Sudah Punya Dana Jumbo, Pelindo Belum Berencana untuk IPO
Merdeka.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menunda langkah pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) subholding keempat anak usahanya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, perseroan sempat berencana untuk menembus pasar modal pasca melakukan merger.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono percaya diri, pihaknya kini sudah punya dana jumbo setelah empat BUMN pelabuhan bergabung jadi satu. Sehingga dirinya belum terpikir untuk melakukan IPO.
"Rencana IPO tahun 2019-2020 itu sebelum merger. Tentunya setelah merger banyak perubahan. Rencana besar itu membutuhkan dana yang besar, maka salah satu opsi untuk memperoleh dana adalah IPO," ujar Arif di Museum Maritim, Jakarta, Kamis (19/5).
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Apa itu Perseroan Terbatas? Perseroan Terbatas adalah suatu badan usaha atau unit yang telah berlandaskan hukum.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Mengapa Pelindo mempercepat proyek BMTH? 'Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia, sejumlah proyek penunjang wisata juga terus kami kebut salah satunya BMTH. Targetnya 2024 bisa beroperasi sehingga kunjungan Cruise akan bertambah,' ujarnya.
-
Kapan Pelindo menargetkan BMTH beroperasi? 'Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia, sejumlah proyek penunjang wisata juga terus kami kebut salah satunya BMTH. Targetnya 2024 bisa beroperasi sehingga kunjungan Cruise akan bertambah,' ujarnya.
Pasca merger, ia menilai Pelindo secara keuangan relatif sudah mencukupi. Itu bersumber dari aset Pelindo I-IV yang digabungkan dalam Holding BUMN Pelabuhan.
"Karena ini adalah cara mengumpulkan dana. Alhamdulillah kita mempunyai dana besar, dan saat ini kami masih belum mengarah ke sana," imbuh Arif.
Sebelumnya Punya Rencana IPO
Adapun rencana awal IPO sebelumnya sempat digaungkan Pelindo II, yang hendak melepas saham untuk dua anak usahanya.
Namun rencana itu gagal lantaran pandemi yang menyerang per 2020 lalu, dimana Arif menilai pasar modal yang sedang anjlok tidak efisien untuk menambah kecukupan modal.
Wacana IPO kembali mengemuka pada Mei 2021, saat Pelindo I-IV hendak melakukan merger. Arif mengungkapkan, masing-masing dari empat perusahaan yang berada di bawah koordinasi Pelindo punya rencana go publik, antara lain yang bergerak di sektor petikemas, non-petikemas, peralatan laut, dan logistik.
Sumber: Liputan6
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
(mdk/ags)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE Batal IPO karena dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara yang masih fluktuatif.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaNantinya Danantara akan mirip seperti Temasek yakni sebuah badan investasi global yang berpusat di Singapura
Baca SelengkapnyaAdapun rencana tersebut tidak akan dilakukan tahun ini maupun dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaBTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.
Baca SelengkapnyaLangkah penyelamatan 4 perusahaan ini tergantung separah apa kondisinya.
Baca SelengkapnyaDanantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaNamun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaOJK selalu melakukan penilaian kinerja keuangan dan governansi bank secara berkala.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan secara individu investor asing belum masuk ke IKN.
Baca SelengkapnyaKaharuddin menyebut dirinya hanya mengikuti aturan pemerintah untuk menjabat Wakil Kepala Danantara.
Baca Selengkapnya