Suku bunga AS naik, JK minta bank sentral turunkan BI rate
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) saat ini tengah melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan guna menentukan tingkat suku bunga. Pasar modal dan perbankan saat ini sedang menunggu keputusan BI, apalagi The Federal Reserve (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dari 0,25 persen menjadi 0,50 persen.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong Bank Indonesia untuk menurunkan tingkat bunga acuannya. JK berharap BI turunkan suku bunga acuannya meski The Fed menaikkan suku bunga acuannya.
"Enggak apa-apa tetap saja ya (diturunkan)," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/12).
-
Bagaimana Gubernur Kalsel membantu penurunan inflasi? āSama seperti cabai, bawang dan lainnya. Bukan karena kita tidak punya lahan, tetapi permasalahan lain seperti distribusi dan lainnya,ā ungkapnya.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
JK meminta BI untuk melihat dari berbagai sudut pandang. Tidak hanya dari sisi sektor finansial, melainkan juga dari sisi sektor riil.
"Artinya jangan lihat finansial saja, tapi lihat dari sisi sektor riil di Indonesia, bahwa Indonesia butuhnya investasi industri manufaktur dan sebagainya," ucap JK.
JK menegaskan, sektor-sektor industri perlu dukungan dari sisi perbankan agar bisa bertumbuh di tengah kondisi perekonomian yang sedang melemah seperti saat ini.
"Tidak mungkin industri berkembang kalau bunga tinggi. Jadi jangan hanya lihat dari satu sisi. Tidak ada negara maju apabila hanya dilihat dari sektor keuangan saja. Dilihat sektor riilnya juga," pungkas JK.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Bank Indonesia masih tahan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaDiharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaranĀ 2,5Ā±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca Selengkapnya