Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sukseskah pemerintah paksa pabrikan produksi mobil BBG?

Sukseskah pemerintah paksa pabrikan produksi mobil BBG? Mobil pribadi mengonsumsi BBG di luar negeri. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kehadiran mobil produksi massal berbahan bakar gas (BBG) di Indonesia belum naik kelas dari sekadar wacana. Ambil contoh program pemerintah sejak 2011, yakni konversi kendaraan pribadi ke gas melalui pembagian gratis alat bernama konverter kit. Hingga mendekati akhir masa kerja kabinet, proyek ini tak kunjung tuntas.

Seharusnya mulai 2014 Kementerian Perindustrian sudah menjual secara massal alat bernama konverter kit, sehingga kendaraan yang biasa mengonsumsi premium atau solar dapat beralih ke gas.

Nyatanya, program itu mandeg. Menteri Keuangan Chatib Basri sempat buka suara, awal tahun ini, mengungkap adanya gontok-gontokan antara Kementerian Perindustrian dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Dua instansi itu sempat saling lempar tanggung jawab soal siapa yang seharusnya mengawal proses produksi konverter kit. Kabarnya lelang akan digelar ulang tahun ini, tapi belum ada kepastian waktunya. "Dispute perindustrian dan ESDM sudah coba selesaikan. Tapi kalau bukan multiyears nanti kena masalah, makanya lelang dilakukannya tahun ini," kata menkeu.

Belum rampung dengan realisasi pemasangan massal konverter kit yang menelan anggaran Rp 3 triliun itu, Kementerian ESDM melempar wacana baru. 

Pemerintah akan mewajibkan pabrikan untuk memproduksi mobil yang menggunakan bahan bakar gas (BBG). Mobil tersebut harus dipasangi converter kit agar dapat menggunakan dua jenis bahan bakar, minyak dan gas (dual fuel).

"Mobil harus sekian persen produksinya harus dual fuel (pakai) converter kit. Kita harus ada terobosan," ujar Ketua Tim Percepatan Konversi BBM ke BBG dan Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM Wiratmaja Puja di Jakarta, kemarin, Kamis (27/3).

Kebijakan ini akan tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri ESDM, Perindustrian, dan Perdagangan. "Sedang kita godok, semoga SKB tiga menteri lahir," kata Wira menambahkan.

Industri, dalam hal ini Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), beberapa waktu lalu sudah menyampaikan keengganan mendukung proses konversi gas. 

Dimintai pendapat mengenai pengalihan teknologi ke BBG di hadapan DPR beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal Gaikindo Juwono Andrianto mengatakan pemasangan konverter kit sejak awal oleh industri butuh waktu, walau tak mustahil. Pabrikan otomotif bisa-bisa saja melansir kendaraan yang dapat memanfaatkan BBM dan BBG sekaligus untuk produksi massal.

Tapi itu berisiko dari segi bisnis, dan sebetulnya menyalahi 'kodrat' mobil yang idealnya menggunakan mesin berbahan bakar tunggal. "Karena oktannya berbeda. Pertamax 92, sementara gas 108," ujarnya.

Masalah lainnya, adalah ketersediaan infrastruktur. Mobil BBG, tentu butuh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Indonesia baru memiliki 30 unit layanan isi ulang gas untuk kendaraan bermotor. Mayoritas berlokasi di Jabodetabek. 

Ini juga keluhan Gaikindo sehingga setengah hati mendukung permintaan pemerintah soal konversi BBG. "Gimana kita produksi mobil kalau bahan bakarnya enggak ada," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo mengakui adanya keterbatasan infrastruktur gas yang mudah diakses pemilik mobil. Supaya wacana baru memaksa industri membikin kendaraan dual fuel berhasil, dia mendesak swasta, khususnya Hiswana Migas, terlibat membangun SPBG.

"Pemerintah tidak punya duit. Swasta di bawah Hiswana bisa. Pertamina harus mempercepat dan mempermudah perizinan pembangunan SPBU, SPBG, termasuk pembangunan Depo," ungkap Susilo.

Pemerintah meyakini industri otomotif Indonesia, yang 80 persen dikuasai pabrikan Jepang, bakal mendukung konversi ke gas. Wiratmaja Puja menegaskan, yang dibutuhkan industri supaya mau 'dipaksa' memproduksi mobil dual fuel hanyalah aturan resmi.

"Produsen mobil akan mendukung kalau ada aturan yang jelas," ujarnya yakin.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Syarat Harus Dilakukan Pemerintah Jika Ingin Naikkan Pajak Sepeda Motor BBM
Ini Syarat Harus Dilakukan Pemerintah Jika Ingin Naikkan Pajak Sepeda Motor BBM

Sangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Kenapa Konversi Motor BBM ke Motor Listrik Sepi Peminat
Ternyata, Ini Alasan Kenapa Konversi Motor BBM ke Motor Listrik Sepi Peminat

Arifin mengatakan, program konversi motor listrik sepi peminat lantaran banyak motor yang sudah mendaftar tidak disertai STNK asli, alias bodong.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Bongkar Biang Kerok Mobil Listrik Tak Laku di Indonesia: Baterainya Mahal
Menhub Budi Bongkar Biang Kerok Mobil Listrik Tak Laku di Indonesia: Baterainya Mahal

Pemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.

Baca Selengkapnya
Insentif Fiskal Bisa Jadi Solusi Dongkrak Penjualan Mobil Baru di Indonesia
Insentif Fiskal Bisa Jadi Solusi Dongkrak Penjualan Mobil Baru di Indonesia

Pemberian insentif ini diyakini bisa mendongkrak penjualan mobil domestik yang ujungnya bisa menggairahkan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Membeli Mobil Listrik Bekas Menyebabkan Dilema Bagi Mereka yang Terpikat
Membeli Mobil Listrik Bekas Menyebabkan Dilema Bagi Mereka yang Terpikat

Salah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik
Pemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik

Pemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik

Baca Selengkapnya
Tantangan Beli Mobil Listrik Bekas, Jadi Penuh Dilema Bagi yang Benar-benar Kepincut
Tantangan Beli Mobil Listrik Bekas, Jadi Penuh Dilema Bagi yang Benar-benar Kepincut

Salah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tawarkan Insentif untuk Mobil Hybrid: Apa Implikasinya bagi Kendaraan Listrik?
Pemerintah Tawarkan Insentif untuk Mobil Hybrid: Apa Implikasinya bagi Kendaraan Listrik?

Pemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik

Baca Selengkapnya
Masih Mengejar TKDN Jadi Alasan Utama GWM Ora 03 Tak Kunjung Dijual
Masih Mengejar TKDN Jadi Alasan Utama GWM Ora 03 Tak Kunjung Dijual

Mobil listrik Ora 03 masih belum dijual. Kira-kira, apa ya alasannya?

Baca Selengkapnya
Indonesia Masih Punya Banyak PR Buat Setop Impor BBM dan LPG di 2030
Indonesia Masih Punya Banyak PR Buat Setop Impor BBM dan LPG di 2030

Pemerintah memutuskan untuk menyetop impor BBM dan LPG pada 2030 mendatang.

Baca Selengkapnya
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik

Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tegaskan Tak Batasi Konsumsi Pertalite dan Solar, tapi Penyaluran Lebih Tepat Sasaran
Menko Airlangga Tegaskan Tak Batasi Konsumsi Pertalite dan Solar, tapi Penyaluran Lebih Tepat Sasaran

Sehingga, penyaluran BBM subsidi bisa menyasar konsumen yang lebih tepat sasaran, agar tidak dipakai oleh masyarakat yang tidak berhak.

Baca Selengkapnya