Sudirman Said sebut harga minyak kembali naik di 2017
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan harga minyak dunia akan kembali naik pada tahun depan. Alasannya, negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Rusia dan Iran sepakat untuk menahan produksinya.
"Hari ini saya baca koran, nonton TV, ada kabar bahwa Iran yang diperkirakan tidak ikut serta, jadi ikut serta (untuk Freeze). Jadi, akan ada rebound sekitar USD 30 - 40 per barel. Sekurang-kurangnya kalau bayangkan suplainya tidak akan terus membanjiri," ujar Sudirman di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Jumat (19/2).
Selain itu, kata Sudirman, harga minyak dunia harus dijaga kestabilannya oleh semua pihak. Menurut dia, apabila harga minyak dunia terlalu rendah akan bisa mematikan industri minyak dan berpotensi menimbulkan krisis.
-
Kenapa Arab Saudi melakukan embargo minyak? Ini adalah balasan bagi AS yang selama perang Yom Kippur terus menerus mengirimkan senjata ke Israel untuk melawan negara-negara Arab.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat embargo minyak terjadi? Embargo minyak dilakukan oleh Pemimpin Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pada negara-negara pendukung Israel.
-
Dimana minyak bumi berasal? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Siapa yang sepakat menurunkan emisi? Lebih dari 30 negara industri sepakat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca mereka hingga 5% di bawah tingkat emisi gas rumah kaca pada tahun 1990.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa penting melestarikan minyak bumi Sumut? Proses pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga diperlukan adanya usaha untuk melestarikan sumber daya alam yang kian hari kian menipis.
"Kalau terlalu tinggi, saya kira produsen negara konvensional seperti Timur Tengah akan bereaksi negatif. Yang masuk ke pasar adalah minyak non konvensional dan OPECnya akan bersikap seperti itu. Banyak prediksi tahun 2017 ketika mereka sudah capek berantem, banting-membanting, mungkin akan ketemu keseimbangan," kata dia.
"Waktu saya di Abu Dhabi tahun lalu, saya katakan ini kan seperti back to back. Kalau satu pihak mengambil terlalu banyak, yang satu akan bereaksi. Karena itu semua pihak harus menjaga diri untuk ambil yang secukupnya, sepatutnya. Mungkin ini akan terjadi," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, serangan rudal Iran ke Israel telah berdampak terhadap perekonomian dunia.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca Selengkapnya