Sukseskan konversi BBM, BBG bakal dijual Rp 3.600 per liter
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Pertamina dan PGN tahun ini serius mempercepat realisasi konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Sejumlah program melalui Pertamina dan PGN telah dipersiapkan.
"Program yang sekarang ini nomor satu, masalah gas harus tersedia, jaringan gasnya kita buat," ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo di kantornya, Jakarta, Jumat (7/2).
Pihaknya akan menetapkan harga jual gas sebesar 60 persen hingga 65 persen dari harga BBM subsidi jenis Premium. Hal itu untuk mendorong agar masyarakat mau beralih ke gas.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong kolaborasi dengan SKK Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Kenapa sinergi antara BPH Migas dan SKK Migas penting? Dalam agenda tersebut, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan bahwa sinergi antara SKK Migas (hulu) dan BPH Migas (hilir) sangat penting dan harus terus didorong. Pasalnya, sinergi keduanya tersebut dibutuhkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri.
-
Kenapa BPH Migas berkolaborasi dengan Pemprov Sultra? Untuk itu, BPH Migas memerlukan dukungan dan kerja sama dalam melaksanakan pengendalian, pembinaan dan pengawasan dalam penyaluran JBT dan JBKP pada konsumen pengguna di Provinsi Sultra.
-
Mengapa sinergi dengan pemerintah daerah penting untuk BPH Migas? Erika menjelaskan bahwa sinergi dengan pemerintah daerah sangat penting, mengingat pemerintah daerah merupakan pihak yang lebih mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-
Dimana BPH Migas telah melakukan kerja sama serupa dengan pemerintah daerah? Sebelumnya, PKS telah dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
-
Apa tujuan BPH Migas ke PT ASDP? 'Kunjungan kerja dan verifikasi lapangan ini merupakan salah satu wujud tugas dan fungsi BPH Migas untuk melakukan pengaturan, pengawasan, dan verifikasi terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pendistribusian BBM subsidi.
"Harga idealnya 60 persen sampai 65 persen dari harga BBM subsidi. Jadi, kalau sekarang harga Premium Rp 6.500, kalikan 60 persen, berarti sekitar 3.600 (per liter setara premium). Sekarang kan Rp 3.100, idealnya segitu," pungkas dia.
Selain pembangunan jaringan pipa, terang Susilo, pihaknya tengah membicarakan kemungkinan pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang terintegrasi dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina. "Kan tidak dibutuhkan lahan besar," terang Susilo.
Di samping itu, kata Susilo, pihaknya juga akan mendorong ditambahnya jumlah Mobil Refueling Unit (MRU). Menurut dia, tahun ini akan ada penambahan empat MRU oleh PGN.
"Sehingga, untuk Jakarta kita suplai dulu yang bagus sebagai pelopor. Kemudian juga menambah SPBG-SPBG supaya masyarakat merasa nyaman," kata dia.
Sementara itu, terkait dengan alat konversi, Susilo mengatakan, pihaknya tidak akan terlalu fokus pada penyediaan alat tersebut. Menurut dia, alat konversi baru akan efektif diberlakukan jika semua infrastruktur telah tersedia.
"Kalau jumlah alat konversi dari pemerintah itu pancingan saja. Jadi, nanti kalai misalkan sistemnya sudah ada, masyarakat akan kita dorong untuk membeli alat konversi, karena bisa menghemat banyak," ungkap Susilo.
Selanjutnya, Susilo menjelaskan, jika di DKI saja sudah dapat menyerap 10 MMSCFD, maka akan banyak pengguna BBM beralih ke BBG. Menurut dia, hal itu cukup untuk mengurangi ketergantungan impor BBM.
"Katakanlah 10 MMSCFD saja, itu sudah terpenuhi. 1 MMSCFD itu bisa untuk 4.000 sampai 5.000 pelanggan. Jadi, kalikan saja berapa (penghematannya)," kata dia. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan terlebih dahulu melaporkan hasil kajian tersebut kepada presiden sebelum menyampaikannya kepada DPR RI.
Baca SelengkapnyaProduk baru itu nantinya mulai ada di tiga SPBU Jakarta, pada 17 Agustus, dengan spesifikasi berupa bahan bakar solar 50 part per million (ppm).
Baca SelengkapnyaJika pemerintah ingin menggantikan Pertalite menjadi Pertamax Green, maka sebaiknya harga yang dilepas ke pasar tidak melebihi Rp10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaTak hanya Pertamina, harga BBM di SPBU Vivo pun mengalami kenaikan mulai hari ini atau 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTak hanya SPBU Pertamina, dan Shell yang mengalami kenaikan harga, harga BBBM di SPBU BP AKR mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.
Baca SelengkapnyaPemasangan converter kit dapat dilakukan di bengkel pemasangan yang sudah tersertifikasi seperti Bengkel Autogas Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Anda akan mendapatkan promo menjadi lebih murah per liternya jika Anda mengisi 25 liter, yakni Revvo 90 jadi Rp12.288 per liter.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM terbaru di seluruh SPBU Indonesia per 1 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM di SPBU BP AKR per 1 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya