Sudah punya anak, ini 5 cara atur keuangannya agar tak bangkrut
Merdeka.com - Memiliki anak memang menjadi hal yang luar biasa menyenangkan, sebagian besar orang bahkan menunggu-nunggu momen tersebut dengan tidak sabar. Menjadi orang tua dan memiliki tanggung jawab yang baru di dalam hidup.
Sebagaimana orang tua lainnya, Anda tentu ingin semua yang terbaik untuk anak Anda kelak, sehingga sangat penting untuk disiapkan sejak awal. Namun pada kenyataannya, hal ini justru sangat banyak dilupakan oleh orang-orang, di mana mereka tidak memiliki perencanaan yang matang terkait dengan kelahiran anak mereka.
Mungkin mereka mempersiapkan proses kehamilan hingga melahirkan dengan sangat baik, namun mereka justru lupa bahwa kehadiran anak tidak hanya sebatas itu saja. Perlu mempersiapkan keuangan secara keseluruhan, bukan hanya pada saat melahirkan saja, namun hingga bertahun-tahun ke depannya juga.
-
Apa yang diinginkan orang tua untuk anaknya? Memiliki anak sholeh dan sholihah yang senantiasa taat pada perintah Allah SWT adalah dambaan tiap orangtua.
-
Kenapa anak membuat orang tua bahagia? 'Do you ever look at your child and start smiling? Not because your child did something amazing, just smiling because you realize how blessed you really are.' – Unknown-
-
Bagaimana orang tua mensyukuri kelahiran bayi? Salah satunya yakni bisa dilakukan dengan memberikan nama bayi yang artinya hadiah dari Allah. Melalui itu, setiap orang tua juga sekaligus dapat memanjatkan doa bagi kebaikan si kecil di masa depannya.
-
Kenapa penting miliki keluarga bahagia? Sebab, keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal setiap manusia sejak lahir ke dunia. Dalam keluarga pula, setiap manusia dikenalkan mengenai berbagai hal hingga dapat tumbuh menjadi pribadi yang mulia.
-
Apa yang membuat kelahiran bayi menjadi momen membahagiakan? Kelahiran bayi adalah momen yang sangat membahagiakan. Selain bagi orang tua yang melahirkan, kelahiran bayi juga membuat orang-orang terdekat juga merasakan kebahagiaan yang sama.
-
Apa harapan orang tua untuk anak sekolah? Tak bisa dipungkiri, peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan akademis dan pribadi anak.
Ini cara atur keuangan usai si kecil lahir. Berikut caranya seperti dilansir cermati.com:
1. Rencanakan keuangan dengan matang
Setelah kehadiran anak, keuangan akan berubah secara total dan ini akan berlangsung tetap ke depannya. Bukan hanya sementara selama satu dua bulan saja, namun ini akan berlangsung terus, jadi pastikan Anda memiliki cara yang tepat untuk menangani hal tersebut.
Pada kenyataannya, sebagian besar orang berangggapan bahwa kehadiran anak hanya akan membawa perubahan kecil saja di dalam keuangan keluarga, atau mereka berpikir bahwa perubahan ini hanya akan berlangsung beberapa saat saja setelah kelahiran saja. Pemikiran seperti ini sangat tidak tepat, sebab anak akan menjadi bagian keluarga selamanya, begitu juga dengan sejumlah pengeluarannya di dalam keuangan Anda.
Bukan hanya sekedar perubahan kecil saja, namun berbagai pos pengeluaran baru akan timbul di dalam keuangan, jadi pastikan Anda siap dengan hal tersebut sejak awal. Keuangan akan mengalami banyak perubahan, hal ini perlu ditangani dengan tepat, agar berbagai pos pengeluaran rutin yang penting (wajib) tidak mengalami gangguan.
2. Atur ulang keuangan
Hal pertama yang wajib dilakukan adalah mengatur kembali anggaran keuangan secara keseluruhan. Berbagai pos pengeluaran baru sudah pasti akan muncul di dalam keuangan Anda, sedangkan ini tidak diimbangi dengan berbagai pemasukan tambahan, bukan?
Ini langkah yang tidak bisa ditawar, agar keuangan tetap berjalan dengan baik dan efektif. Catat semua pengeluaran yang baru terkait dengan kehadiran anak di keluarga Anda, lakukan dengan teliti, sehingga semua pengeluaran tersebut masuk dan terhitung di dalamnya.
Beberapa pengeluaran baru yang mungkin akan bertambah, seperti: biaya baby sitter, biaya popok dan perawatan lainnya, biaya dokter, biaya membeli pakaian, dan berbagai biaya lainnya.
Lihat kembali pengeluaran sebelumnya, setidaknya di sana pasti terdapat sejumlah pos pengeluaran yang fleksibel, artinya bersifat tidak wajib dan bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.
Cobalah untuk memilih dan mengurangi atau menghilangkan beberapa biaya pengeluaran yang fleksibel ini, sehingga dana tersebut bisa dialokasikan untuk kebutuhan Si Kecil. Susun anggaran ini dengan cerdas, agar tepat sasaran dan sesuai dengan kemampuan keuangan Anda dan pasangan. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anda bisa melakukan riset tentang biaya pendidikan di berbagai sekolah, fasilitas yang disediakan, lingkungan sekolah, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaBiarkan anak membuat kesalahan dalam mengelola uang. Setelah itu, gunakan kesalahan tersebut sebagai momen yang bisa diajar.
Baca SelengkapnyaMengenalkan habit finansial kepada anak akan memengaruhi sifat dan tingkah laku anak-anaknya ketika dewasa kelak.
Baca Selengkapnya10 hal terkait keuangan yang harus diperhatikan saat melahirkan. Jangan sampai kamu berhutan atau open donasi ya.
Baca SelengkapnyaMenurut Richard Weaver, the spoiled child syndrome menciptakan perilaku anak yang egois, tidak dewasa, dan tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi orangtua, milenial perlu mempelajari berbagai hal dalam membesarkan anak.
Baca SelengkapnyaUcapan ini akan terasa spesial jika datang dari orang terdekat, mulai dari keluarga, teman, sahabat hingga kerabat. Berikut ragam ucapannya.
Baca SelengkapnyaKeterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaPara ahli menyebut bahwa anak-anak sebenarnya dapat memahami ide-ide keuangan sejak usia 6 tahun.
Baca SelengkapnyaMengajarkan kesadaran finansial untuk anak jadi hal penting, begini tips dari Caca Tengker.
Baca SelengkapnyaIni bukan hanya sekedar merawat jasmani anak, tetapi juga emosi dan ikatan batinnya dengan orang tua.
Baca Selengkapnya