Suku bunga AS naik, bank sentral bakal turunkan BI rate di 2016
Merdeka.com - Bank Indonesia memberikan sinyal bakal menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate pada awal 2016. Langkah ini seiring data makro ekonomi dalam dan luar negeri telah mendukung pelonggaran kebijakan moneter.
Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, BI juga telah mengevaluasi ekonomi secara bulanan dan tahunan.
"Di 2016, kami tetap melihat plot dari FOMC. Perkembangan itu akan menjadi pertimbangan kami dan yang meyakinkan kami bahwa ruang bagi pelonggaran moneter makin terbuka, baik domestik maupun global," ujarnya di kantornya, Jakarta, Kamis (17/12).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana De Javasche Bank Cirebon membantu ekonomi? Adanya gedung bank ini membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon, terlebih setelah terbentuknya otonomi khusus kota gementee Cheribon yang terbentuk pada 1 April 1906. Ketika itu, Cirebon yang sebelumnya dipimpin kasultanan, menjadi kotapraja.
Menurut Juda, salah satu opsi dari pelonggaran kebijakan moneter tersebut bisa berupa penurunan tingkat suku bunga acuan (BI rate). Namun hal tersebut akan dilakukan setelah adanya evaluasi kondisi ekonomi domestik dan global.
"Instrumen kebijakan moneter bisa cara kuantitative atau price (suku bunga). Ini jadi pertimbangan keputusan pada Januari. Kita akan evaluasi kondisi perekonomian dengan kebijakan yang kita jalankan," jelas dia.
Selain itu, kata Juda, defisit transaksi berjalan pada tahun ini sekitar 2 persen dan dari sisi stabilitas makro ekonomi terlihat semakin baik, sehingga ke depan pada Januari 2016 dapat saja terjadi pelonggaran moneter.
"Bentuk (pelonggaran) bisa secara kuantitatif atau suku bunga. Ini tentunya keduanya akan jadi pertimbangan di Januari nanti dan kami akan evaluasi lagi kondisi pertumbuhan ekonomi dan instrumen kebijakan yang akan kami keluarkan," kata dia.
Dia memperkirakan pada Desember 2015 capaian inflasi hanya mencapai 0,5 persen. Sehingga diperkirakan inflasi tahun ini akan berada di bawah 3 persen.
"Survei terakhir untuk Desember inflasi kira-kira 0,5 persen. Ini masih kumulatif. Di minggu pertama dan kedua ada sedikit peningkatan," kata dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menuturkan, prediksi inflasi yang rendah pada tahun 2015 didukung oleh inflasi volatile food yang rendah, administered prices yang mengalami deflasi, dan inflasi inti yang terkendali.
"Inflasi kelompok volatile food tercatat cukup rendah, didukung oleh kecukupan pasokan bahan pangan. Sementara itu, administered prices diperkirakan mengalami deflasi seiring menurunnya harga energi dunia di tengah reformasi subsidi. Di sisi lain, inflasi inti tetap terkendali, didukung ekspektasi yang terjaga, dampak passthrough kebijakan pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah," jelas Tirta.
Meskipun inflasi 2015 diprediksi rendah, kata Tirta, akan tetapi risiko inflasi perlu terus diwaspadai. Hal ini terutama terkait penyesuaian administered prices, sehingga diperlukan penguatan koordinasi kebijakan BI dan pemerintah dalam pengendalian inflasi. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaSaid mengaku persoalan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam ini kerap membuat sakit kepala.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaNilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca Selengkapnya