Sudah dikucurkan 1.000 ton, namun harga beras di Banyumas masih tinggi
Merdeka.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Tengah telah menggelontorkan 1.000 ton beras untuk operasi pasar di eks-Karesidenan Banyumas. Namun operasi pasar tak sanggup menurunkan harga beras medium baik di wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnegara maupun Purbalingga.
Kepala Bulog Sub Divisi Regional (Divre) 4 Banyumas, Setio Wastono mengatakan sampai saat ini, harga beras medium tetap tinggi, yakni di kisaran Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogram di pasar lokal. Menurutnya, penurunan harga hanya dimungkinkan bila skala operasi pasar ditingkatkan dengan jumlah beras yang lebih besar.
"Butuh beras lebih banyak. Kenaikan beras kan pengaruhnya nasional," kata Setio, Jumat (19/1).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Bagaimana Bulog menekan kenaikan harga beras? 'Disamping itu BULOG juga menggelontorkan beras operasi pasar tidak hanya ke retail, tidak hanya ke grosir tapi juga ke pasar-pasar. Dengan jumlah stok Cadangan Beras Pemerintah yang kita kuasai saat ini sebanyak 1,6 juta ton maka berapapun permintaan pasar akan dipenuhi oleh BULOG' tambah Jokowi.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
Meski demikian, lanjut Setio, operasi pasar bakal menjamin ketersediaan beras di pasaran. Secara simultan, operasi pasar dilakukan di 31 pasar di 4 kabupaten. Dia merinci di Kabupaten Banyumas dilaksanakan operasi pasar di 18 pasar tradisional, Cilacap meliputi 5 pasar tradisional, Purbalingga 4 pasar tradisional, sedang Kabupaten Banjarnegara 4 pasar tradisional.
"Konsumen yang membeli langsung dalam operasi pasar dapat memperoleh beras medium dengan harga Rp 8.500 per kilogram", ujarnya.
Selain ke pasar tradisional, Bulog juga menyebar beras OP ke pedagang langsung dengan jumlah secara keseluruhan mencapai 200 titik.
"Stok beras medium di gudang Bulog cukup untuk menggelar operasi pasar secara rutin. Beras medium jenis IR 64 dijual kepada pedagang dengan harga Rp 8.000 per kilogram. Pedagang dapat menjual ke konsumen dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 9.450," lanjutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Banyumas, Widarso berpendapat kenaikan harga beras di bulan Januari ini bersifat alami. Sebab, pasca-masa tanam kedua (MT 2) 2017, sebagian besar daerah di Indonesia mengistirahatkan sawah. Hal itu dilakukan sebab serangan hama dan penyakit pada MT 2 2017 amat tinggi.
"Hama yang paling banyak menyerang tikus dan wereng", kata Widarso.
Dua hama itu pula penyebab menurunnya hasil panen pada MT 2 2017. Akibatnya, persediaan gabah di tingkat petani minim. Otomatis, harga pun naik signifikan. Meski berharga tinggi, persediaan beras di Banyumas masih dalam status aman.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaRelaksasi kenaikan HET beras premium telah disetujui Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengaku belum bisa menurunkannya karena ada tiga faktor besar yang membuat harga beras mahal.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog terus menggelontorkan beras premium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca Selengkapnya