Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suku bunga AS naik, bank sentral bakal turunkan BI rate di 2016

Suku bunga AS naik, bank sentral bakal turunkan BI rate di 2016 Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia memberikan sinyal bakal menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate pada awal 2016. Langkah ini seiring data makro ekonomi dalam dan luar negeri telah mendukung pelonggaran kebijakan moneter.

‎Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, BI juga telah mengevaluasi ekonomi secara bulanan dan tahunan.

"Di 2016, kami tetap melihat plot dari FOMC. Perkembangan itu akan menjadi pertimbangan kami dan yang meyakinkan kami bahwa ruang bagi pelonggaran moneter makin terbuka, baik domestik maupun global," ujarnya di kantornya, Jakarta, Kamis (17/12).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Juda, salah satu opsi dari pelonggaran kebijakan moneter tersebut bisa berupa penurunan tingkat suku bunga acuan (BI rate). Namun hal tersebut akan dilakukan setelah adanya evaluasi kondisi ekonomi domestik dan global.

"Instrumen kebijakan moneter bisa cara kuantitative atau price (suku bunga). Ini jadi pertimbangan keputusan pada Januari. Kita akan evaluasi kondisi perekonomian dengan kebijakan yang kita jalankan," jelas dia.

‎Selain itu, kata Juda, defisit transaksi berjalan pada tahun ini sekitar 2 persen dan dari sisi stabilitas makro ekonomi terlihat semakin baik, sehingga ke depan pada Januari 2016 dapat saja terjadi pelonggaran moneter.

"‎Bentuk (pelonggaran) bisa secara kuantitatif atau suku bunga. Ini tentunya keduanya akan jadi pertimbangan di Januari nanti dan kami akan evaluasi lagi kondisi pertumbuhan ekonomi dan instrumen kebijakan yang akan kami keluarkan," kata dia.

Dia memperkirakan pada Desember 2015 capaian inflasi hanya mencapai 0,5 persen. Sehingga diperkirakan inflasi tahun ini akan berada di bawah 3 persen.

"Survei terakhir untuk Desember inflasi kira-kira 0,5 persen. Ini masih kumulatif. Di minggu pertama dan kedua ada sedikit peningkatan," kata dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menuturkan, prediksi inflasi yang rendah pada tahun 2015 didukung oleh inflasi volatile food yang rendah, administered prices yang mengalami deflasi, dan inflasi inti yang terkendali.

"Inflasi kelompok volatile food tercatat cukup rendah, didukung oleh kecukupan pasokan bahan pangan. Sementara itu, administered prices diperkirakan mengalami deflasi seiring menurunnya harga energi dunia di tengah reformasi subsidi. Di sisi lain, inflasi inti tetap terkendali, didukung ekspektasi yang terjaga, dampak passthrough kebijakan pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah," jelas Tirta.

Meskipun inflasi 2015 diprediksi rendah, kata Tirta, akan tetapi risiko inflasi perlu terus diwaspadai. Hal ini terutama terkait penyesuaian administered prices, sehingga diperlukan penguatan koordinasi kebijakan BI dan pemerintah dalam pengendalian inflasi. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Banggar Minta Pemerintah Ubah Asumsi Rupiah di Bawah Rp16.000
Banggar Minta Pemerintah Ubah Asumsi Rupiah di Bawah Rp16.000

Said mengaku persoalan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam ini kerap membuat sakit kepala.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Sudah Ada Tanda-Tanda Ini, Bank Indonesia Sudah Seharusnya Turunkan BI Rate
Sudah Ada Tanda-Tanda Ini, Bank Indonesia Sudah Seharusnya Turunkan BI Rate

Cadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024

Nilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.

Baca Selengkapnya
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat

Inflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024
Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024

proyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.

Baca Selengkapnya
Prediksi Bank Indonesia: The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lebih Besar Hingga Akhir Tahun
Prediksi Bank Indonesia: The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lebih Besar Hingga Akhir Tahun

Proyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya

Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.

Baca Selengkapnya