Sulap madu jadi sabun, Hidayat raup Rp 15 juta per hari
Merdeka.com - Madu biasanya dikonsumsi sebagai hidangan lezat yang memiliki nutrisi tinggi. Selain itu, cairan yang diproduksi lebah ini juga memiliki banyak kegunaan dan bisa dijadikan berbagai macam olahan, seperti permen, selai, sirup, dan lain sebagainya.
Tapi olahan di atas terlalu biasa bagi Hidayat, salah seorang pedagang madu. Dia justru mengubah madu menjadi sebuah sabun mandi batangan yang menyehatkan terutama untuk kulit.
"Sabun Madu Propolis ini luar biasa untuk kulit. Khasiat dari madunya lumayan. Untuk membunuh bakteri dan kuman berdasarkan penelitian yang kita lakukan Balai Besar Pasca Panen (tempat untuk meneliti kuman dari pemakaian sabun). Selain itu sabun ini bisa melembutkan kulit dan menghilangkan bau badan, bisa juga buat komedo sama jerawat nih," ujarnya kepada merdeka.com saat ditemui di acara Indonesia Innovations & Innovators Expo (I3E) 2015, di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (20/11).
-
Bagaimana Satria dapat omzet tinggi? Untuk di weekend 100 sampai 200 porsi bisa terjual, sedangkan weekday itu 100 porsi. Sebulan itu, omzetnya lumayan, bisa di angka Rp50 sampai Rp100 juta per bulannya,' ungkap Satria.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Apa yang sukses dibudidayakan Rahmat? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid.
-
Bagaimana Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19. Waktu itu ia termasuk salah satu warga yang kena COVID-19.Setelah pandemi mereda, kampungnya mengadakan pelatihan membatik. Saat itu Ibu Putri tidak ikut sebagai peserta. Di sana ia bertugas sebagai tukang masak. Namun di sela-sela waktu, ia ikut melihat proses membatik itu.Selesai pelatihan, ia mengambil sisa limbah untuk dibawa pulang. Selama mengisi hari-hari di rumah, ia memanfaatkan waktu untuk belajar membatik secara autodidak di rumah. Lama-lama ia ketagihan membatik. Mulai saat itulah Ibu Putri mantap untuk merintis usaha batik.
-
Bagaimana Haji Isam mengembangkan bisnisnya? Di tangan Haji Isam, Grup Jhonlin mengembangkan gurita bisnis mulai dari tambang batu bara, penerbangan, kayu hingga gula, dari minyak sampai energi dengan pabrik biodiesel.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
Pria yang memulai bisnisnya sejak 2013 ini mengaku terinspirasi membuat sabun mandi madu ini saat dirinya mendapat ilmu sabun.
"Awalnya saya dapat ilmu membuat sabun terus saya kembangkan. Saya coba bikin sabun madu propolis, karena madu ini ternyata bermanfaat untuk kulit," jelasnya.
Dalam sehari, Hidayat mampu memproduksi 500 sampai 1.000 sabun madu propolis. Dari produk sabunnya ini dirinya mampu mendapatkan omset sebesar Rp 15 juta. "Yah masih kecil sih mas, tapi lumayan sih saya omset Rp 15 juta bersih," ucapnya.
Produk sabun madu propolisnya pun memiliki berbagai variasi bentuk, warna dan wangi. Ada yang berbentuk kupu-kupu, hati, lingkaran, maupun oval dengan warna merah, hijau, oranye ataupun hitam. Wanginya pun ada yang rasa apel, bunga melati dan pewangi alami lainnya.
Untuk harga yang dipatok untuk sabun kesehatan ini, pak Hidayat mematok harga dari Rp 5.000 sampai Rp 30.000.
"Yah murah sih ya, ada yang Rp 5.000 dan Rp 30.000 yang paling mahal. Sesuai sama manfaatnya dan bahan yang kita gunakan benar-benar alami," tandasnya.
Produk Sabun Madu Propolis pak Hidayat adalah salah satu dari berbagai produk inovasi yang dipamerkan di Indonesia Innovations & Innovators Expo (I3E) di Grand Indonesia, Jakarta. Pameran ini akan berlangsung hingga 22 November 2015. Selain melihat-lihat, pengunjung juga bisa datang dan mencoba produk inovasi yang dibuat oleh beberapa tenant. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pengusaha sapi asal Madura, Hayatun sukses mempunyai rumah mewah dan mobil, ia meraup keuntungan ratusan juta perbulan.
Baca SelengkapnyaRahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun, mereka bisa menghasilkan omzet mencapai Rp66 juta.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaAwalnya ia menjual botol bekas begitu saja, namun uang yang didapat hanya sedikit
Baca SelengkapnyaNurhayati menceritakan kisah suksesnya berjualan kue tradisional usai resign dari tempat kerja. Omzetnya capai jutaan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaRatusan warga terlibat dalam usaha budi daya jamur ini.
Baca SelengkapnyaOmzet yang didapat pada momen Iduladha naik lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaPinang ini dijual dan akan digunakan dalam acara perayaan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.
Baca Selengkapnya