 tahun dan klasifikasi teratas masyarakat kelas menengah menurut World Bank yaitu USD 10-USD 20 per kapita per hari."

Kemudian, laporan tersebut juga merekomendasikan perlunya pembentukan paguyuban atau asosiasi untuk MBR bekerja di sektor informal. Ini untuk memudahkan mereka mendapatkan subsidi perumahan.

"MBR sektor informal masih banyak yang belum mendapatkan akses kredit FLPP. Bank cenderung memilih nasabah dari pekerja formal, untuk menjaga kredit bermasalah di bawah 5 persen. Peningkatan akses sektor informal juga dapat dibantu pemda dengan memberikan jaminan." (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Realisasi Tambahan Kuota FLPP Masih Dinantikan Masyarakat
FOTO: Realisasi Tambahan Kuota FLPP Masih Dinantikan Masyarakat

Penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 34 ribu unit rumah subsidi sampai kini belum terealisasi.

Baca Selengkapnya
Anggota DPD Kritik Keras Program 3 Juta Rumah Gratis Prabowo: Bikin Rakyat Malas
Anggota DPD Kritik Keras Program 3 Juta Rumah Gratis Prabowo: Bikin Rakyat Malas

Menurut Yulianus, pembangunan rumah gratis tidak efisien, sebab dinilai mampu membuat rakyat menjadi malas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Masih Jadi Primadona, Tenor KPR Subsidi Bakal Dipercepat Demi Jangkau Lebih Banyak Masyarakat yang Ingin Memiliki Rumah
FOTO: Masih Jadi Primadona, Tenor KPR Subsidi Bakal Dipercepat Demi Jangkau Lebih Banyak Masyarakat yang Ingin Memiliki Rumah

Pemerintah sedang mengkaji pengurangan tenor atau jangka waktu kredit KPR bersubsidi.

Baca Selengkapnya
1,5 Juta Unit Rumah Layak Huni Dibangun Sepanjang Pemerintahan Jokowi
1,5 Juta Unit Rumah Layak Huni Dibangun Sepanjang Pemerintahan Jokowi

Sejak era kabinet kerja Presiden Joko Widodo dari tahun 2015-2022 ini telah membangun atau memfasilitasi sebanyak 1.553.459 unit rumah layak huni.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Catat, Pekerja Swasta Paling Banyak Terima Program Rumah Murah Pemerintah
Kemenkeu Catat, Pekerja Swasta Paling Banyak Terima Program Rumah Murah Pemerintah

Dalam rentang waktu 2010 hingga Juli 2023, program FLPP telah mendukung kepemilikan rumah sebanyak 1.289.748 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Bicara Wacana Pembentukan Kementerian Khusus Perumahan, Singgung Developer Tak Dapat Dana Bantuan Pemerintah
Wamen BUMN Bicara Wacana Pembentukan Kementerian Khusus Perumahan, Singgung Developer Tak Dapat Dana Bantuan Pemerintah

Wamen BUMN menyebut, dengan adanya kementerian ini pemerintah dan pengembang bisa lebih fokus membangun sektor hunian bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ikut Bangun 3 Juta Rumah per Tahun, Perumnas Butuh Suntikan Modal Negara
Ikut Bangun 3 Juta Rumah per Tahun, Perumnas Butuh Suntikan Modal Negara

Perusahaan pelat merah ini butuh suntikan dana dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) untuk menopang program milik Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Baca Selengkapnya
BP Tapera Sudah Gelontorkan Rp136,2 Triliun untuk 1,47 Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BP Tapera Sudah Gelontorkan Rp136,2 Triliun untuk 1,47 Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Tahun 2024 ini BP Tapera ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 170.000 unit rumah dengan nilai Rp13,72 triliun.

Baca Selengkapnya
Data PUPR: 12,7 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah, Tiap Tahun Bertambah 740.000 Orang
Data PUPR: 12,7 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah, Tiap Tahun Bertambah 740.000 Orang

Pemerintah dan swasta harus membangun 1,5 juta rumah tiap tahun agar angka masyarakat tak punya rumah terus turun.

Baca Selengkapnya
Anggaran Kementerian PU 2025 Bakal Dipangkas untuk Bangun Rumah
Anggaran Kementerian PU 2025 Bakal Dipangkas untuk Bangun Rumah

Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dibagi dua dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman.

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah Banyak yang Turun Kasta, Pemerintah Wajib Waspada
Kelas Menengah Banyak yang Turun Kasta, Pemerintah Wajib Waspada

Kebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.

Baca Selengkapnya
Program Seperti Tapera Sudah Dijalankan di China, Hasilnya Masyarakat Tak Terbantu
Program Seperti Tapera Sudah Dijalankan di China, Hasilnya Masyarakat Tak Terbantu

Beberapa kota di China telah mengurangi rasio pembayaran dan menurunkan suku bunga hipotek untuk tingkatkan transaksi pembelian rumah.

Baca Selengkapnya