Suku bunga AS naik, Rupiah ditutup menguat 61 poin di Rp 14.008/USD
Merdeka.com - Kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,50 persen dari sebelumnya 0,25 persen seolah tidak berdampak pada ekonomi Indonesia. Nilai tukar Rupiah bahkan sukses ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (17/12).
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah menguat 61 poin atau sekitar 0,44 persen ke level Rp 14.008 per USD dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.070 per USD.
Rupiah bergerak cukup stabil sepanjang perdagangan. Sempat menyentuh titik terendahnya di Rp 14.058 per USD pukul 12.40 WIB, Rupiah kembali menguat ke Rp 14.004 per USD.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura tercatat pada 11.762,02 Rupiah? Menurut data dari Google Finance pada 25 September 2024 pukul 03.10 UTC, nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah tercatat pada 1 SGD = 11.762,02 IDR.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
Kenaikan suku bunga AS menjadi pertanda bahwa bank sentral Amerika percaya kondisi ekonomi AS telah pulih dari krisis keuangan pada 2007-2009 lalu. Naiknya suku bunga ini menutup perdebatan panjang yang sudah dimulai sejak akhir tahun lalu.
"Dengan ekonomi terus membaik, kenaikan suku bunga ini sudah tepat," ucap Gubernur The Fed, Janet Yellen seperti dikutip Reuters, Kamis (17/12).
Yellen menyebut pemulihan ekonomi AS mulai menunjukkan perbaikan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari turunnya angka pengangguran ke level 5 persen sampai tingkat inflasi yang diprediksi sekitar 2 persen.
Bank sentral AS menekankan, kenaikan suku bunga masih akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan indikator-indikator perekonomian AS, salah satunya adalah tingkat inflasi ke depan.
"Prosesnya ini akan berjalan secara bertahap," ujar Yellen.
The Fed memprediksi jumlah pengangguran di AS bisa turun ke 4,7 persen dan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 2,4 persen di tahun depan.
Pejabat The Fed meyakini kebijakan ini tidak akan banyak mengganggu pasar keuangan, yang diharapkan naik pada minggu ini. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah masih akan fluktuatif namun ditutup menguat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca Selengkapnya