Sudah tutup, 7-Eleven nunggak utang Rp 240 miliar ke Bank Mandiri
Merdeka.com - PT Modern International Tbk secara resmi telah menutup seluruh gerai convenience store 7-Eleven di Indonesia sejak akhir bulan lalu. Dalam aksi korporasi ini, perusahaan meninggalkan sejumlah utang kepada perbankan.
Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero), Rohan Hafas mengatakan, saat ini 7-Eleven masih memiliki utang ke Bank Mandiri sebesar Rp 240 miliar. Jumlah tersebut merupakan total pinjaman dan tunggakan.
"Kredit macetnya sebesar Rp 240 miliar. Total kewajiban dia saat ini sekitar itu," ujar Rohan saat ditemui di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (19/7).
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
Rohan mengatakan, direksi 7-Eleven bersama Bank Mandiri telah menyepakati bahwa kredit macet akan diselesaikan dengan hasil penjualan sejumlah aset milik 7-Eleven. Aset tersebut, dinilai cukup untuk menutupi kredit macet perusahaan.
"Direksi sudah menghadap ke Bank Mandiri. Sudah ada pembicaraan dengan Bank Mandiri, maka saya katakan cara mereka melunasi akan menjual aset-aset mereka," jelas Rohan.
"Penyelesaiannya 7-Eleven jual aset. Karena 7-Eleven sebagaimana kita tahu asal usulnya kebanyakan dahulu fuji film asetnya dimiliki sendiri dan letaknya bagus-bagus. Jadi kita enggak khawatir soal pengembalian asetnya karena jual beberapa juga mungkin sudah menutupi (utang)," tambahnya.
Terkait batas pembayaran kepada Bank Mandiri, Rohan enggan membeberkan hal tersebut. Menurutnya, Bank Mandiri dan perusahaan 7-Eleven telah menyepakati batas waktu pembayaran.
"Adalah (batas waktu pembayaran) tapi kita mesti duduk bersama. Realistisnya proses bagaimana, yang bukan sebuah ultimatum tapi mereka juga bukan berniat buruk dan sebagainya. Ada hambatan-hambatan, oke jual ini berapa lama," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bobby menyatakan perobohan gedung itu ditunda hingga Jumat (26/7), untuk memberi kesempatan pada para tenant mengosongkan gedung.
Baca SelengkapnyaPadahal utang negara kepada CMPN, perusahaan milik Jusuf Hamka totalnya Rp800 miliar.
Baca SelengkapnyaTeten Masduki mengungkapkan potensi penghapusan kredit macet UMKM yang terdampak bencana gempa bumi Yogyakarta 2006 dan Covid-19.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, Mal Centre Point juga pernah disegel lantaran belum membayar PBB.
Baca SelengkapnyaMal Centre Point sempat menunggak pajak retribusi sebesar Rp250 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta Kementerian Keuangan nantinya dapat segera melunasi utang negara terhadap perusahaan milik Jusuf Hamka.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaDari tunggakan Rp250 miliar, pengelola mal Centre Point telah membayar Rp107 miliar.
Baca Selengkapnya