Sulut ekspor 11.000 ton minyak kelapa ke Belanda
Merdeka.com - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor sebanyak 11.040 ton minyak kelapa kasar (crude coconut oil/CCO) ke Belanda di akhir April 2018.
"CCO sebanyak 11.040 ton yang diekspor ke Belanda mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar USD 13,90 juta," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Darwin Muksin seperti ditulis Antara Manado, Senin (30/4).
Darwin mengatakan, pasar Belanda sangat meminati CCO asal Sulut, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Dimana Sulawesi Selatan ekspor produknya? Dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Sulsel, ekspor ini juga dalam rangka 354 Tahun Sulsel dengan tema “Sulsel Andalan Indonesia“ di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Minggu (6/8).
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Kenapa pasar Eropa suka rambut Indonesia? Lebih lanjut, Krisna menjelaskan bahwa pasar Eropa menyukai rambut Indonesia karena karakteristiknya yang bagus untuk diwarnai.
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Dia menjelaskan, kualitas ekspor CCO asal Sulut sangat diharapkan agar mampu mempertahankan pasar Eropa tersebut. Pasar Eropa, katanya, merupakan pembeli cukup besar akan komoditas turunan kelapa yang satu ini, setelah Amerika.
CCO, merupakan produk turunan kelapa yang berada di urutan pertama produk ekspor Sulut. Saat ini, negara tujuan ekspor CCO Sulut baru dua negara.
"Kualitas produk yang baik, akan memudahkan kita menjual komoditas tersebut," katanya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia harus bangga. Industri rempah lokal selalu jadi minat negara asing. Ambon, Maluku misalnya. Telah melakukan ekspor 8,9 ton biji pala ke Rotterdam.
Baca SelengkapnyaDalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaSalah satu komoditas kebanggaan Indonesia ini sudah berhasil tembus pasar Eropa dan terdaftar di European Commission.
Baca SelengkapnyaGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman melepas ekspor produk Andalan Sulsel senilai Rp1,43 triliun ke pasar global.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim berdampak degradasi lahan, hingga berkurangnya minat petani masuk ke sektor industri pengolahan kelapa.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaAdapun total nilai ekspor Mayora ke-400.000 ini mencapai USD 1 juta atau sekitar Rp15,8 miliar.
Baca Selengkapnya"Ini juga menyangkut UMKM, karena mereka juga minta tekstil, kelapa sawit dan macam-macam untuk diekspor ke mereka," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaTanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.
Baca Selengkapnya