Suku bunga BI turun, ADB prediksi pertumbuhan kredit membaik di 2018
Merdeka.com - Kepala Perwakilan Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia, Winfried Wicklein mengatakan pertumbuhan kredit akan membaik secara bertahap menyusul pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).
Seperti diketahui, BI kembali memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) sebesar 25 basis poin. Sehingga, BI 7-day RR Rate pada bulan September menjadi 4,25 persen.
"Pertumbuhan kredit akan membaik secara bertahap, menyusul pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan berbagai kebijakan lain yang memberikan fleksibilitas lebih besar bagi bank dalam mengelola likuiditas," ujar Winfried di Jakarta, Selasa (26/9).
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Sementara itu, Ekonom ADB Emma Allen mengatakan dampak penurunan suku bunga Bank Indonesia baru akan terasa pada penurunan kredit tahun 2018. Sebab, pihak swasta tidak akan cepat merespon penurunan suku bunga tersebut dengan melakukan investasi.
"Penurunan suku bunga Bank Indonesia baru akan terasa pada tahun depan. Karena pihak swasta belum tentu cepat dalam merespon penurunan suku bunga dengan melakukan banyak investasi. Mereka akan lebih banyak melihat dan mengatur strategi untuk sementara ini," jelasnya.
Emma menambahkan pertumbuhan kredit tahun ini belum dapat menyentuh double digit. Namun demikian, pertumbuhan kredit pada tahun 2018 diprediksi akan mampu berada pada target tersebut. Tentu dengan dukungan kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah.
"Tahun ini belum bisa mencapai double digit. Karena itu tadi swasta belum melakukan investasi besar besaran. Tapi untuk tahun depan tidak menutup kemungkinan akan mencapai double digit dengan dukungan kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah," tandasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSeiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi
Baca SelengkapnyaTigor mengingatkan penting juga untuk waspada. Sebab, perekonomian global masih dihadapkan dengan ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi hingga bulan Juli, sudah turun hingga angka 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaDari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.
Baca Selengkapnya