Suku bunga The Fed dan realisasi Tax Amnesty bikin Rupiah melemah
Merdeka.com - Hari ini, nilai tukar Rupiah dibuka melemah ke level Rp 13.170 per dolar Amerika Serikat. Padahal sebelumnya Rupiah ditutup menguat di level Rp13.168 pada perdagangan Selasa (13/9).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan ada dua hal yang menjadi penyebab tren rupiah terus melemah. Pertama, masih banyak orang yang memprediksi suku bunga Bank Sentral Amerika (The Fed) akan naik.
"Tadinya sampai dengan kemarin orang masih mengira tingkat bunganya The Fed akan naik, tapi hari ini mulai yakin tidak. Kelihatannya tidak, kalau tadinya naik rupiah melemah," katanya saat di temui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/9).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Kenapa Redenominasi Rupiah belum diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah melawan tekanan terhadap Rupiah? Dengan keyakinan dan kesabaran, mereka menangkal tekanan spekulatif terhadap Rupiah.
Selain itu, realisasi Tax Amnesty yang masih jauh di bawah target juga menjadi alasan lemahnya nilai tukar Rupiah. "Dua itu cukup untuk mendorong, walaupun pelemahan rupiah baru terjadi seminggu terakhir. Sebelumnya menguat. Ya itu fluktuasi, jangan terlalu dihebohkan," ujarnya.
Meski begitu, tidak perlu ada intervensi pemerintah untuk mengantisipasi hal ini, sebab lemahnya Rupiah saat ini dinilai tidak terlalu signifikan. "Sebetulnya, kalau tax amnesty berhasil baik, pasti Rupiah menguat," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca Selengkapnya