Sulit Bangun Rumah Murah di Jabodetabek Karena Tanah Sudah Dikuasai Pengembang Besar
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Khalawi Abdul Hamid, mengatakan pembangunan rumah subsidi sulit dilakukan di kota-kota besar seperti Jabodetabek. Itu lantaran lahan-lahan di perkotaan saat ini sudah dikuasai oleh para pengembang besar sehingga harga tanahnya mahal.
"Kenyataannya di Jabodetabek lahan dikuasai pengembang besar. Untuk kembangkan rumah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) susah kalau cari tanah yang murah," kata Khalawi saat rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (9/7).
Oleh karenanya, dia kini terus mendorong inisiasi pembuatan bank tanah (land bank) yang berfungsi untuk mengorganisir agar tanah yang dimiliki negara bisa dikelola dan dialokasikan secara baik. "Untuk membangun rumah MBR sangat susah, makanya kita sedang mencoba mendorong di UU Pertanahan tentang adanya pasal land banking," ujar dia.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa harga tanah di MH Thamrin mahal? Sebagai pusat Ibukota hingga saat ini, tentu tak heran jika Jakarta menjadi kawasan yang memiliki harga termahal di Indonesia.
-
Bagaimana rumah bekas di Jakarta bisa terjangkau? Marisa menilai, meskipun kenaikan indeks harga stagnan, rumah seken di Jakarta masih menjadi opsi utama bagi pencari properti yang mencari hunian di tengah kota namun dengan harga terjangkau. 'Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas,' ujarnya.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
Hunian Vertikal Menjadi Solusi
Akibat kesulitan mendapatkan lahan tersebut, pemerintah disebutnya juga terus berupaya untuk menambah hunian vertikal di kota besar yang terintegrasi dengan moda transportasi dalam skema Transit Oriented Development (TOD).
"Di Jabodetabek ada 56 titik, baru kita bangun 11 titik. Ini memang masih BUMN di Perumnas, dan BUMN lain yang diiniasi oleh Kementerian Perhubungan. Namun ke depan sisanya memang swasta sudah mulai masuk," jelasnya.
"Kemudian public housing, ini ada program kita 5 tahun ke depan. Kita kawal sama-sama ada 1 juta unit," pungkas Khalawi.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Hashim, sudah banyak investor yang tertarik untuk membantu buatkan rumah bagi rakyat kecil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaKomisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengungkap spesifikasi rumah yang akan diperoleh peserta Tapera.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat di 2022 baru 60,66 persen rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah yang layak.
Baca SelengkapnyaBanyak rumah di kompleks tersebut sangat tidak terurus. Tak sedikit bangunan yang hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaPrasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.
Baca SelengkapnyaPerumahan tersebut sangat tidak terurus. Mayoritas bangunan rumah-rumah itu hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaPengadaan lahan, biaya konstruksi, hingga pembiayaan yang dianggap belum optimal, jadi kontribusi tingginya harga rumah.
Baca SelengkapnyaPramono Anung berencana membangunkan hunian di kantor atau bangunan pemerintahan selain di pasar.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung kembali menyatakan bahwa kendala utama bagi warga memiliki rumah adalah mahalnya pembebasan lahan.
Baca SelengkapnyaJarak ini untuk memudahkan mobilitas penerima manfaat Tapera.
Baca Selengkapnya