Sudirman Said target elektrifikasi Indonesia capai 97 persen di 2019
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mendorong berbagai program elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga, ditargetkan elektrifikasi bisa mencapai 97 persen di 2019, meningkat dari 2015 yang hanya 86 persen.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan akses desa terhadap listrik masih minim, dimana dari 82.190 desa di Indonesia sebanyak 12.659 desa yang belum dialiri listrik. Sehingga ESDM akan melakukan program elektrifikasi di wilayah-wilayah pedalaman, terpencil, dan tidak mampu dijangkau oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Dalam 5 tahun ke depan elektrifikasi meningkat dari 86 persen menjadi 97 persen di 2019. Salah satu caranya kita harus memperbanyak komponen energi baru terbarukan (EBT) yang bisa dibuat dan terstandarisasi," ujar Sudirman di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (28/2).
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Di mana desa miskin itu berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Kenapa listrik di Cinungku susah diakses? Kondisi ini tentu menyulitkan mereka, terutama bagi warga yang memiliki usaha rumahan karena listrik yang didapat dalam jumlah yang terbatas.'Kalau di sini mah keluhannya listrik, belum ada (maksimal) di sini. Jadi pusatnya jauh, belum ada tiang listrik di sini. Kalau dipakai buat usaha pakai mesin serut kayu, sanyo, suka nggak kuat,' kata warga bernama Abah Pendi, pembuat kusen pintu kayu.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
Dia menambahkan, semua pihak terkait akan dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan. Dalam hal ini, ESDM akan bekerja sama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Keuangan, Kementerian Desa, dan PLN.
Sudirman mengakui harga pokok pembelian (HPP) listrik dari energi baru dan terbarukan masih belum terjangkau oleh masyarakat miskin. Untuk itu, pemerintah bakal memberikan subsidi atas pembelian harga listrik tersebut.
"Harus terjangkau karena EBT masih mahal dari energi konvensional. Maka pemerintah harus memberi support dengan memberikan subsidi," imbuhnya.
Program ini pun akan dilakukan bertahap mulai dari Indonesia bagian Timur ke Indonesia bagian Barat. Tentunya, program ini harus berjalan transparan dan akuntabel.
"Program ini harus bisa di audit dan evaluasi dampak dari program dilakukan oleh pihak ketiga yang terpercaya," jelas Sudirman. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca Selengkapnya"Yang belum teraliri itu terutama karena berada jauh dari kawasan, terutama pemukiman baru," kata Rudy
Baca SelengkapnyaRealisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKalau dihitung, jumlah tersebut masih jauh dari target 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaPercepatan realisasi anggaran subsidi untuk pembelian maupun konversi motor listrik penting untuk meyakinkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaRendahnya realisasi bauran EBT ini tak lepas dari belum tercapainya target investasi di sektor energi hijau.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Energi Berdikari telah menghasilkan energi lebih dari 249 KWh per tahun dan 609 ribu M3 biogas per tahun.
Baca Selengkapnya