Suhu Bumi Meningkat 1 Persen dalam 7 Tahun Akibat Pemanasan Global
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemanasan global telah meningkatkan suhu bumi sebesar 1 persen dalam tujuh tahun terakhir. Hal menyebabkan kelembapan dalam udara dalam bahaya seperti kekeringan, kebakaran, dan banjir yang terjadi di dunia.
Luhut menjelaskan, tidak ada negara yang kebal terhadap perubahan iklim. Indonesia juga menyesuaikan pemakaian bahan bakar fosil supaya tidak terlalu kecanduan memakai bahan baka tersebut pada industri.
"Itu tidak ada gunanya, tetapi lebih merusak dunia. Jika ini berlangsung lebih jauh, masa depan tidak akan berada di pihak kita. Anak-anak kita harus menanggung beban yang kita timbulkan," ujar Luhut, Rabu (14/9).
-
Apa dampak kenaikan suhu global terhadap lingkungan? Kenaikan suhu global memiliki dampak yang luas dan serius terhadap lingkungan serta kesehatan manusia.
-
Bagaimana pemanasan global memengaruhi kesehatan? Perubahan iklim dapat memengaruhi kesehatan manusia melalui berbagai cara, dan berikut adalah beberapa alasannya: 1. Ekstrem Cuaca Perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas, badai, dan banjir. Ini dapat menyebabkan kematian langsung, cedera, dan stres psikologis, serta memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan manusia.2. Polusi Udara Peningkatan suhu akibat perubahan iklim dapat memperburuk kualitas udara, meningkatkan polusi udara, dan meningkatkan alergen seperti serbuk sari. Ini dapat memicu atau memperparah penyakit pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 3. Penyebaran Penyakit Perubahan iklim mempengaruhi distribusi dan penyebaran vektor penyakit seperti nyamuk dan kutu, yang dapat menyebarkan penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit Lyme. Perubahan suhu dan pola curah hujan dapat menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi vektor ini untuk berkembang biak dan menyebar ke daerah baru.4. Gangguan Mental Bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan, dapat menyebabkan trauma psikologis dan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma. 5. Keamanan Pangan dan Air Perubahan iklim dapat mempengaruhi ketersediaan dan kualitas sumber air dan pangan. Kekeringan dan perubahan pola curah hujan dapat mengurangi produksi pangan dan menyebabkan kelaparan. Peningkatan suhu juga dapat meningkatkan risiko kontaminasi makanan dan air, yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare dan kolera.6. Kesehatan Kardiovaskular Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Misalnya, gelombang panas dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular karena stres panas pada tubuh. 7. Zoonosis Peningkatan suhu dan perubahan ekosistem dapat meningkatkan risiko zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, seperti flu burung atau penyakit virus Ebola.8. Kesehatan Anak dan Lansia Anak-anak dan lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak kesehatan dari perubahan iklim. Anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan lansia mungkin memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya yang dapat diperburuk oleh perubahan iklim.
-
Bagaimana kenaikan suhu global memengaruhi kesehatan? Kenaikan suhu global juga memiliki dampak yang luas dan serius terhadap kesehatan manusia.
-
Apa yang terjadi pada suhu global? Data menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius sejak era pra-industri.
-
Kapan pemanasan global berdampak pada kesehatan? Dari gelombang panas yang mematikan hingga penyebaran penyakit tropis ke daerah yang sebelumnya tidak terjangkau, pemanasan global telah membuka pintu bagi berbagai penyakit untuk muncul dan berkembang.
-
Apa dampak perubahan iklim bagi bumi? Hasil simulasi tersebut menyimpulkan bahwa dalam waktu 250 juta tahun, atmosfer bumi akan terkandung penuh oleh gas CO2. Kondisi ini ditambah dengan panas yang tak tertahankan dari sinar matahari yang akan membuat bumi tidak lagi menjadi tempat layak untuk mendukung kehidupan, termasuk bagi umat manusia.
Dia pun menyadari bahwa pentingnya untuk berkolaborasi bersama negara-negara lainnya untuk melindungi manusia dan bumi tercinta. "Kita harus membuat perubahan untuk masa depan bagi generasi next kita," jelas dia.
Mantan Jendral ini. bercerita tahun lalu para pemimpin dunia berkumpul dalam pertemuan perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Glasgow dan berkomitmen untuk menjaga suhu permukaan bumi tidak lebih dari 1,5 derajat celcius.
"Kita sekarang harus bergerak maju bersama dan memenuhi harapan UU Iklim Glasgow," tutur dia.
Aspek penting yang harus ditanggapi dengan serius adalah mengembangkan keberlanjutan secara terpisah melalui pembangunan infrastruktur hijau yang melindungi dan mencadangkan sumber daya alam. Ada tiga aspek utama dari infrastruktur hijau yakni pertama, penggunaan energi terbarukan. Kedua, penerapan teknologi ramah lingkungan dan ketiga, pengelolaan limbah ulang.
"Salah satu upaya untuk menjaga 1,5 derajat tetap hidup adalah melalui pengelolaan limbah hijau karena produksi limbah global diperkirakan mencapai 3,4 miliar ton pada tahun 2050," terang Luhut.
Lebih lanjut, dirinya menaruh harapan kepada kaum muda sebagai generasi berikutnya supaya berani berdiri di garis depan perjuangan melawan krisis iklim saat ini.
"Sekarang saya melihat kepada kaum muda untuk membawa aspek infrastruktur hijau dalam berinovasi menciptakan aksi bersama dengan generasi muda, mari kita ubah arah planet ini lebih jauh menjadi planet yang lebih baik. Mari kita urus bumi kita, rumah kita. Mari kita bekerja bersama kita bisa menyelesaikan masalah ini," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan nada bercanda, Sri Mulyani mengungkap bahwa suhu panas yang terjadi itu bukan dari tahun politik.
Baca SelengkapnyaIndonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 resmi dimulai hari ini, Kamis (7/9).
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan puncak El Nino diprediksi terjadi pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaDalam potongan klip tersebut terdapat dua orang laki-laki yang tengah mengobrol
Baca SelengkapnyaNilai kerugian Indonesia akibat perubahan iklim setara 0,5 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKonsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini adalah PM2.5 dengan konsentrasi 57 µg/m³.
Baca SelengkapnyaDampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.
Baca SelengkapnyaHingga awal 2024, dampak El Nino masih akan dirasakan di Indonesia. Ancaman kekeringan melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di Eropa mengumumkan pada Kamis (5/10), 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas ekstrem
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.
Baca Selengkapnya