Sumber Daya Memadai Jadi Kunci Memacu Ketahanan Pangan
Merdeka.com - Indonesia membutuhkan ketahanan pangan yang memadai dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa. Sejatinya, ruang untuk terus memperkuat ketahanan pangan itu masih sangat terbuka.
Potensi sektor pertanian, peternakan, dan perikanan masih besar untuk dioptimalkan dengan bersama-sama saling berkolaborasi antar pelaku bisnis dari hulu ke hilir.
Untuk memacu gagasan dalam menyusun strategi ketahanan pangan, Wismilak Foundatin melalui Diplomat Success Challenge (DSC) 12, menggelar kompetisi wirausaha dengan tema Building Impactful Business Farming and Fisheries Sector melalui webinar bekerjasama MarkPlus Institute.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Apa potensi utama pertanian di Desa Bumiharjo? Salah satu potensi besar Desa Bumiharjo adalah sektor pertanian.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Apa kebutuhan utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian? 'Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia,' jelasnya.
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
-
Mengapa DPR mendukung kerja sama di bidang peternakan? “Seperti yang kita ketahui, Victoria punya potensi yang sangat besar terhadap peternakan. Sedangkan, Jawa Barat juga memiliki kebutuhan rata-rata 700 ribu ekor sapi per tahun, tapi saat ini hanya 30 persen saja yang bisa dipenuhi oleh produsen lokal. Sehingga, tentu hal ini menjadi peluang kerjasama yang baik bagi investor produk peternakan Victoria untuk memenuhi kebutuhan daging di Jawa Barat,“ urai Puteri.
Seperti diketahui, masalah ketahahan pangan adalah isu krusial bagi Indonesia. Kunci untuk memacu ketahanan pangan tersebut jelas butuh sumber daya manusia yang memadai baik di sektor, pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun sayangnya, banyak generasi muda yang tidak tertarik pada sektor-sektor pangan tersebut.
Co-founder & CSO Aruna, Utari Octavianty mengungkapkan, bersama kedua rekannya, Indraka Fadhlilah dan Farid Naufal Aslam, dia mendirikan Aruna. Sebuah bisnis rintisan bidang perikanan dalam merevolusi ekosistem perdagangan hasil laut dengan teknologi dengan misi sociopreneur.
Dengan platform Aruna, supply chain dapat lebih ringkas karena transaksi pembelian ikan terjadi secara langsung antara nelayan atau pembudidaya dengan konsumen, tanpa melalui jalur tengkulak.
"Nelayan mendapatkan harga jual yang layak, konsumen pun mendapatkan kebutuhan ikan dengan harga yang masuk akal," papar Utari dikutip di Jakarta, Jumat (8/10).
Dalam menjalankan usaha itu, Aruna menggunakan aplikasi melalui fitur telepon pintar. Namun, kendalanya, tak banyak nelayan yang bisa menggunakan teknologi tersebut. Tak kurang akal, Aruna pun memboyong cerita sukses dari nelayan yang menjadi pilot project penerapan aplikasi tersebut. Selain itu,
"Kami membentuk local heroes yang berperan membantu nelayan setempat untuk memantau dan mengoperasikan aplikasi Aruna," imbuhnya.
Sektor Peternakan
Bila Utari fokus di perikanan, Founder & CEO Ternakesia, Dalu Nyzlul Kirom, memilih memajukan sektor peternakan. Ternakesia sendiri fokus membantu peternak Indonesia di bidang permodalan, pemasaran, dan manajemen.
"Ternakesia hadir sebagai bentuk jawaban atas permasalahan di sektor peternakan dengan mengamplifikasikan teknologi ke bisnis peternakan," ujar Dalu.
Dalu melihat, ruang optimalisasi bisnis peternakan masih sangat terbuka. Salah satu contohnya, bagaimana peternak melihat peluang bisnis makanan halal. Islamic Economic Forum 2019 menunjukkan data, Indonesia adalah negara dengan konsumen makanan halal nomor 1 di dunia, dengan nilai 273 miliar USD per tahun. Tapi sayangnya Indonesia bukan termasuk 10 besar pemasok makanan halal di dunia.
"Inilah ironi sekaligus peluang besar kita khususnya wirausaha muda untuk memenuhi permintaan kebutuhan hasil ternak dengan standarisasi halal yang perlu kita manfaatkan," paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, DSC mendukung perekonomian Indonesia dengan membangun ekosistem wirausaha melalui kegiatan virtual bertajuk Unlocking Opportunities.
Menteri BUMN, Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, memberikan apresiasi adanya kompetisi DSC ke-12 pada tahun ini. Terlebih atas dedikasi dan konsistensinya menyelenggarakan kompetisi selama lebih dari satu dekade.
"Kegiatan Diplomat Success Challenge sangat baik sekali sebagai support system, bagi wirausaha muda Indonesia agar mudah beradaptasi dengan cepat, inovatif, kolaboratif, dan semangat untuk membuat gebrakan di tengah pandemi," ucap Teten Masduki.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaProduk di sektor perikanan ASEAN menyumbang 21,9 persen dari total produksi perikanan dunia.
Baca SelengkapnyaIni memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaKKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaKonsepnya adalah kalau lahan produktif berkurang, sumber pangan berkurang harus diganti di tempat lain.
Baca Selengkapnya