Sudah tradisi, siapapun dirut Merpati menyulut kontroversi

Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan sepertinya menganggap desakan Forum Pegawai Merpati (FPM) menuntut mundur dirut Asep Eka Nugraha sebagai angin lalu. Soalnya, tradisi di Merpati, siapapun yang memimpin selalu menyulut kontroversi.

"Merpati itu siapapun Dirut, pasti ada yang minta diganti lagi dan seterusnya. Karena internal perusahaan sudah terbelah-belah. Itu enggak aneh," ungkap Dahlan usai memimpin rapat BUMN di PT Pegadaian, Jakarta, Kamis (30/1).

Dia mencontohkan saat menunjuk orang luar Merpati seperti Rudi Setyopurnomo untuk menjadi dirut maskapai tersebut, gelombang protes datang dari parlemen. Padahal, dia sengaja menunjuk Rudi agar terjadi suasana baru di dalam perusahaan pelat merah tersebut.

"Tunjuk siapa aja, akan diprotes. Masing-masing kelompok sudah punya pandangannya. Kami tidak boleh terombang-ambing. Enggak bisa selesai," tegasnya.

Dahlan mengaku sudah bertemu Forum Pegawai Merpati (FPM) yang mendukung Sardjono Jhony menggantikan Eka Asep Nugraha. Dalam pertemuan itu, FPM marah lantaran sudah dua bulan tidak menerima gaji.

"Saya ketemu forum pilot, saya maklum bahwa mereka marah sekali. Yang digaji rutin saja marah kalau gajinya nggak naik."

Dalam kesempatan sama, Asep Eka Nugraha mengakui, sejak November seluruh pegawai merpati belum menerima gaji. Ini lantaran Merpati sedang dalam proses restrukturisasi.

"Itu merupakan sharing the pain. Kalau mau sehat, harus mau minum jamu pahit. Kami belum gajian,"ucapnya.